12. Damai Sebelum Badai 2

4.5K 443 55
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
***

Tanganku terus mengelus membersihkan wajah mulus yang dipenuhi salju itu. Bunga-bunga es itu sama sekali tidak mengurangi kecantikan alami yang terpatri di wajahnya.

Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika sampai terjadi sesuatu padanya. Lucu, aku lah yang tadinya berencana menghilangkan nyawanya kali ini justru berbalik ingin melindunginya.

Ku tatap sendu wajahnya yang ceria, senyum tanpa dosanya setelah membuatku khawatir setengah mati. Dia begitu ceria hari ini. Aku tak pernah melihat dia sebahagia ini sebelumnya.

Akan ku tukarkan kehidupanku untuk senyum bahagianya. Akan ku pikirkan bagaimana caranya agar dapat menyelamatkan hidupnya. Dia kehidupanku, dia yang mampu membuka kembali pintu hatiku.

Aku mencintainya...

Aku akan menjaganya...

...

"Bisakah Naruto-kun berhenti mengelus wajahku, itu sangat geli Naruto-kun..."

Rengekan manja Hinata menbuat Naruto sadar dari lamunannya.

"Naruto-kun, kenapa diam saja..?" Hinata khawatir karena tak kunjung mendapat jawaban dari kekasihnya. Dia tangkup sepasang rahang tegas pria itu dengan sepasang tangan putihnya yang tertutup sarung tangan.

"Aku marah, kau sudah membuatku khawatir setengah mati dan kau tertawa seenaknya." Naruto pura-pura merajuk.

"Hihihi..., " Hinata terkikik sambil mengelus rahang tegas Naruto. Dia tarik wajah Naruto dan~

Chup~

Hinata mengecup lembut bibir merah kecoklatan Naruto. Safir biru pria itu membulat lebar saat bibirnya beradu dengan bibir Hinata. Hinata kekasihnya yang malu-malu itu berani menciumnya duluan.

Dengan buru-buru Hinata menjauhkan wajah Naruto dari wajahnya, menarik tangannya dari rahang Naruto dan mulai tertunduk malu.

"Kau curang!" Ujar Naruto setengah merengek. "Tadi aku belum siap, ulangi!"

"Hihihihi.." Hinata terkikik geli sambil menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya "Tidak mau..."

"Oh baiklah kalau tidak mau..., terima ini..." Naruto mengambil sedikit salju dan menaburkanya di kepala Hinata.

Sementara Hinata malah tertawa geli saat Naruto menaburkan salju diatas kepalanya. Ia menggelengkan kepalanya sambil terkikik geli. "Tidak mau, Naruto-kun mecuuummmm..."

Dua insan ini terus bermain-main menikmati hari. Hingga sang mentari musim dingin berangsur menyembunyikan cahayanya.

...

Tubuh sepasang kekasih itu saling mendekap. Menikmati indahnya suasana matahari terbenam. Walau tak bisa melihat Hinata tak perlu takut tidak bisa menikmati pemandangan matahari terbenam.

Naruto, kekasihnya itu dengan sabar menjelaskan tiap detil yang dia lihat pada Hinata.

Tubuh kekarnya mendekap dari belakang tubuh mungil gadis itu. Menjadi tempat Hinata bersandar. Sepasang tangan kokohnya melingkar di pinggang Hinata, seolah melindungi dan tak ingin melepaskan gadis itu.

Wind BlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang