BAB XI Perkelahian

Start from the beginning
                                    

"Heyna, kenapa kau diam..? Ada apa?" Min young tampak khawatir.

"Ah tidak ada apa-apa kok Min young. Semalam aku bertemu dengan Putra mahkota" jawab Heyna dengan jujur

"Putra mahkota? Bagaimana bisa?" Dia sedikit terkejut

"Aku tidak sengaja menabrak nya. Itu gara-gara para pengawal terus mendorongku hingga aku pun menabrak Putra Mahkota"

"Lalu?"

"Lalu..ehhh..dia ya..berbicara padaku. Dan..ya, kami pun mengobrol sebentar" Heyna bertingkah kikuk di depan Min young.

Heyna kembali memutar memorinya, mengenai kejadian semalam antara dia dengan Putra Mahkota. Dia tidak habis pikir, kalau ia akan menabrak putra mahkota di tengah keramaian seperti itu.

Dia benar-benar sangat gugup waktu itu, maka itulah ia memutuskan untuk pergi dari hadapan putra Mahkota-nya .

Eh.. Tapi, putra mahkota malah menarik tangannya dan mencegahnya untuk pergi. Bahkan, putra Mahkota juga mengajaknya untuk ikut berlari bersamanya menghindari para pengawal yang sepertinya sedang mengejarnya.

Tapi, dari semua kejadian itu. Hal yang paling tidak bisa dilupakan oleh Heyna saat putra Mahkota mengatakan dia cantik.

Dia mendengarnya. Dan sangat jelas ia mendengarnya. Dia berbohong saat ia seakan-akan tidak mendengar kata-kata itu.

Tak hanya itu, Heyna juga sempat melihat Putra mahkota memandanginya sambil tersenyum melalui sudut matanya.

Dia tidak percaya hal itu terjadi.
Dia juga tidak percaya kalau dia bisa sedekat itu pada putra Mahkota.

~Dan saat insiden terjatuh itu...

Insiden itu Membuat tidurnya tidak bisa nyenyak karena terus memikirkan dirinya yang hampir berciuman dengan putra mahkota.

Oh.. Rasanya kepala Heyna ingin sekali meledak jika harus memikirkan hal itu sekali lagi.

Dia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya untuk tidak mengingat kejadian itu lagi. Akhirnya, ia pun tersadar dari lamunannya.

~

"Heyna..lihatlah, kau melamun lagi kan?! Sebenarnya ada apa sih!" Min young tampak cemberut, karena dia tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Heyna.

"Ah..maaf Min young. Aku tidak fokus tadi." Heyna pun tersenyum agar Min young tidak cemberut lagi.

"oh iya..bukankah hari ini jadwal kita mencuci?" sambung Heyna sambil berusaha mengalihkan pembicaraan

"Oh iya, aku lupa. Ayo kita mencuci. aku takut nanti besok keburu hujan. Hari ini mataharinya terik sekali."

"Iya kau benar. Sekarang masih sangat cerah. Ayo cepat kita mencuci."

Mereka berdua pun beranjak dari taman itu dan segera pergi menuju ke tempat pencucian baju.

••●●◈●●••

"Ahaahha...dia sangat tampan. Prajurit itu bilang aku cantik dengan hanbook pink ku.." tawa Sun Hee dengan ceria sambil bercerita pada teman-teman nya.

"Heyna... lihatlah, bukankah jadwal si nenek lampir dan teman-teman nya itu semalam ya? Kenapa sekarang dia malah mencuci disini? Aisshh... Mengganggu sekali. Ingin rasanya aku menjambak rambutnya itu" kata Min young kesal sambil menunjuk ke arah Yi Kyeong dan teman-temannya.

"Sudah lah Min young, kita tidak usah mengurusi mereka. Biarkan saja" Heyna tetap acuh sambil jalan melewati Yi Kyeong dan teman-teman nya.

Saat Heyna dan Min young lewat di depan Yi Kyeong, Dia dan teman-temannya langsung menatap Heyna dan Min Young dengan sinisnya. Tapi, Heyna dan Min young tetap tidak perduli dan langsung mengambil tempat untuk mencuci baju mereka.

The Fate From HimWhere stories live. Discover now