[XII] The Same Feeling

4.3K 625 63
                                    

[XII] THE SAME FEELING

This place made only for me, your temperature, your light, your waves, are all tallored to me.
Just like this baby forever in your arms. The color of my world is only silver, I don’t need any other color. I am caged inside of you.
I am caged in this love.
You are the one I found, one and one and only. Touching the tip of our toes, touching our hands, touching our space all of its you.  EXO—One and Only


Kira-kira dua puluh menit yang lalu.

Cairan berwarna merah yang lebih kental dari air itu terus mengaliri lengannya yang tersayat, luka sayatan itu nampak sangat dalam hingga bisa membuat darah segar itu terus mengalir. Gadis itu bahkan berdiri dengan sedikit membungkukan badannya karena memegangi lengannya yang terluka.

“Apa kematianku adalah sesuatu yang akan membahagiakanmu, Bulletproof?” Gadis itu masih berdiri sekitar tiga meter, di saat yang seharusnya dia ketakutan karena bisa saja dia gugur, dia masih tetap berdiri seakan dia baik-baik saja. Menatap lawannya dengan sorot tajam yang tenang namun pancar kesungguhan itu masih terlihat dengan jelas. “Ah, tentu saja iya ‘kan? Kau tidak akan lagi diburu oleh gadis keras kepala seperti aku.” Ini adalah kedua kalinya Jungkook mendengar pertanyaan ini.

Gadis itu benar tentang Jungkook yang tidak mungkin melukainya, karena bagaimanapun juga Jungkook masih memiliki serpihan perasaan untuk gadis itu, tapi, saat ini semua semakin tidak bisa dikendalikan. Dan hati Jungkook membenarkan jika dia pada akhirnya harus melukai gadis itu untuk menyadarkannya, dan lagi dan lagi, gadis itu adalah pengacau yang membuat semuanya semakin memburuk.

Jungkook menarik napas, “Ya, aku setuju dengan hipotesis mu. Jika kau tidak lagi mengejarku, hidupku akan menjadi lebih tenang.” Jawab pria itu, wajahnya yang masih tanpa ekspresi itu mengucapkan kata-kata yang membuat tubuh si gadis merinding. Jadi, pria itu akan membunuhnya di sini? Atau pria itu hanya akan membiarkannya mati secara perlaha-lahan karena kehabisan darah? Atau pria itu memang sengaja ingin melihatnya mati lalu membuang mayatnya ke laut untuk menghilangkan jejak?

“Uhm,” gadis itu masih bisa tersenyum, “Sayang sekali, karena aku tidak akan mati semudah itu.” Gadis itu kembali menyerang, dan kali ini si pria juga sudah terlihat mau ikut andil dalam penyerangan. Pedangnya sudah terlepas sejak dia menyayat sisi perut gadis itu. Mereka sama-sama menyerang dengan tangan kosong.

“Lakukan apa yang ingin kau lakukan, Jungkook. Aku bersumpah, apapun hasilnya aku tidak akan pernah merasa menyesal. Memperjuangkan apa yang aku anggap berharga, itu adalah suatu kehormatan. Dan aku harap, kau juga tidak akan punya penyesalan yang aku takutkan itu. “

“Aku tidak akan pernah menyesal untuk ini.”

Dan akhirnya mereka berakhir dengan pergi bersama-sama, melarikan diri? Gadis itu sudah sampai pada batasnya, tubuhnya sudah tidak bisa mengikuti apa yang otaknya perintahkan. Gadis itu berakhir melemah setelah mengumpatkan sumpah serapah pada pria di depannya—yang mendekapnya sejak tadi.

“Jungkook, brengsek!” ya, itulah yang sejak tadi dia ucapkan. Dan Jungkook terlalu senang untuk mau menghentikan umpatan gadis itu.

Jungkook masih berjalan pelan, dengan seorang gadis yang ada di gendongannya saat ini. Gadis itu masih memejamkan matanya dengan tenang. Dinginnya hembusan angin malam ini tidak membuatnya terusik, hangatnya tubuh Jungkook yang mendekapnya membuatnya nyaman untuk tertidur. Dalam diamnya, Jungkook menatap kosong jalanan di depan. Apa pilihannya ini adalah satu pilihan yang tepat?

Bohong besar jika Jungkook tidak memikirkan apa konsekuensi yang harus dia hadapi setelah ini, bukan hanya NIS, tapi Bulletproof Boy Scout juga akan menjadi musuhnya sekarang. Dan gadis itu, gadis itu juga akan ikut masuk dalam lingkaran masalah yang rumit itu dengannya.
Hal yang paling dia sesali adalah, ketika halaman di kisah hidupnya terpaksa kosong, kini cerita rumit mulai menorehkan tintanya.

THE RED BULLET [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang