"Tidakkah kau mengerti? Aku membencinya sejak dia lahir, aku tidak pernah menginginka-"

"Kau pikir aku teman yang baru saja kau temui di SMA? Kau pikir aku tidak ada di setiap perjalanan hidupmu? Siapa gadis kecil yang merengek meminta adik pada eommanya? Siapa anak cerewet yang selalu menjawab bantahan eommanya untuk memiliki adik? Siapa, Taeyeon? Perlu aku lihatkan videonya?" Jessica sangat tidak bisa lagi menahan keadaan Kim bersaudara itu, mereka membutuhkan satu sama lain, tapi gadis ini begitu keras kepala.

"Aku tau, aku tau siapa aku Jessica" Jessica tersentak Taeyeon memanggilnya dengan nama aslinya, ntahlah, Jessica tidak mengenal sosok Taeyeon yang sekarang.

"Kau tidak akan pernah mengerti keadaanku Jessie. Kau anak tunggal, kau tidak perlu merasa cemburu atas apapun, kau bisa lakukan apapun yang kau mau. Sedangkan aku? Sejak ada anak itu hidupku selalu dihantui olehnya, dia mengambil appaku, eommaku, mainanku, kebahagiaanku, orang tuaku lebih menyayanginya daripada aku Sica-ya. Kau tidak perlu mengalah pada siapapun, kau tidak pernah menjadi nomor dua, kau tidak pernah melihat daddymu menggendong anak lain dengan bangganya, kau tidak pernah melihat eommamu memeluk anak lain dengan hangatnya, aku mengalami semua itu dan hanya bisa memperhatikan dari jauh. Kau tidak akan pernah mengerti bagaimana aku membenci anak itu" dengan terisak-isak Taeyeon menatap tajam pada Jessica.

"Taeyeon-ah kau sudah dewasa, jangan seperti ini. Semua kakak pasti mengalami itu, kau tidak perlu menjauh saat orang lain sedang bahagia bersama Miyoung, kau hanya perlu ikut bahagia bersama mereka" Jessica duduk di sebelah Taeyeon dan memeluk gadis itu.

"Kau pikir aku bisa melakukannya? Kau selalu bersamaku Sooyeon, kau tau aku tidak bisa melakukannya"

[Flashback]

"Ayo ambil bonekanya ambil ahaha" bocah tinggi itu mengambil boneka Miyoung.

"Ayo tangkap!" Lalu bocah itu melemparkan boneka itu pada Taeyeon.

"Ahaha nice shot Yujin, tangkap ini Yunho" gadis tomboy itu melempar boneka beruang pink itu pada temannya yang lain.

Taeyeon kecil hanya berteman dengan anak laki-laki, sedangkan Miyoung yang manja hanya memiliki Jessica dan juga Taeyeon sebagai teman. Seringkali ketika orang tuanya tidak di rumah Taeyeon bersama temannya mengerjai Miyoung kecil, seperti saat ini.

"Unnie mianhae.. huhuhu.. Miyoung tidak akan nakal tolong kembalikan bonekanya unnie" Miyoung kecil menangis sampai terbatuk-batuk.

"Ya! Kembalikan boneka Miyoung! Atau aku akan adukan pada samchon" ancam Jessica yang baru datang lalu merebut boneka Miyoung, kedua bocah laki-laki itu berlari pulang meninggalkan Taeyeon, sedangkan Taeyeon berjalan santai masuk ke rumah.

"Nona muda.." setelah Jessica datang babysitter Miyoung baru berani mendekati Miyoung.

"Nanny disini jangan menangis lagi"

"Maja, unnie juga sudah disini, Taeng tidak akan berani mengganggumu" Jessica menepuk pelan kepala Miyoung.

Semakin banyak yang membela Miyoung, semakin Taeyeon membenci adiknya itu. Taeyeon tau Miyoung sangat takut gelap dan monster, itu sebabnya saat tidur setelah memberikan ciuman selamat malam, appa dan eomma keluar dari kamar Miyoung dan membiarkan lampu hidup dan pintunya terbuka. Kesempatan seperti ini digunakan Taeyeon untuk mengendap-endap masuk lalu mematikan lampu kamar Miyoung, adiknya itu terkejut lalu duduk menyudut ketakutan. Taeyeon tertawa dalam hati, kini ia menutup pintu kamar Miyoung dengan kencang dan membuat Miyoung semakin ketakutan.

"Eommaaa huaa eommaaa" Miyoung menangis menjerit-jerit, ia benar-benar ketakutan.

Inilah yang membuat orang tua mereka sedikit membedakan Taeyeon dan Miyoung, mereka mengetahui bahwa Taeyeon sering sekali mengerjai Miyoung. Bukannya membedakan juga, tapi mereka sering memarahi Taeyeon jika tertangkap basah sedang mengerjai Miyoung dan Taeyeon kecil selalu menganggap bahwa orang tuanya pilih kasih dan lebih menyayangi Miyoung karena hal itu.

[Completed] I Just Wanted You To Love Me Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt