BAGIAN PENYELESAIAN: AKU CINTA KAU!

576 40 6
                                    

Walau Yukimura sudah memberikan semangat kemarin malam, tapi tetap aku gugup. Kurasa kegugupanku bukan karena akan kencan dengan Aya-chan, buktinya karena aku sudah biasa jalan berdua dengan Aya-chan. Mungkin rasa gugupku karena takut tidak bisa menyegelnya. Aku langsung menampar pipiku sendiri. "Aku pasti bisa!"

Lalu datang Aya-chan. "Geno-kun, maaf aku terlambat."

"Ti-Tidak apa-apa."

"Ka-Kalau begitu, kita mulai kencannya."

"I-Iya!"

Kami berjalan menuju taman bermain. Pertama, kami memasuki rumah hantu.

"Aya-chan, apa kau berani?"

"I-Iya!"

"Kalau begitu, kenapa kau memeluk lenganku sekeras ini?"

"I-Ini untuk membuatmu tidak takut, berterima kasihlah!"

"Iya-iya, terima kasih."

Sebenarnya aku tidak masalah dipeluk sekeras apapun untuk membuat dia tenang, bahkan aku sengaja bercanda dulu untuk menenangkan dia. Aku harus merelakan gedang telingan dan lenganku kesakitan karena kekuatannya itu.

Kami sudah ada di luar. "Apa kau baik-baik saja?"

"Ha-Harusnya aku yang bertanya seperti itu."

"Aku baik-baik saja, kau kan yang ketakutan."

"Kau juga berteriak dengan keras tadi." Sebenarnya itu karena pelukanmu yang keras. "Kalau begitu, kita ke tempat berikutnya."

Kedua, kami menaiki roller coaster. Kami berdua mendapatkan tempat paling depan.

"Kau yakin, kita masih bisa turun."

"Ti-Tidak apa-apa! A-Aku baik-baik saja!" Dia mengenggam tanganku dengan keras.

Roller coaster pun berjalan, dan naik. Saat turun, kita semua berteriak. Kurasa yang paling keras adalah Aya-chan. Setelah kami turun, Aya-chan tidak seimbang dan aku harus membantunya berjalan.

"Biar aku yang menentukan tempat selanjutnya."

"Ba-Baik..."

"Kalau begitu, kita ke sana." Yang kumaksud adalah komidi diputar.

Aku harus bisa menahan nafsuku, harus bisa. Karena Aya-chan duduk di depanku, menaiki kuda yang sama. Seharusnya sih dia naik kuda yang di sebelahku, atau yang lain. Tapi, dia ingin duduk di depanku. Sebenarnya aku bisa saja menyuruhnya naik kuda lain, tapi dia mengatakan keinginannya itu dengan wajah memelas. Lagipula, aku senang seperti ini, seperti pangeran dan tuan putri yang menaiki kuda untuk kawin lari... Sepertinya terlalu berlebihan.

"Ara ara, lihat mereka," ucap salah satu ibu-ibu. Mungkin mereka orang tua anak kecil yang menaiki wahana ini.

"Anak muda sekarang sangat berani," jawab yang satunya.

"Senangnya menjadi muda," jawab yang satunya lagi.

Aku hanya bisa menunduk malu, bahkan senang juga. Dan aku turun dari wahana dengan perasaan senang sekali, bahkan aku akan menyimpan kenangan ini di otak walau harus menggantikan ingatanku tentang pelajaran.

Aku menyadari satu hal, Aya-chan terlihat beda. Biasanya dia tidak akan seberani ini. Kenapa, ya? Oh iya, sekarang kami sedang di tempat makan siap saji. Kami sedang makan.

"Geno-kun, ada saus di bibirmu."

"Dimana?" Aya-chan langsung mengambil saus itu dengan jarinya, dan memasukannya ke mulutnya. "Aya-chan..." Dia tersenyum manis.

AKU INI APA? S1 Dan S2 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang