9

2.4K 202 93
                                    

Naomi menggeliat geli saat ada sesuatu yang basah menyentuh lehernya. Awalnya Naomi mengabaikan semua itu, namun karena sengatan di tubuhnya setiap kali sesuatu yang basa itu menyentuh lehernya semakin kuat, Naomi membuka matanya karena tidak tahan.

Ia bisa melihat dengan jelas wajah Ve yang jaraknya tidak terlalu jauh dari wajahnya. Ve tersenyum lalu menusap pipi Naomi secara sensual. Seiring dengan sentuhan itu, Naomi menutup matanya rapat-rapat merasakan sensasi yang di berikan dari jari-jari lentik Ve.

"Naomi...." bisik Ve semi mendesah.Naomi membuka matanya. Ia bisa merasakan bahwa nafas Ve memburu. Pipinya memerah serta matanya menggelap karena...entah karena apa.

Ve mendekatkan wajahnya lalu mendaratkan bibirnya di bibir Naomi.Ve langsung melumat bibir Naomi secara bringas. Ve menggunakan tangannya untuk menahan tangan Naomi di atas kepalanya.

Ve menggeram kesal karena Naomi sama sekali tidak membalas lumatannya. Ve menggigit bibir bawah Naomi cukup keras yang mengakibatkan Naomi menggeram tertahan di bawah sana.

"Kamu tau kan apa yang kamu harus lakuin, Naomi?" tanya Ve dingin.

Naomi mengerutkan keningnya heran. "Kamu kenapa sih? Aneh." gumam Naomi lalu mengguling tubuhnya sehingga kini Naomi berada di atas tubuh Ve.

Naomi menyeringai lalu mengambil dasi sekolah Ve yang terletak di atas nakas lalu mengikat tangan Ve ke arah kepala ranjang cukup kuat. Ve yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya pasrah menunggu apa yang akan di lakukan Naomi selanjutnya.

"Kamu yang mulai. Karena, kalo aku udah di pancing, aku gak bakal bisa berhenti." bisik Naomi lalu mulai mencium leher Ve dengan sedikit hisapan meninggalkan tanda kemerahan disana.

Tubuh Ve menegang saat Naomi menghisap bagian tersensitifnya. Ve menggiggit bibir bawahnya kuat-kuat dengan tangan berusaha mencari sesuatu yang bisa di cengkram guna menahan gejolak yang ada di dalam tubuhnya.

Naomi mengangkat kepalanya lalu kini ia menatap bibir Ve. Tanpa pikir panjang Naomi langsung melahap bibir Ve secara nafsu. Memasukan lidahnya guna mengabsen segala sesuatu yang ada di dalamnya. Saling mengaitkan lidah seakan tidakmau terlepas. Tangan yang tadinya diam kini mulai bergerak mulai dari menelusuri paha mulus Ve, naik ke atas pinggang, lalu berhenti di sebuah gundukan di dadanya. Naomi menjauhkan wajahnya guna menatap wajah Ve. Matanya terpejam. Bibirnya sedikit terbuka. Ve membuka matanya.

"Kenapa berhenti?"

Naomi menggeleng. "Gak. Ini gak boleh terjadi." gumam Naomi.

Ve mengerutkan keningnya. "Kenapa Mi? Kenapa? Kenapa berhenti?"

Naomi beranjak dari atas tubuh Ve lalu membantu melepas ikatan dasi di tangan Ve. Naomi menatap Ve penuh penyesalan. "Ve, nggak sebaiknya kamu memulai semua ini. Ini gak boleh terjadi dan nggak akan pernah terjadi. Maaf."

Ve menggeleng. "Nggak Mi! Tapi kenapa? Kamu cinta aku kan? Jawab Naomi! Jawab!" ucap Ve sambil menggoyangkan tubuh Naomi. Naomi hanya diam.

"JAWAB NAOMI JAWAAAB!!" teriak Ve menggeleggar.

"Ve, bangun Ve. Heh, lo kenapa?" tanya Naomi panik sambil menggoyangkan tubuh Ve.

Ve membuka matanya lalu menatap keselilingnya. Saat matanya bertemu dengan mata Naomi, Ve langsung terlonjak kaget. Ia sedikit menjauh sedangkan Naomi mengerutkan keningnya bingung.

"N-Naomi? K-kenapa kamu disini?" tanya Ve sedikit bergetar.

Naomi semakin mengerutkan keningnya bingung. "Lo ngaco ya? Kan gue emang nginep disini. Gimana sih? Pikun ya lo?"

When Bad Meet Good [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang