Chapter 2

1.6K 30 0
                                    

Aku menatapnya dengan heran. Bagaimana aku bisa bertemu dengannya disini?

"Niall?" 

"Angeline?"

Gumam kami secara bersamaan.

"Bagaimana kau bisa ada disini?"

Lagi-lagi aku dan Niall melontarkan kata yang sama, didetik yang sama.

Kami berdua tertawa pelan. Lalu kami berdiri. "Aku murid baru disini." Aku memberikan buku milik Niall.

"Thanks. Jadi kau salah satu dari 3 murid baru disini?" Niall menatapku. Sungguh, aku rindu mata birunya yang indah. Rasanya aku seperti terbang ke langit yang biru.

"Mereka berdua adikku. Diana dan Michelle." Jelasku singkat.

"Okay, kau belum mengambil seragam?" Niall mengangkat sebelah alisnya.

Ugh, hampir saja aku lupa. "Eem yea. Tapi aku tidak tau harus mengambil seragam nya dimana."

"Aku akan mengantarmu ke ruangan Mrs. Alice. Kau juga akan diberikan kertas yang berisi jadwal olehnya." Niall tercengir, memamerkan kawat giginya yang transparan.

Aku mengangguk dan berjalan bersama Niall. Yang benar saja, tatapan orang-orang semakin mengerikan. Layaknya vampire yang sedang kehausan dan membutuhkan darah yang segar.

Tidak lama, kami sampai. Aku melihat sebuah pintu yang bertuliskan 'Mrs. Alice Peterson'

"Kau bisa masuk. Ohya, jangan lupa ketuk pintu." Niall tertawa pelan. Aku mengangguk dan tersenyum.

Aku mengetuk pintu lalu membukanya. "Angeline Rachel Woods?" Tanya wanita paruh baya berambut hitam itu.

"Yaa" Gumamku pelan.

"Kau bisa masuk, Woods." Ia tersenyum. Aku menutup pintunya dan masuk kedalam ruangan Mrs. Alice.

"Silahkan duduk." Ucap Mrs. Alice dengan ramah.

"Ini seragam mu, Angeline." Ia memberiku seragam. "Thank you." Aku berterimakasih.

"Yaa, dan ini adalah jadwalmu. Kau bisa keluar dari ruanganku. Karena pelajaran akan segera dimulai." Ujar Mrs. Alice.

Aku tersenyum dan keluar dari ruangannya. Terlihat Niall yang sedang bersender di tembok, langsung tersadar dan menghampiri ku.

"Kau bisa ganti bajumu dulu. Disana ada toilet." Niall menunjuk kearah toilet yang tak jauh dari sini.

"Aku akan menunggu dan mengantarmu ke kelasmu." Gumam Niall. Aku mengangguk mengerti dan berjalan kearah toilet.

Aku membuka pintu, lalu tiba-tiba saja seseorang menabrakku. Aku menengok kearahnya.

Sial. Gadis genit menjijikan itu lagi. Ia menatapku dengan sinis. Aku hanya membiarkannya lalu mengganti pakaianku.

Setelah selesai, aku keluar dari toilet lalu menghampiri Niall.

"Boleh aku liat kertas yang Mrs. Alice berikan padamu?" Tanya Niall.

"Tentu." Aku memberikan kertas jadwal itu.

"Yeay! Kita sekelas" Niall menarik tanganku dengan semangat.

Aku dan Niall sampai dikelas. Niall langsung menarikku untuk masuk kedalam ruang kelas.

Niall langsung menyapa teman-temannya. Mother of God. Kenapa aku harus satu kelas dengan 3 gadis menjijikan itu lagi sih?!

Tiba-tiba seorang lelaki berambut tipis, tubuh berisi, dan memakai kacamata serta kumis cukup tebal, masuk ke kelas dan duduk dikursinya.

Lelaki itu menengok kearahku, "Angeline?"

"Ya. That's my name, Mr." Aku tersenyum gugup.

"I'm Mr. Scott. Kau bisa perkenalkan dirimu, Woods." 

Aku bergeser ke tengah tengah agar semua dapat melihatku. "Eem.... He-hey. I'm Angeline Rachelia Woods. You- you can call me Angeline or Angel. Aku baru saja pindah ke London. Aku berasal dari Irlandia. Cukup, terima kasih." Aku tersenyum tipis.

"Bagus, sekarang kau bisa duduk di kursi yang kosong. Eem.... Dengan Liam."

Liam's POV

"..... Dengan Liam." Aku yang awalnya sedang membaca buku, langsung menengok ke depan, ketika mendengar ucapan Mr. Scott.

Seorang gadis berambut brunette berdiri didepan. Ia berjalan mendekat kearahku. Lalu tiba-tiba.....

Hidden FeelingWhere stories live. Discover now