Part 16 : Baby

2.2K 151 34
                                    

Aku terbangun, merasakan sakit di sekitar bawah perutku. Ah! rasanya seperti ditusuk.

"Aw..." Rintihku, memegang perut besarku.

Aku meraih handphone di meja samping kasur. Mengecek jam, 08:12 AM. Lalu meletakkan kembali handphone ku di meja. Aku menoleh ke sebelah, Justin masih tertidur dengan pulas.

Ah! Sangat sakit... Tidak pernah kurasakan selama hidupku. Rasanya sangat asing dan sangat sakit–ah! Shit.

"Justin..." Aku mengguncang-guncang tubuhnya. Menggigit bibirku dan meremas selimut dengan kuat, menahan rasa sakit.

"Hmmm..." Justin bergumam, matanya masih terpejam.

"Justin, wake up–shit!" Aku berteriak dan memegang perutku kembali. Oh god, I can't handle it.

Justin langsung membuka matanya dan mendudukkan dirinya. Dia melihat kearahku dan ekpresinya langsung panik.

"Baby? What happen?" Dia bertanya panik, mengusap kepalaku.

"I–it hurts... So b–bad..." Aku merasakan di dalam perutku seperti berputar. Bayinya berputar.

"Okay, hold on baby." Dia langsung bangkit dan mencari pakaian dan langsung memakainya. Dia membawakan dress dari lemari pakaian dan memakaikannya ke tubuhku.

"We're going to hospital, okay?" Aku mengangguk. Dia langsung menggendongku bridal style dan berjalan menuju keluar rumah. Aku meringkuk di dadanya.

"Bentley!" Dia berteriak panik. Bentley langsung muncul berlari dan ekspresinya terkejut.

"Yes, sir?"

"Ke rumah sakit, sekarang!" Justin masuk bersama ku ke mobil dengan Bentley yang membuka pintu, lalu menutupnya kembali saat kami sepenuhnya masuk.

Bentley dengan cepat ke kursi pengemudi dan menjalankan mobil menuju rumah sakit.

Aku masih di pangkuannya, menyandarkan kepalaku di dadanya. Dia mencium rambutku.

"Apa masih sakit?" Tanyanya. Aku menggeleng.

"Tidak selalu, tetapi dia akan muncul tiba-tiba." Gumamku. Aku rasa aku mengalami kontraksi.

"It's okay, it's going to be okay." Dia menenangkanku. Aku mengangguk dan melenguh kesakitan lagi saat rasanya muncul lagi.

"Shhh..." Dia mengusap-usap lenganku dan mencium kepalaku berkali-kali.

"Take a deep breath..." Aku menurut dan melakukannya. Menghirup udara dalam-dalam dan mengeluarkan nya perlahan.

"Okay... Okay..." Aku bergumam. Merasa lebih tenang.

****

Aku sekarang berada di ruangan IGD persalinan. selang infus menancap di vena tangan kiriku. Dokter sudah memeriksaku, dia bilang aku sudah pembukaan 5. Butuh sampai 10 untuk melahirkan. Ketuban ku sudah pecah. Kontraksinya makin sering terjadi.

(A/N: ketuban pecah itu artinya gak langsung brojol, fyi kalo yg heran. Itu tanda-tanda persalinan👌)

Aku berbaring sebelah kiri. Menarik nafas dan dibantu oleh mulutku juga. Menahan rasa sakit di perut bagian bawahku.

Justin duduk di kursi disamping ranjangku. Mengusap-usap rambutku, berusaha menenangkanku.

"Aku akan memberitahu keluarga kita, okay?" Ujar Justin. Aku mengangguk.

Justin mengecup keningku dan berdiri, lalu berjalan ke sudut ruangan. Membuat beberapa panggilan. Yang ku dengar, dia menelephone ibunya, ibuku, dan Lily. Aku tidak ingat bagaimana dia mendapatkan nomor Lily.

STRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang