[3]

11.7K 1K 38
                                    

"Apa maksudmu?"

Amelda yang sedang meracik ramuan langsung beranjak dan duduk dikursi didepan suaminya duduk.

"Pangeran tidak melakukan deklarasi."

Amelda terlihat mencerna kata-kata suaminya. Kemudian dia mendapat satu kesimpulan.

"Jadi, maksudmu, pangeran akan menikahi Persia?"

Lucas mengangguk. "Raja mengumumkan langsung tadi kepada seluruh anggota dewan, setelah Persia datang ke istana."

"Persia datang ke istana?" Amelda terkejut. Memang bukan hal aneh. Tapi kali ini situasinya berbeda.

"Iya. Dan dia membawa Faym ditangannya. Persia pasti sangat murka. Faym-nya berkobar."

Amelda mendesah. Apa keputusan mereka salah? Ya, mereka salah karena nggak memikirkan perasaan Persia. Tapi apa yang akan kau lakukan jika salah satu putrimu memohon padamu untuk minta bantuan? Pasti kau tidak akan tega.

"Oh ya, apa Detera sudah pulang?" Tanya Lucas.

Amelda menggeleng. "Belum. Dia belum pulang sejak malam itu. Dimana menurutmu dia sekarang?"

Lucas menggeleng. Hanya putra mahkota yang tau dimana anaknya itu. Sepertinya mereka sudah terlalu memanjakan Detera. Tapi Detera dan Persia adalah dua hal yang berbeda. Detera tidaklah sekuat Persia.

"De, kau sudah pulang. Ayo duduk, ibu akan menyiapkan makanan."

Detera duduk dan Amelda langsung ke dapur mengambil makanan.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Lucas.

"Baik. Seperti yang ayah lihat."

Lucas menghela nafas berat.

"Aku sudah tau yah. Raja akan mengumumkan pernikahan pangeran dan Persia," kata Detera. Tak lama kemudian Amelda muncul.

"Makanlah dulu De."

Detera bangkit dan berjalan ke meja makan. Bersamaan dengan itu pintu terbuka dan Persia muncul. Tanpa memandang siapapun dia melewati ruangan itu dan melangkah ke tangga.

"Sia," panggil Amelda.

Seketika Faym muncul di punggungnya dan api berkobar disekitar tubuh Persia. Amelda langsung mundur satu langkah dan Lucas bangkit.

"Jangan-dekati-dia!" Terdengar suara mengingatkan.

Amelda mundur selangkah lagi. Lucas memegangi tangan istrinya. Tak ada yang bersuara. Seiringan dengan itu Persia berlalu.

Amelda menggenggam kuat tangan suaminya. Seketika tubuhnya meluruh ke kursi.

"Tenang dulu Amelda. Biarkan Sia sendirian. Saat ini kita tidak bisa mendekatinya," kata Lucas.

Amelda memegangi kepalanya. Sudah sangat lama sejak Persia bersikap seperti ini. Terakhir Faym muncul melindunginya dengan kobaran api adalah saat Persia nyaris terancam saat ada yang hendak menculiknya ketika dia masih kecil. Saat itu umurnya baru satu tahun. Dan kini hal yang sama terjadi lagi.

"Apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Amelda cemas.

"Sejak kapan ibu mengkhawatirkan Persia?" Tanya Detera.

Keduanya langsung menoleh dan mendapati wajah marah Detera.

"Tidak ada yang perlu dicemaskan. Dia adalah wanita terkuat di Alatas dan dia tidak akan bisa dilukai dengan apapun. Seharusnya kalian mengkhawatirkan aku!!!" Ucapnya lantang.

"De─,"

"Sudahlah! Aku lelah!" Detera langsung pergi dengan marah.

Amelda menghela nafas kasar. Kecemburuan Detera terhadap Persia sangatlah besar. Tapi tetap saja, Persia adalah anak mereka. Meski dia kuat, dia tetap punya perasaan. Dan saat ini mereka sudah melakukan kesalahan besar. Dalam waktu dekat Persia tidak akan bisa didekati.

[The Curse] TERSEDIA VERSI E-BOOK ON GOOGLE PLAYحيث تعيش القصص. اكتشف الآن