Chapter 1: Sweet Cake

Start from the beginning
                                    

Sadar kalau kue yang dia makan tidak mungkin turun dari langit. 

Tapi, siapa yang memberinya kue ini?

Bambam mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang memberikan 'surga'nya itu.

"hng?" ucap orang itu sambil memiringkan kepalanya dan tersenyum manis kearah bambam.

"apakah seenak itu?" lanjutnya

Bambam hanya terpaku melihat pria tampan dihadapannya. Ini kali pertama bambam melihatnya.

"apa yang bisa kubantu...?" jawab bambam tanpa melepaskan pandangannya pada anak itu.

                                                                       ***

Mark side

Ini hari kedua mark berada disekolah ini, tidak ada yang special. Sama seperti kemarin, datar. 

Tapi kali ini dia mendengar sesuatu yang menarik yang sedang dibicarakan teman sekelasnya. well mark tidak ikut bergabung mengobrol bersama mereka, tapi dia sedikit 'menguping' apa yang mereka bicarakan.

"dia namja aneh, benar-benar aneh. Aku tidak habis pikir dari mana otak jeniusnya itu kalau yg dia pikirkan hanya makanan manis saja"

"haha, iya. Dia seperti anak balita 5 tahun yang terus merengek minta permen untuk hal yang dilakukannya"

"benar. Bahkan kudengar hari ini dia menolak permintaan dari jaebum! hanya karna dia tidak membawa sesuatu yang manis katanya"

"tapi kemampuannya dalam menyelidiki dan menyelesaikan sesuatu benar-benar diatas rata-rata"

"tetap saja, dia orang pertama yang menolak permintaan seorang prince sekolah."

"benar-benar tidak bisa dipercaya"

Semua yang mereka bicarakan terekam jelas di telinga mark. 

Tapi yang membuatnya bingung, siapa namja yang mereka bicarakan? Siapa orang yang mereka sebut aneh? Siapa orang jenius itu?

Mark memutuskan untuk mencari siapa anak itu. Dari perkiraannya anak itu setingkat mereka, dan dia pasti berasal dari kelas unggul ditingkat XI mengingat mereka bilang dia anak yang jenius.

"umm, siapa peringkat pertama di tingkat kita?" mark mencoba memberanikan diri bertanya ke teman yang duduk dibelakangnya.

"oh, bambam anak kelas XI science A. orang jenius yang tak pernah turun keperingkat dua, bahkan nilainya nyaris sempurna. Kemampuan logikanya diatas rata-rata." jelasnya panjang lebar

"Cuma sayang, dia punya satu kelemahan. Seperti yang kau dengar tadi, dia maniak dalam segala sesuatu yang manis" lanjutnya dengan sedikit nada kecewa.

"tidak ada orang yang sempurna, bahkan seorang bambam pun punya kelemahan"

"wae? Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu.. ma..keu?" tanyanya membuyarkan lamunan mark tentang sosok bambam sebenarnya.

"oh ani, aku hanya ingin tau sedikit tentang siswa sekolah kita. Trima kasih, yo..u..ng.." mark berusaha membaca name tagnya

"youngjae, kau bisa memanggilku youngjae"

"ne, gomawo youngjae-ah"

mark segera berdiri dari kursinya dan berjalan keluar kelas. Sebuah ide nakal muncul diotaknya. Pertama yang harus dia lakukan adalah mencari rupa dari si jenius ini

mark berjalan menyusuri koridor kelas XI hingga tiba di koridor paling ujung dekat halaman sekolah. Seperti sekolah kebanyakan, kelas unggul pasti berada dikoridor paling depan.

Sweet // MarkbamWhere stories live. Discover now