PART II (BAG.2)

7K 328 1
                                    

"Wahh.., jadi Kak Iel akan disini seharian ini?" teriak Via yang kelewat heboh membuat Iel terkekeh lucu dengan gadis ini. Gadis yang memang dari dulu sudah merebut hatinya. Ya, Via adalah cinta pertama Iel. Tapi Iel tak pernah mengungkapkannya. Dia takut Via akan canggung karena yang dia tahu gadis itu selama ini hanya menganggapnya sebagai seorang Kakak. Iel dengan gemas mengusap puncak kepala Via membuat rambut Via berantakan.

"Aaaaa Kak Iel rambut Via" teriak Via masih heboh sambil merapikan rambutnya. Iel tertawa melihat Via yang manyun.

Shilla melihat Iel dan Via yang sedang bercanda disalah satu meja pelanggan yang memang saat ini masih sepi karena Restoran baru akan buka 15menit lagi dengan tatapan luka dan kesedihan dari balik mini bar Restoran. Entah mengapa kini hatinya seperti diremas-remas oleh tangan tak kasat mata. Shilla menundukkan kepalanya menyembunyikan matanya yang mulai berkaca-kaca. Dia tak mengerti ada apa dengannya. Hanya saja rasanya sesak tepat didada.

Ify terus memperhatikan Shilla yang kini menundukkan kepalanya sambil memegang dadanya. Sedari tadi Ify yang berada dibelakang meja kasir terus memperhatikan Iel dan Via yang sedang bercanda seperti biasanya dan Shilla yang entah kenapa hari ini terlihat sedih, terutama saat Ify melihat Shilla yang terus memperhatikan Iel dan Via. Ify tersentak menyadari sesuatu. Mungkinkah Shilla? Tanya Ify dalam hati sambil terus memperhatikan Shilla yang kini sudah terlihat lebih tenang namun kepalanya masih tertunduk. Ify hanya menghela napasnya saat dia mulai yakin bahwa dugaannya benar, lalu mengalihkan pandangannya menatap Kakaknya Iel yang masih bercancda dengan Via dengan tatapan yang entahlah.

"Ify, ini daftar reservasi hati ini." Ucap Agni yang kini berada didepan meja kasir sambil menyerahkan paper list reservation pada Ify. Ify mengalihkan pandangannya pada Agni lalu mengambil kertas yang disodorkan Agni.

"Thanks Agni!" kata Ify lalu langsung memfokuskan dirinya pada daftar yang diberikan Agni. Agni hanya tersenyum miris melihat Ify yang langsung terhanyut pada lembaran kertas yang tadi dia berikan, lalu segera berbalik dan kembali kedapur untuk menyiapkan menu pembuka yang memang menjadi passionnya di Restoran ini. Sedangkan Ify yang menyadari bahwa Agni sudah meninggalkannya lalu mendongak dan menatap punggung Agni yang mulai menjauh dengan tatapan sayu. Maaf Agni, gue tau lo baik, dan lo mau bersahabat sama gue. Tapi gue belum bisa membuka diri gue lagi buat orang lain, gue nggak mau nyakitin lo Ag. Suatu saat nanti gue janji lo akan jadi salah satu alasan gue hidup, sahabat. Ucap Ify dalam hatinya lalu kembali membaca daftar yang ada dikertas yang dia pegang.

_____

"Ngomong nggak ya sama Kak Iel? Duh.. gue bingung." Gumam Agni pelan, dia sedang mondar-mandir didepan gudang penyimpanan, dia sedang bingung tentang kejadian kemaren harus dia ceritakan pada Iel atau tidak, tapi dia sudah janji pada Ify kalo dia tidak mengatakannya pada siapapun, tapi dia takut ada apa-apa dengan Ify, dia ingin Ify mengecek tubuhnya kerumah sakit namun dia terlalu takut untuk menyuruh Ify, selain karena dia tak terlalu dekat dengan Ify yang memang susah untuk didekati Ify juga adalah Bosnya. Mana mungkin dia berani menyuruh-nyuruh Ify seenaknya. Yah walaupun itu juga untuk kebaikan Ify tetap saja dia tak punya hak untuk melakukan itu.

"Lo ngapain disini Ag?" tanya seseorang yang tiba-tiba datang membuat Agni kaget.

"Astaga Ya Tuhan. Kak Iel." Kaget Agni sambil memegang jantungnya yang berdetak lebih cepat karena kaget. Sedangkan Iel hanya nyengir.

"Sorry Ag. Lo kaget ya? hehe" kata Iel masih dengan cengirannya.

"Lo ngapain Ag mondar-mandir didepan gudang penyimpanan gini kayak orang bingung? Ada yang ilang?" tanya Iel lagi karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Agni.

"Maaf Kak gue permisi dulu!" kata Agni lalu bergegas meninggalkan Iel yang memandang kepergiannya dengan tatapan bingung. Namun tak mau ambil pikir Iel lalu berbalik ingin masuk kembali kedalam Restoran namun tangannya berhenti saat melihat kenop pintu bergerak lalu pintu terbuka dan muncullah Shilla yang langsung tersentak saat menabrak tubuh Iel yang berdiri tepat didepan pintu.

"Aduh!" kata Shilla sambil memegang dahinya yang terbentur dada bidang Iel.

"Lo nggak papa Shil?" tanya Iel sambil menunduk menatap kepala Shilla yang masih menunduk dengan kedua tangan yang masih mencengkeram kedua bahu Shilla untuk menjaga gadis itu agar tak terpelanting kebelakang tadi. Shilla tersentak mendengar suara itu lantas mendongakkan kepalanya. Dan tepat pada saat itu matanya bertemu dengan mata biru Iel yang membuatnya langsung mematung seakan saraf-saraf geraknya lumpuh total. Iel juga menikmati mata lavender milik Shilla yang ternyata baru dia sadari sangat cantik. Mereka terhanyut dalam tatapan itu.

"Maaf Kak" kata Shilla pelan membuat Iel tersadar dan langsung melepaskan cengkeraman tangannya dari bahu Shilla.

"Permisi Kak!" kata Shilla lagi kemudian langsung berbalik dan segera kembali masuk kedalam Restoran, melupakan apa yang akan dia lakukan tadi. Iel hanya memandang Shilla yang mulai menjauh dengan alis terangkat sebelah.

Ify yang sedang berjalan kearah dapur melihat Shilla yang setengah berlari keluar dari area dapur Restoran dengan kening berkerut lalu mengalihkan pandangannya kepintu belakang dapur dan melihat Kakaknya yang masih berdiri tegak disana, namun langsung mengedikkan bahunya tak ingin ikut campur urusan orang lain dan kembali melanjutkan perjalanannya kearah dapur.

Shilla langsung masuk keruang istirahat karyawan dan berdiri didepan lokernya. Memegang dadanya berusaha menetralkan detak jantungnya. Berada dekat dengan Iel seperti tadi benar-benar membuat pasokan udara disekitarnya menipis. Entah sejak kapan dia mulai seperti ini dia juga tak tau. Hanya saja sekarang ini saat dirinya berada dekat dengan Iel rasanya jantungnya berdegup lebih cepat. Perasaan apa ini? Tanya Shilla dalam hati yang memang tak mengerti apa yang sedang dia rasakan kini.

_____

cW-

LOVE GREET Seri 1 : When Love Say Hello #W.L.S.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang