11. Damai Sebelum Badai 1

4.8K 434 101
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
***

Aku mengenalmu, aku tahu perasaanmu bahkan bila kau tak berkata apa-apa.

Kau adalah seseorang yang tersakiti.

Seseorang yang sangat mirip denganku.

Karena aku tak pernah diajarkan tentang cinta, jadi aku tidak begitu tahu tentang itu.

Tapi aku merasa bahwa kaulah seseorang yang ditakdirkan untukku.

Kau adalah seseorang yang lembut bagaikan butiran salju.

Aku berdoa agar doaku bisa sampai kesurga.

Aku berdoa untuk cinta kejam yang tak bisa aku hentikan ini

Sebuah takdir cinta yang tak dapat kuhindari.

Aku akan selalu berada disisimu

Aku mencintaimu, aku akan bersamamu.

Aku akan selalu menjagamu

...

Sepasang tangan lembut menyusup diantara pinggang kekarnya. Memberi kehangatan pada pria bertubuh tan ini diantara dinginnya salju yang menerpa kota Tokyo.

Tubuh putih dan mungil perlahan menempel pada punggung bidang sang pria.

Naruto menghentikan lamunannya ketika merasakan tubuh mungil namun hangat milik Hinata kini memeluknya dari belakang.

"Kau melamunkan apa Naruto-kun...?" Suara lembut Hinata mengalun bak melody yang indah di telinga Naruto.

"Darimana kau tahu aku melamun hmmmm..?" Naruto menyampingkan tubuhnya dari jendela kamar Hotel Ritz-Carlton, Tokyo yang di huninya selama dua minggu dengan Hinata.

Ya, Naruto pergi ke Tokyo berdua dengan Hinata. Dengan dalih ingin berdua saja dengan Hinata, Naruto menolak Sakura dan Sasuke yang bersikeras ingin ikut.

Naruto hanya ingin menikmati saat-saat indah dengan Hinata berdua saja. Tanpa di ganggu oleh siapapun.

Tangan tannya lalu menarik Hinata kehadapannya dan mendekap tubuh mungil itu.

"Kenapa belum tidur, hm?" Tanya Naruto sambil mengecup pucuk kepala Hinata.

"Besok hari terakhir kita di Tokyo, dan ini adalah musim dingin pertama kita bersama, jika kembali ke Osaka, Sasuke-nii dan Sakura pasti melarangku bermain salju denganmu..." Pinta Hinata sembari menenggelamkan wajahnya di dada bidang Naruto.

Terapi dengan teknologi laser itu memang benar-benar efektif. Selama dua minggu menjalaninya di tambah ketelaten Hinata merawatnya tangan tan Naruto sudah berangsur-angsur pulih.

Walaupun buta Hinata tidak kesulitan untuk merawat dan membantu kekasihnya itu.

"Hmmm, bagaimana ya...?" Naruto pura-pura memikirkan permintaan Hinata.

"Naruto-kun, ku mohon...," Hinata mengeluskan hidungnya di dada bidang Naruto yang dilapisi kaos Hitam

"Hey, Hime, jangan seperti itu, kau bisa membangunkan yang sudah tenang di bawah sini." Goda Naruto.

Wind BlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang