Chapter 14

1.6K 45 13
                                    

"Angeline!" Diana memukul meja makan.

"Diana. Kau mengagetkannya." Kata Mrs. Becky ---ibu dari Angeline, Diana, dan Michelle.

"Tapi dia diam saja, bu."

"Ya. Bahkan Angeline tak menyentuh makanannya." Michelle menambahkan ucapan Diana.

"Sudahlah. Mungkin Angeline belum lapar. Ohya, bisa kau buang sampah itu keluar, dear?" Pinta Mrs. Becky dengan lembut.

"Tentu." Angeline tersenyum lalu meninggalkan meja makan.

Angeline mengambil satu kantong plastik sampah dan membawa nya ke halaman depan. Lalu Angeline membuangnya.

Angeline menoleh ke arah rumah Zayn. Tak ada Zayn disana. Angeline merasa ada yang aneh pada dirinya. Kenapa ia begitu peduli dengan Zayn?

"Angeline." Seseorang memanggil nama Angeline. Angeline pun menengok, dilihatnya Zayn yang shirtless berdiri didekat tembok pembatas antara rumah mereka.

Mata Angeline tak berkedip. Angeline memperhatikan tubuh Zayn. "God. Badan Zayn sangat..... Rasanya aku ingin me.... Oh sudahlah, Angeline" pikir nya.

"Hey, kau kenapa?" Tanya Zayn.

"Aaa, tidak." Angeline tersadar. "Emm, kenapa kau memanggilku?"

"Aku hanya ingin memberitahu padamu. Kalau besok latihan drama. Tadi Mr. Ian memberitahu ku soal itu ketika yang lain sudah pulang." Jelas Zayn sambil melepas handuk kecil yang tadi menggantung di pundaknya.

"Oh, okay. Terima kasih info nya."

"Sama-sama." Kata Zayn.

Detik selanjutnya, Angeline dan Zayn mulai bertatapan. "A- aku pulang dulu ya." Kata Angeline yang tergugup. Zayn mengangguk kecil sambil tertawa melihat Angeline yang mulai berjalan menjauh darinya.

Zayn pun masuk ke rumahnya. Waliyha, Doniya, Mrs. Trisha, dan Safaa sudah berkumpul untuk makan. Zayn duduk di sebelah Doniya.

"Ugh, kau bau sekali. Mandi sana!" Usir Doniya.

"Arghh! Iya, iya." Lalu Zayn pergi ke kamarnya.

Setelah makan malam selesai, Zayn pergi ke halaman depan rumahnya. Ia terduduk disebuah kursi kayu. Zayn menoleh, tak ada Angeline disana. Entah, Zayn merasa seperti merindukan Angeline yang biasanya keluar untuk membuang sampah.

Tiba-tiba Doniya ikut keluar, ia duduk disebelah Zayn yang masih memandangi rumah Angeline.

"Kau pasti mencarinya." Ucap Doniya dengan yakin nya.

"Siapa?"

"Tentu saja Angeline. Mana mungkin Mrs. Becky?" Ucapan Doniya membuat ia sendiri dan Zayn tertawa singkat.

"Bagaimana kau tahu kalau aku mencarinya?"

"Terlihat dari matamu Zayn. Kau menyukainya bukan?"

Kenapa Doniya bertanya seperti itu? Aku harus menjawab apa? Bahkan aku tak tahu bagaimana perasaanku yang sebenarnya pada Angeline. Kata Zayn dalam hati.

"Aku tak tahu."

"Bagaimana bisa kau tidak mengetahui perasaanmu sendiri?" Kini Doniya menatap Zayn dengan serius.

"Entahlah." Jawab Zayn enteng. "Sudah, aku lelah. Aku mau tidur. Bye."

Aneh sekali anak itu, pikir Doniya sambil memperhatikan Zayn yang masuk ke rumah. Doniya tertawa singkat sambil menggelengkan kepalanya. Lalu ia juga kembali masuk ke rumah.

Hidden FeelingWhere stories live. Discover now