BAGIAN PERTAMA: SAMURAI

2.8K 104 119
                                    

"Geno-kun, bangun! Sarapannya sudah siap!" Tubuhku terasa digoyang-goyang oleh tangan yang lembut.

"Lima menit lagi..." Aku menutup wajahku dengan selimut.

"Onii-chan, bangun. Sarapannya sudah siap."

"Iyaaa!" Aku langsung membangunkan tubuh ini, karena suara lembut adikku. "Eh, ternyata itu kau, Aya-chan."

"Mau bagaimana lagi, cara membangunkan seorang siscon seperti itu, hm!" Dia membalikan wajahnya dengan pipi memerah.

Oh, perkenalkan, namaku Genoji Ouka. Dan wanita yang membangunkanku tadi adalah Ayase Himari, teman sekelasku. Seperti yang kalian ketahui, aku adalah siswa SMA kelas 2. Dan kalau kalian menanyakan kenapa dia ada di rumahku? Hanya satu jawabannya, dia wanita baik yang mau merawatku. Dan seperti yang kalian bayangkan juga, orang tuaku pergi entah kemana meninggalkan anak satu-satunya, tapi tentu mereka orang tua yang baik karena selalu memberiku uang saku yang tidak sedikit.

Setelah selesai membersihkan wajahku, dan menggunakan seragam tidak lupa juga dengan tasku. Aku duduk di kursi meja makan. Selama kami makan, Aya-chan memasang tatapan tajam kearahku. Aku tidak tahu kenapa, tapi dilihat dari tatapannya sepertinya dia sedang marah. Kami pun selesai makan, dan dia mengambil sesuatu di kursi sampingnya.

"Geno-kun, ini apa?" Dia menunjukkan sebuah majalah bersampul gadis kecil sedang bersandar di ranjang dengan wajah menggemaskan.

"Majalah," jawabku dengan tenang.

"Majalah apa?"

"Majalah yang berisikan model-model gadis cantik yang manis."

"Lalu, kau bisa jelaskan apa ini?" Dia membuka lembarannya.

"Kembalikan!" Aku berusaha mengambilnya, tapi gagal. "Ba-Ba-Ba..."

"Kalau kau tanya bagaimana aku mendapatkannya, lebih baik kau mengatakan apa maksudnya ini?!" Yang dia maksud adalah foto gadis kecil yang bersandar di ranjang dengan ekpresi lucunya, sambil telanjang.

Biar aku beritahu, itu adalah harta karun yang sangat berharga. Kalau kalian ingin tahu juga, aku harus merelakan uang jajanku selama sebulan untuk membeli itu. Padahal aku menyembunyikannya di gudang, tepatnya di lantai rahasia.

"Itu... Itu... Kau tahu, kan? Aku sedang mempelajari tubuh manusia, untuk pelajaran."

"Ohhh... Lalu, kenapa ada sebanyak ini?" Dia mengambil setumpuk plastik hitam yang besar, lalu membukanya dan memperlihatkanya kepadaku. Seperti yang kalian tahu, isinya ada semua "harta karun"-ku.

Aku hanya bisa diam terkejut. "Eto..."

"Gadis kecil, gadis berkacamata, gadis berdada besar, gadis dewasa... Kenapa kau tidak membeli yang bermodel sepertiku?!!"

"Hah?"

Tiba-tiba wajahnya memerah padam. "HENTAIIII!!"

"WAAAA!" 'DRUKK'

Sekarang kami berdua berjalan menuju sekolah, dan seperti yang kalian duga, dia mempalingkan wajahnya dengan cemberut. Oh iya, pasti kalian menanyakan kenapa aku memanggilnya dengan Aya-chan? Itu adalah keinginannya, kalau aku tidak memanggilnya seperti itu, dia tidak akan lagi datang ke rumahku dan menyiapkan sarapan dan lainnya.

Pernah aku memanggilnya dengan Ayase, keesokannya dia tidak datang dan tidak mau berbicara denganku. Setelah aku memanggil dia Aya-chan, besoknya dia datang dan selalu ceria setiap berbicara denganku. Oh iya, sebenarnya dia bukan teman masa kecilku, bahkan kami baru berteman satu tahun lalu.

"Aya-chan, jangan marah dong... Aku janji akan membuang semua itu, dan tidak akan pernah beli lagi."

Dia menghentikan langkahnya, lalu melihat kearahku dengan wajah rata. "Benarkah?"

AKU INI APA? S1 Dan S2 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang