Chapter 17

1.1K 95 31
                                    

Zayn's POV

Hhhhh. Gadis ini menyusahkanku saja. Jarang-jarang aku mau menolong orang yang tidak terlalu dekat denganku. Apalagi untuk masalah yang tak penting dan tidak ada untungnya juga untukku.

Untung aku menyukainya.

Zayn, wake up! Apa yang kupikirkan barusan?!

Tapi apa aku benar menyukainya?

Ah, tidak-tidak. Angeline bukan tipeku.

Lalu mengapa jantungku selalu berdegup kencang ketika menatapnya? Berbicara padanya?

Itukah yang namanya perasaan yang tersembunyi?

Hidden feeling, yeah. Hidd-

"Zayn!" Suara yang indah itu membuyarkan lamunanku. Shit, Angeline.

"Kau mengejutkanku." Ucapku datar.

"Kau menyukai siapa?" Angeline malah bertanya.

"Apakah aku menyuarakan pikiranku?" Tanyaku bingung.

"Yes, stupid." Angeline terkekeh pelan.

Oh, pasti wajahku terlihat bodoh sekarang.

"Zayn." Panggilnya lagi.

"Hm?"

"Memangnya kau menyukai siapa?" Angeline bertanya lagi. Ia penasaran?

"Aku juga tidak tau." Aku mengangkat bahu dengan bodohnya. Angeline hanya diam menatapku bingung. Mungkin dia menjadi bodoh karena gugup berada di dekat Angeline? Ah, tidak tidak.

And then..... Silence.

Aku memecahkan keheningan, "Ah ya, aku harus menemui adikmu yang aneh itu agar urusan aneh ini selesai. Ok, bye!" Lalu aku pergi meninggalkan Angeline.

*

Aku sudah mencari Michelle sampai waktunya pulang tapi tidak ketemu juga. 

Ohya, kan aku belum tau dimana kelas gadis aneh pecemburu itu.

Bodoh.

"Zayn." Seseorang membuyarkan lamunanku. Aku menoleh. Oh, Angeline. Lagi-lagi dia yang membuatku tersadar dari lamunanku.

"Kau pasti belum menemukan Michelle, ya kan?"

Aku mengangguk pelan dan menatapnya. Lagi-lagi jantungku berdegup kencang.

"Hei tunggu. Bagaimana kau tau? Oh, atau kau mengikutiku?" Aku menaikkan sebelah alisku.

Angeline langsung mengerutkan keningnya, "untuk apa aku mengikutimu? Rajin sekali, seperti tak ada kerjaan lain."

"Atau kau diam-diam mulai mengagumi ku?" Tanyaku lagi, berniat menggodanya.

"Kau terlalu percaya diri, Malik." She rolled her eyes.

"Benarkah? Atau bahkan kau mau meminta foto bersamaku dan meminta tanda tanganku? Oh ayolah, mengaku saja, Woods." Godaku lagi.

"Tentu saja tidak!" Elaknya sambil menjulurkan lidahnya. 

Lalu hening.... Lagi.

Tak lama, Angeline membuka pembicaraan, "Ohya, aku rasa Michelle ada di diruang pementasan. Lebih baik kau cepat kesana sebelum ia pulang."

"Bukannya kalian selalu pulang bersama?"

"Kau tau kan kami sedang bertengkar." Ia tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya.

Oh Zayn, kenapa kau bodoh sekali hari ini?

"Ya sudah, ayo kita ke ruang pementasan." Tiba-tiba Angeline menarik tanganku. Kenapa gadis ini?

Author's POV

Mereka pun sampai. Mereka melihat Michelle yang sedang mengobrol dengan 2 orang temannya.

Menyadari kedatangan Zayn dan Angeline, kedua teman Michelle itupun pergi. Michelle menatap Zayn dan Angeline lalu memberikan pandangan "ada apa?"

"Aku ingin menjelaskan sesuatu."

"Maksudmu?" Tanya Michelle bingung.

"Ya, kemarin itu memang aku yang mendekati kakak mu yang cantik ini. Bukan dia yang sengaja mendekatiku. Lagipula itu hanya akting" Kata Zayn sarkastik sambil menatap Angeline. Angeline mencubit lengan Zayn.

"Jadi, kau percaya denganku kan?" Tanya Angeline. Michelle mengangguk dan meminta maaf pada Angeline.

*

"Umm, Zayn. Terima kasih kau sudah mau membantuku."

"Tak apa. Aku senang bisa membantumu. Lagipula itu bukan hal yang sulit." Zayn melemparkan senyum pada Angeline yang langsung membalasnya.

Zayn dan Angeline sedang berjalan menuju kelas mereka. Mereka berdua menghentikan langkahnya ketika menyadari bahwa teman-teman yang ada dikelas mereka menatap Zayn dan Angeline dengan aneh.

"Apa? Aku hanya membantu Angeline." Kata Zayn dengan lantang lalu berjalan ke arah tempat duduknya. Begitupun dengan Angeline.

"Kalian......?" Vira menghadap ke belakang dan menatap Angeline.

"Tidaaaak, kan aku hanya meminta tolong pada Zayn agar Michelle tidak salah sangka." Angeline memutar matanya lalu ia menunduk malu....?

"Okay, okay." Vira terkekeh pelan melihat Angeline menunduk malu.

Tiba-tiba saja Niall masuk ke dalam kelas. Ia melihat Angeline, Vira, dan Zayn sedang tertawa.

Tunggu, Zayn?

Niall baru sadar kalau Angeline dan Zayn memang cukup dekat akhir-akhir ini. Mungkin karena pentas drama beberapa hari yang lalu? Dan itu, membuat Niall cemburu. Bahkan sangat cemburu.

 Tepat saat Niall berjalan menghampiri mereka, Zayn langsung pergi dari sana dan duduk di kursinya.

Niall, Angeline dan Vira pun duduk di bangku masing-masing, "Tadi si jambul aneh itu kenapa? Tumben sekali ia mau berbicara dengan kalian." tanya Niall santai, tapi sangat terdengar nada tidak suka di setiap kalimat nya.

"Zayn," Angeline membetulkan. "Dia yang membuat Michelle memaafkanku."

"Oh." jawab Niall singkat lalu memalingkan wajahnya. Ia masih cemburu. Entah sampai kapan Niall akan terus begitu.

* * *

Angeline sedang berjalan ke tempat parkir, ya ia akan pulang sendiri karena Michelle dan Diana akan kerja kelompok. Tak lama setelah itu, ia mendengar suara hentakan kaki.

"Hey," seseorang menyapa Angeline. Angeline menengok dan ia melihat seorang laki-laki yang sudah berdiri di sampingnya sejak beberapa detik yang lalu.

Dia lagi?

* * *

Hey heyyyy! Maaf pendek, gaje, aneh-_- otak mumet nih. Aku banyak pr soalnya jadi ga bisa lama-lama main laptop. Aku usahain deh chap 18 lebih panjang yaa :) 

LEAVE YOUR COMMENT AND VOTE!!! Hargain kerja author ya, jangan jadi SILENT READER, GAK KEREN AH. 

Ohya, menurut kalian cover barunya gimana? :p

Yaudah gitu aja, byeee~~~

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 10, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hidden FeelingWhere stories live. Discover now