PART I (BAG.5)

7.4K 360 3
                                    

"Welcome to Indonesia" ucap seorang pria tinggi hitam manis sambil melepaskan kaca mata hitam yang sedari tadi dia kenakan. Mengedarkan pandangannya, tak percaya dia akan kembali ke tanah kelahirannya ini setelah 8 tahun menyelesaikan pendidikannya di UK.

"Tuan Muda Andrio" sapa seorang pria paruh baya berjas hitam sambil menghampiri pria tadi, sedikit membungkukkan badannya memberi hormat kepada Tuan Mudanya itu. Sedangkan Rio tersenyum hangat pada pria paruh baya itu, mengingat seperti apa repotnya pria paruh baya itu sewaktu menghadapinya saat masih kecil dulu.

"Pak Rafiq apa kabar?" sapa Rio hangat masih dengan senyumnya. Pria paruh baya yang dipanggil Pak Rafiq tadi menatap Tuan Mudanya yang kini sudah tumbuh menjadi seorang pria dewasa yang sangat tampan, dia sangat yakin bahwa pasti banyak gadis yang tergila-gila dengan Tuan Mudanya ini, sama seperti saat Tuan Mudanya masih susuk dibangku Sekolah Menengah dulu.

"Saya baik Tuan Muda. Tuan Muda apa kabar?" tanya Pak Rafiq yang mulai berkaca-kaca teringat dengan Tuan Besarnya yang kini telah tenang disisi-Nya yaitu Kakek Rio. Rio sangat mengerti seperti apa setianya tangan kanan Kakeknya ini. Sudah sejak Kakeknya masih muda Pak Rafiq sudah mengabdikan hidupnya untuk keluarga Haling. Meski usianya sudah menginjak umur 65 tahun, namun beliau belum mau pensiun dan ingin tetap mengabdikan dirinya kepada pewaris keluarga Haling selanjutnya, yaitu Rio. Dan Rio sangat senang bahwa Pak Rafiq akan menjadi tangan kanannya, karena sejak duli dia sangat menyayangi Pak Rafiq seperti dia menyayangi Kakeknya.

"Saya baik Pak. Kita pulang sekarang?" tanya Rio dengan riang yang membuat Pak Rafiq tersenyum.

"Iya Tuan Muda." Jawab Pak Rafiq membuat Rio mendengus.

"Panggil Rio Pak!" ucap Rio tegas namun lembut.

"Iya Nak Rio." Jawab Pak Rafiq yang membuat Rio makin melebarkan senyumannya.

"Kalo gitu Let's Go Home!" teriak Rio dengan semangat membuat para pengunjung Bandara International Adisucipto ini mengalihkan pandangan mereka menatap Rio. Namun Rio sama sekali tak ambil pusing dengan itu. Dengan santai dia terus berjalan menuju tempat mobil jemputannya diparkirkan.. Pak Rafiq yang berjalan dibelakangnya hanya tersenyum melihat tingkah Tuan Mudanya yang tak pernah berubah sejak dulu, selalu ceria.

_____

"Nak Rio untuk hari ini belum ada jadwal yang harus dihadiri." Ucap Pak Rafiq memulai pembicaraan, saat ini mereka sedang berada didalam mobil, Rio yang tadi sedang manikmati pemandangan diluar jendela lantas mengalihkan pandangannya menatap Pak Rafiq yang duduk dikursi samping pengemudi dengan tatapan tak percaya.

"Rio baru sampe Pak! Masak udah dibikinin jadwal kerja ajha sih. Kita mulai besok deh ya Pak?" ucap Rio dengan tatapan memohonnya membuat Pak Rafiq tersenyum lalu mengangguk. Rio langsung tersenyum saat permintaannya dituruti.

"Okkk.... Rio mau makan sekarang! Rio laper." Kata Rio dengan semangat 45, sama sekali tak menunjukkan bahwa kini dia tengah kelaparan.

"Didekat sini ada Restoran Italia yang baru buka sekitar 3 bulan yang lalu, tapi makanan disana tak perlu diragukan lagi, pelanggannya tidak pernah putus. Apa Nak Rio mau mencobanya?" tanya Pak Rafiq yang masih sangat ingat bahwa Rio sangat suka dengan segala macam olahan Pasta. Dan tebakannya tak meleset. Terlihat dari Rio yang kini mengangguk dengan sangat antusias menyetujui tawarannya. Membuat Pak Rafiq kembali tersenyum.

_____

LOVE GREET Seri 1 : When Love Say Hello #W.L.S.HWhere stories live. Discover now