Failure

7.2K 428 107
                                    

Co-author with akurachan

xxxxxInfiniteFightxxxxx

 Sejak keduanya duduk di dalam mobil limo mewah berhadapan dengan sang penguasa sisi gelap Beijing, baik WangQing maupun Jianyu tak ada yang membuka suara. Bahkan ketika mereka di tawari wine untuk mencairkan suasana keduanya tetap diam. Sebenarnya Dayu masih belum paham betul dengan situasi sekarang, hanya saja ia memilih mengikuti apa tindakan WangQing karena ia tahu akibatnya tak akan bagus.

"Jadi, kau bertemu dengan ibumu beberapa hari yang lalu. " suara berat sang ketua akhirnya memecahkan kesunyian di antara mereka.

Qing hanya mendengus kasar sebelum menyambar gelas wine yang sejak tadi diangsurkan padanya.

"Aku pikir kau sudah berhenti menjadi penguntit ibu."

"Heh, kau lebih dari tahu kalau aku tidak perlu menjadi penguntit hanya untuk mendengar kabar di mana wanita itu berada. Informasi itu akan datang sendiri padaku tanpa diminta."

Dayu mulai merasa bulu kudu nya meremang merasakan kilatan emosi yang mulai menyeruak di antara keduanya. Tiba-tiba ia merasa gerah dan pusing hanya karena menghirup udara yang sama dengan kedua pria penguasa ini. Telapak tangannya berkeringat.

"Aku tidak mau berbasa-basi, jadi cepat katakan apa yang kau mau." Qing sudah tak sabar. Ia ingin secepatnya menyingkir pergi begitu ia rasakan kegelisahan pemuda di sampingnya.

Pria setengah baya itu menatap tajam WangQing, terkekeh sekilas ketika melihat sosok dirinya pada anak semata wayangnya.

Tegas, keras dan tak suka berbasa basi.

Bukankah buah tak jauh dengan pohonnya

"Aku ingin kau meneruskan semua bisnis keluarga kita, pulanglah!!"

Setiap penekanan yang diucapkan tuang wang mmbuat Dayu merinding. Walaupun ucapannya terkesan biasa, nmaun nada dan penekanan setiap kata yang keluar dari bibir tuan wang memang terkesan memaksa.

Sementara WangQing masih terdiam

Dia menatap ayahnya menuntut, mencoba memberikan kode penolakan sekaligus menantang dari tatapannya.

"Aku tidak akan sudi menyentuh bisnis kotormu tuan,"balas WangQing.

"Benarkah!!"

"Bukankah Wangyu sudah cukup untuk mengurus bisnis brengsekmu?"

"Aku tidak butuh penolakan Qing, dan kau tau apa yang kulakukan untuk membuatmu menuruti semua ucapanku,"

Ayahnya tersenyum miring, dia menatap sekilas wajah sang tupai yang kebingungan berlindung dibelakang pungguh kokoh WangQing.

WangQing memejamkan mata sekilas, pengendalian dirinya benar-benar di uji. Tapi ia tidak akan mudah tunduk di hadapan pria yang ia warisi separuh kromosomnya itu.

"Kalau kau pikir aku tidak bisa melindungi orang-orang di sekitarku dari ancamanmu, kau salah besar."

Mendengar nada pongah putra nya, raut muka Tuan besar Wang berubah. Ia meletakkan gelas nya di samping tempat duduk dan mulai menyalakan cerutu. Menghisap nikotin dalam-dalam sembari menutup mata.

Lama mereka kembali berada dalam keheningan. Dayu mulai resah. Berkali-kali ia meremas baju WangQing mencoba untuk mengambil perhatian. Tapi pemuda itu bergeming, hanya menatap kosong keluar jendela.

"Bukan aku yang harus kau hadapi, tapi sepupumu." tuan Wang membuka suara, "dan dibandingkan orang lain, kau pasti lebih tahu bagaimana anak itu dan ambisinya."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 24, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Stubborn LoveWhere stories live. Discover now