1. Hampa

15.8K 594 54
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Suara dentingan piano yang berasal dari tekanan jari jemariku di setiap tutsnya, mengalun lembut mengiringi kekosongan hari-hariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dentingan piano yang berasal dari tekanan jari jemariku di setiap tutsnya, mengalun lembut mengiringi kekosongan hari-hariku.

"Hinata-sama...," Suara lembut dari perawat pribadiku membuatku menghentikan permainan pianoku.

"Masuklah Sakura-chan.." Ujarku tanpa menoleh kearahnya. Untuk apa aku menoleh kearahnya, aku-pun tidak tahu dimana dia berdiri. Melihat wajahnyapun aku belum pernah.

Ya, aku Hyuuga Hinata pewaris tunggal kerajaan bisnis Hyuuga warisan ayahku yang mati karena sabotase pada rem mobilnya. Bukan hanya menjadi yatim piatu setelah kecelakaan itu, aku bahkan kehilangan duniaku, kehilangan cahaya dari mutiara berwarna lavenderku yang selalu menunjukkan cahaya.

Ya.., aku Hyuuga Hinata, yatim piatu dan buta.

Derap langkah kaki Sakura memasuki kamar luasku ini terdengar di telingaku. Sakura, perawat yang dipilihkan oleh pengacara terpercaya ayahku ini, pasti datang untuk mengantarkan makan siang. Mengingat kondisiku yang buta ini membuatku harus bergantung sepenuhnya pada dirinya.

Keluargaku yang lain? Aku memiliki seorang paman beserta sepasang anaknya. Cih, mereka itu hanya orang yang berpura-pura baik padaku, mereka tak lebih dari sekumpulan orang yang mengharapkan kematianku.

Mereka jugalah yang telah membunuh ayahku dan membuatku menjadi buta. Melapor pada polisi? Kasus itu sudah ditutup, dan mereka menyuap para petinggi pengadilan dan polisi setempat.

Mereka bahkan menyewa orang untuk merusak rem mobil ayahku.

Dari mana aku tahu?? Aku yang buta ini masih memiliki telinga yang cukup jelas untuk mendengar pembicaraan mereka pada dengan para hakim korup itu lewat telepon, saat aku masih terbaring di ruang icu.

"Hinata-sama, buka mulutnya, aaaa..." Suara Sakura membujukku.

Aku buka mulut kecilku dan menerima suapan dari tangan Sakura. Jika dia bukan orang yang dipilihkan pengacara kepercayaan ayahku bisa dipastikan seporsi bubur nikmat ini pasti sudah di bubuhkan racun.

Setelah aku kembali dari rumah sakit dalam kondisi buta, paman serakahku itu sudah menyiapkan seorang perawat untuk merawatku.

Tapi Uchiha Sasuke, pengacara ayahku menolak mentah-mentah dan menyodorkan kekasih cantiknya ini untuk menjadi perawat pribadiku.

Sakura adalah seorang perawat yang bekerja di rumah sakit milik pemerintah di Osaka. Gadis bertangan lembut ini dengan senang hati mau merawatku yang buta ini.

"Hari ini Sasuke-kun akan datang kemari Hinata-sama.." Ujar Sakura sambil menyodorkan sesendok bubur lagi kearahku, dapat kurasakan ujung sendok berbahan keramik itu sedikit menyentuh ujung bibirku.

Wind BlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang