17

2.2K 164 13
                                    

Naomi POV

Mata indah itu perlahan terbuka. Aku tersenyum kala melihat senyuman manisnya menyapa pagiku. Aku menyelipkan helaian rambutnya yang menutupi dahinya di belakang telinganya. Aku mendekatkan wajahku untuk memberikan kecupan singkat di keningnya.

"Pagi, Ve."

Ve mengusap pipiku lembut lalu menarik wajahku untuk lebih dekat dengan wajahnya. Ia mendaratkan kecupan singkat di bibirku. "Pagi, Naomi."

Aku mengusap puncak kepalanya gemas. "Pagi ini biar aku yang buat sarapan. Bidadari aku bisa bersantai hari ini." ujarku mencium hidungnya berkali-kali. Ve tertawa mendapatkan perlakuan seperti itu dariku.

"Udah ah, nanti aku kebablas. Kamu mandi. Aku masak." ujarku sambil beranjak dari atas kasur.

"Naomi!" panggil Ve saat aku sudah bersiap menutup pintu kamar kembali. Aku kembali menyembulkan kepalaku kedalam. Terlihat Ve tersenyum lebar padaku. "I love you!"

Aku menggelengkan kepalaku lalu memutuskan untuk segera ke dapur. Kalau aku terus-terusan berada disana, yang ada Gracia dan Sinka tidak sarapan hari ini. Ah, ngomong-ngomong mereka belum bangun.

Aku mulai menyiapkan bahan-bahan untuk ku masak pagi ini. Hanya makanan simple karena aku tidak terlalu bisa memasak. Hanya roti panggang isi telur mata sapi. Hehe, simple tapi spesial. Apalagi aku yang buat. Kalau Ve sih bisa masak macam-macam.

Hmm, membicarakan tentang Ve tentu tidak akan pernah bosan sama sekali walaupun aku sudah membicarakan tentangnya jutaan kali dengan teman-temanku. Selalu banyak cerita tentangnya. Tentang manjanya. Dan yang terpenting, tentang wajah cantiknya hehe.

Aku bersyukur bisa bersama-sama dengannya setelah apa yang pernah terjadi di antara kita beberapa bulan yang lalu. Dan aku berjanji, aku tidak akan pernah melepaskannya lagi. Karena Ve hanya milikku seorang. Bukan yang lain.

Ngomong-ngomong tentang memasak, ternyata memasak sedikit sulit. Tidak seperti yang aku bayangkan. Perasaan aku kalau melihat Ve memasak mudah-mudah saja. Hmm, Ve sudah masternya haha.

"Pagi Cici!"

"Pagi Kak Naomi."

Aku menolehkan kepalaku kebelakang. Gracia dan Sinka sudah duduk manis di kursi sedangkan aku melihat Ve baru saja keluar dari kamar. Ah cantik sekali bidadariku yang satu ini.

Aku mempercepat gerakanku yang sedang memanggang roti dimana ada isi telur di dalamnya. Aku meletakan satu persatu roti tersebut di atas piring lalu menyajikannya di atas meja makan.

"Dudut sama Gre mau minum apa? Susu?" tanya Ve sambil membuka kulkas. Kulihat ia mengambil jus jeruk. Rasa jus kesukaanku.

"Aku sama kaya Kak Gre aja." ucap Sinka sambil menyengir lucu. "Yaudah, susu coklat ya Kak!" seru Gracia cepat.

Aku duduk diseberang Sinka yang kini sudah melahap sarapan buatanku. Aku terkekeh geli. Sinka masih tetap sama. Tetap suka makan. Sedangkan Gracia, Gracia tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik sama seperti kakaknya. Tapi Ve tetap paling cantik di mataku hahaha.

"Hari ini Gre berangkat bareng Nadse." ucap Gracia saat kami sudah menyelesaikan sarapan. "Sinka biar bareng aku sama Nadse aja." lanjutGracia.

Mata Sinka seketika berbinar. "Boleh ya Ci? Aku mau bareng sama kak Gre. Boleh ya?" tanya Sinka dengan wajah memelas.

Aku mengangguk sambil mengusap puncak kepalanya. "Boleh. Asal kamu jangan nakal. Nanti tunggu Cici jemput. Jangan kemana-mana. Oke?"

"Siap, Bos!" jawab Sinka cepat lalu ia langsung berlari menuju kamarnya. Begitu juga dengan Gracia.

When Bad Meet Good [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang