Meet Your....

6.2K 428 32
                                    

'Menjijikkan!'

'Biar aku jelaskan, tolong dengarkan aku!' Tangannya menggapai namun hanya udara kosong yang sanggup ia genggam.

'Sampai kapanpun kau tak akan pernah berhak atas hati wanita manapun!'

'Jalang!'

*****

Brak!

Qiushi menenggak habis minumannya. Gelas besar yang tadinya penuh terisi bir kini kosong tak bersisa. Tangan putih dokter berwajah cantik itu melambai meminta perhatian bartender. "Berikan aku satu gelas lagi.. "

Si bartender hanya menggelengkan kepala pelan, sudah terbiasa dengan tabiat pelanggan setia mereka itu.
Setiap bulan tepat pada hari ke 13, lelaki berwajah boneka satu ini memang selalu mengunjungi bar mereka. Memesan bir, duduk diam melamun lama lalu menenggak habis birnya. Terus begitu berulang kali hingga dia jatuh tak sadarkan diri.
Awalnya hal itu sempat membuat pihak bar panik. Tapi lama kelamaan semua telah terbiasa dengan fenomena itu. Jika sang pelanggan telah jatuh tak sadarkan diri, ia atau manager bar akan menelpon taxi untuk mengantarnya pulang. Bagaimana dengan tagihan? Tak perlu cemas, karena pada hari berikutnya, Qiushi akan datang lagi hanya untuk membayar semua tagihan, meninggalkan tips dalam jumlah cukup banyak lalu pergi tanpa memesan apapun.

"Masih berencana minum sampai tak sadarkan diri lagi?" Sang bartender bertanya sambil mengisi kembali gelas Qiushi.

"Kau masih bersedia memanggilkan taxi untukku, kan?" Qiushi tersenyum menggoda.
Si bartender hanya tertawa kecil lalu kembali melayani pelanggan lainnya.
Inilah alasan kenapa Qiushi memilih bar ini dibandingkan tempat lain.  Kutukan maut nya tak mempan disini. Ia masih bisa minum sampai tak sadarkan diri dan pulang ke rumah dalam keadaan selamat tanpa harus takut diperkosa atau dilecehkan.
Heh! Di dunia ini masih ada lelaki yang hanya bisa tertarik pada wanita dan hanya mencintai wanita meski banyak pria sepertinya. Dan Qiushi bersyukur akan hal itu.

Sudah hampir 4 gelas bir masuk ke dalam perut Qiushi. Pandangan dokter muda itu mulai mengabur. Ia bisa merasakan kepalanya memberat dan jatuh ke atas meja. Qiushi memainkan gelasnya. Menyentuh titik-titik embun es di dinding gelas.

Hari ini begitu melelahkan. Ia sudah berusaha menguras habis tenaganya sejak pagi berharap malam harinya ia bisa pulang dan tertidur pulas kelelahan. Tapi percuma saja.. bahkan meski tubuh terasa remuk otaknya masih mengirimkan potongan memori hitam yang selalu berhasil membuat Qiushi mendatangi bar ini hanya untuk bisa menutup mata.

Gelas keempat tandas sudah. Ia baru ingin mengacungkan tangan meminta tambah ketika ekor matanya menangkap dua sosok pria berjas yang ia kenal menyalami seseorang dan berjalan menaiki tangga menuju ruang VVIP.

"Heee~ anjing peliharaan si boss dan... eughh.. ngg.." Qiushi mengetuk dagunya mencoba mengingat, "ah~ si pasien tadi siang.. engggg... Wang-hik! Yu?" Dan Qiushi pun jatuh tak sadarkan diri.

Waktu trus bergulir, satu jam lebih CayZ dan Wangyu bertemu dengan salah seorang pejabat negara. Mereka bertemu berdiskusi mengenai semua hal yang menjadi keinginan para pejabat. Tidak salah lagi, semua prediksi yang sudah mereka susun di dalam proposal sesuai dengan apa yang menjadi keinginan mereka.
Wangyu yakin kali ini dia bisa mengungguli kakak sepupunya.
Usaha yang dia kerahkan harus menuia hasil.
Menyeret Wangqing kembali ke keluarganya dan ikut serta mempertahankan keluarga mereka.
Suka atau tidak darah keluarga wang mengalir kepada pemuda itu.
Mereka saling menjabat tangan dan mengucapkan salam perpisahan. Hingga sang pejabat negara pergi dari ruang VIP itu, mereka mulai turun masuk ku ruangan yang ramai. Hingar bingar musik kembali terdengar, bau parfum mahal hingga keringat bercampur dengan aroma asap rokok yang menguar di udara. Dan jika kalian melihat di pojok pojok ruangan atau sofa yang gelap gulita, terdengar suara erotis pasangan pemuda pemudi yang tanpa malu mengeluarkan hasrat mereka.
Kedua pemuda itu sudah biasa dengan hal ini, bahkan terkadang mereka melakukan seperti itu. Ah gairah anak muda memang bergejolak, lagipula siapa yang mau menolak pesona pria tampan nan kaya itu.
Mereka melewati meja bartander dengan cepat, namun tiba tiba CayZ berhenti membuat Wangyu ikut menghentikan langkah kakinya.
"Ada apa gege?" Wangyu bertanya.

Stubborn LoveWhere stories live. Discover now