BAGIAN KETIGA S2: RENCANA YANG TERTUNDA

Start from the beginning
                                    

Aya-chan menarikku masuk ke ruangan itu, tentu aku dengan mudah tertarik karena tadi terdiam oleh pemandangan ruangan yang terkesan… membuatku tegang. Saat aku sudah di dalam, Aya-chan mengambil benda pipih itu, lalu menutup keras pintu.

“A-Aya-chan, ke-kenapa kau membawaku kemari?” tanyaku dengan nada gugup. Tentu akibat suasana dari ruangan ini yang entah kenapa penerangannya sedikit redup.

Aya-chan tidak menjawab, tapi berjalan mendekatiku. Sekarang dia berada di hadapanku, aku bisa melihat wajahnya yang sudah merah padam dengan matanya yang sedikit berkaca-kaca. Perlahan tangannya terangkat, mengarah ke kancing seragamnya. Satu persatu kancing seragamnya dibuka, lalu seragam itu dilepas. Selanjutnya adalah rok pendeknya, dibuka resletingnya, dan dibiarkan jatuh ke bawah. Sekarang aku bisa melihat tubuhnya yang memakai bra putih dengan celana dalam putih. Belahan dada dari dadanya yang tidak terlalu besar maupun kecil, lekukan badan rampingnya terlihat sangat seksi sekali. Dia terlihat sangat seksi sekali…

“Ahhhh!!” Aku langsung menutup mataku dengan kedua telapak tanganku, karena aku baru sadar Aya-chan setengah telanjang. “Ke-Kenapa kau membuka seragammu?!”

“Te-Tentu saja aku ingin me-melakukan itu…” jawab Aya-chan, kedengarannya dia menjawab dengan malu-malu. “…A-Apa kau tidak senang dengan tubuhku ini…?”

“Bu-Bukannya tidak senang! Tapi, aku belum siap!! Walau memang sebenarnya aku ingin sekali… Tapi, aku belum siap!!”

“Bu-Bukan itu!! Aku memintamu untuk memfotoku!” jawab Aya-chan yang terdengar tegas, namun tetap ada nada malunya.

“Oh, hanya foto…” Perlahan aku menjauhkan telapak tanganku yang menutupi mataku. “Tunggu, foto?! Buat apa?! Mana mungkin aku memfotomu dengan keadaan kau setengah telanjang!”

“Ja-Jadi… Geno-kun tidak suka dengan tubuhku… Ka-Kau lebih suka dengan dada yang besar…” Aya-chan menutup matanya dengan kedua telapak tangannya, dia menangis.

“Ti-Tidak, aku sangat suka sekali dengan keseksianmu! Tapi, bukan itu maksudku!” Aya-chan perlahan melepaskan telapak tangan yang menutup kedua matanya, aku bisa melihat kedua matanya sudah mengeluarkan air mata dan wajahnya memerah. “Ma-Maksudku, kenapa tiba-tiba kau memintaku untuk memfotomu?”

“Te-Tentu saja untukmu…”

“A-Apa maksudmu?”

Perlahan dia mendekatiku, lalu memelukku. Aku bisa merasakan kekenyalan dadanya. “Aku…Aku merasa sakit, karena kau mengoleksi majalah dewasa… Padahal, kau sudah memilikiku. Aku berpikir kau tidak suka dengan tubuhku, karena ukuran dadaku yang tidak besar ini… Maka dari itu… aku ingin kau lebih memperhatikanku…”

Tentu aku yang mendengar jawabannya, langsung memeluk erat tubuh Aya-chan. “Maafkan aku, aku janji tidak akan melakukan itu lagi. Aku sangat senang sekali kau mau melakukan ini. Apa kau yakin melakukan ini?”

“Kau boleh menyuruhku berpose seperti apapun.”

“Kalau begitu, aku akan mengambil sebanyak yang kuinginkan.”

Aya-chan pun melepaskan pelukannya, lalu berjalan mundur. Aku mengambil ponselku, untuk mengambil foto Aya-chan yang menggunakan pakaian dalam yang terlihat sangat seksi itu. Mungkin aku bisa dibilang pria mesum, tapi memang benar itu adanya. Lagipula, dia sendiri yang memintanya, jadi bukan salahku, kan?

Setelah difoto… entah sudah berapa banyak, aku pun menyimpan kembali ponselku. Badanku sudah benar-benar panas sekali, bahkan kulihat wajah Aya-chan sudah benar-benar merah sekali. Ternyata menjadi fotografer model seksi itu benar-benar menegangkan, mungkin selama ini yang memfoto majalah dewasa adalah wanita atau pria yang sudah sangat kuat sekali dengan godaan.

AKU INI APA? S1 Dan S2 (Slow Update)Where stories live. Discover now