4

2.4K 194 19
                                    

Seusai pulang sekolah Ve langsung merapikan buku-bukunya dengan malas. Ia akan menghadapi kenyataan di mana ia akan mementori seorang gadis nakal yang selama ini sama sekali Ve tidak ketahui. Mungkin karena Ve terlalu pendiam jadi ia tidak tahu siapa Naomi itu sebenarnya.

Benar seperti dugaannya, Bu Melody datang ke kelasnya dengan siswi yang bernama Naomi itu di sampingnya tentu memasang muka malas. Ve memutar bola matanya malas. "Aku gak tau bakal tahan atau nggak mentor anak kaya begini." Batin Ve.

"Nah, Ve, Naomi, nih kalian belajar di sini selama dua jam. Nanti Ibu bakal awasin kalian." Ucap Bu Melody pada Ve dan Naomi. Bu Melody memberikan seperti ruangan kosong namun tetap nyaman untuk belajar.

Ve langsung mengangguk sambil tersenyum. "Nah, Naomi silahkan kenalan dengan Ve. Pintu saya kunci. Dua jam lagi saya kembali ya? Selamat belajar." Bu Melody tersenyum lalu meninggalkan mereka berdua.

Ve meletakkan tas ransel serta bindernya di atas meja lalu menatap Naomi yang sedang memperhatikan ruangan ini. "Duduk. Mau mulai kapan?" Tanya Ve pelan.

Naomi menoleh lalu mendengus. "Gak. Gue males. Apa coba." Jawab Naomi lalu berjaan menuju jendela.

"Kamu nggak berpikiran buat kabur kan, Naomi?" Tanya Ve curiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nggak berpikiran buat kabur kan, Naomi?" Tanya Ve curiga.

Naomi meletakkan tas ranselnya di lantai lalu mulai mencabuti kaca bongkar pasang tanpa mempedulikan ucapan Ve. "Hey, aku lagi ngomong sama kamu, Naomi."

"Menurut lo?" Jawab Naomi singkat.

Ve mendekat ke arah Naomi. "Eh, kamu jangan kabur."

"Terus? Apa masalah lo? Emang lo siapanya gue?" Jawab Naomi tidak peduli. Ia melempar tas ranselnya keluar.

Ve melotot saat Naomi mengambil kursi. "Jangan kabur! Aku laporin ke Bu Melody nih ya?" Ve langsung menggedor pintu ruangan sambil berteriak memanggil nama Bu Melody.

"Bu Mel! Bu buka pintunya! Naomi mau kabur Bu!" Teriak Ve.

Naomi tidak mempedulikan ucapan Ve. Ia melompat keluar lalu menggendong kembali tasnya. Ia berlari ke arah mobilnya secepat kilat. "Hh, ngapain juga sih tuh si Bu Melody pake nyuruh dia mentorin gue segala? Males banget gue belajar." Gerutu Naomi.

Lima menit setelah itu, Bu Melody datang ke ruangan itu. "Bu, Naominya kabur. Lewat jendela." Ucap Ve sambil menunjuk jendela yang berhasil Naomi bongkar.

Bu Melody memijat pelipisnya lalu menatap Ve. "Ve, kamu mau kan ke rumahnya? Nanti Ibu kasih tau alamatnya. Ibu SMS ya? Ve, harapan Ibu cuma ada di kamu. Jadi, Ibu bolehkan berharap banyak sama kamu?"

Ve sama sekali tidak bisa menolak permintaan Bu Melody. Dengan ragu Ve mengangguk. Setelah itu Ve merapikan buku-buku yang tidak jadi ia pelajari lalu keluar dari sekolah dengan perasaan campur aduk. Sebal, marah, gregetan. Kenap ia harus bertemu dengan wanita model seperti itu? Kenapa tidak yang baik-baik saja?

When Bad Meet Good [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang