15. Awal Bencana

1.2K 91 5
                                    

#Flashback

Suara pecahnya layar televisi dan meja kaca di ruangan tamu membuat semua orang terdiam.

Semuanya melihat ke arah tangan lelaki yang sedang mabuk itu dengan khawatir. Richard tertawa keras saat melihat darah yang keluar dari tangannya. Luka ini tidak dapat mengalahkan rasa sakit di hatinya yang disebabkan oleh wanita yang sedang menangis di hadapannya.

Dengan maskara yang luntur karena air mata, Aura berlutut di depan suaminya.

"Mas aku berani sumpah aku engga pernah selingkuh di belakang kamu!" teriak Aura.

"Jangan bohong kamu Aura! Aku sudah tau kelakuan busukmu itu! Selama ini kamu menikahiku karena harta saja kan! Kalau memang itu maumu, seharusnya kau ambil saja hartaku! Tidak usah kau bersikap seakan-akan kamu mencintaiku..."

Plak!

Aura sudah tidak tahan dengan kelakuan suaminya itu, dia menamparnya dengan sangat keras. Berharap suaminya itu akan segera sadar.

"Sudah cukup Mas! Kamu sudah keterlaluan!" jawab Aura dengan amarah yang sudah sangat memuncak, ia tidak habis pikir suami tercintanya itu bisa mengatakan kalau selama ini ia hanya menginginkan harta suaminya saja.

"Berani-beraninya kau menamparku! Dasar wanita jalang!" kata Richard sambil mendorong Aura ke lantai.

Aura terjatuh diantara pecahan beling, dirasakannya perih di lengannya. Beberapa beling menusuk lengannya.

"Mama!" teriak Zedd lalu berlari menghampiri Mamanya.

"Dasar anak kurang ajar! Harus berapa kali Ayah ajari kamu untuk tidak ikut campur di dalam pertengkaran kami!" kata Richard geram lalu menendang-nendang Zedd.

"Ayah berhenti!" Sam menahan serangan Richard dengan air mata yang bercucuran.

"Jangan ikut campur, dasar anak tidak tahu diuntung!" Richard mendorong Sam hingga tersungkur ke kaki kursi, kepalanya berdenyut-denyut merasakan sakit. Di lihatnya darah segar yang mengucur melewati dahinya itu.

"Aku sudah tidak tahan!" Sam berdiri dengan mengabaikan rasa sakit di kepalanya. Ia berjalan menuju Mama dan kembarannya, "Mama ayo kita keluar dari rumah ini!" ajak Sam.

Aura menganggukkan kepalanya tanda menyetujui ajakan Sam. Dengan satu gerakan, Sam menggendong Mamanya di punggungnya.

"Zedd ayo kita pergi!" ajak Sam pada Zedd.

"Selangkah kalian keluar dari rumah ini, jangan harap bisa masuk kembali!" ancam Richard.

Zedd terlihat kebingungan, ia memikirkan Ayahnya. Jika ia ikut pergi dari rumah ini maka siapa yang akan menemani Ayah?

"Aku tinggal disini." Zedd menjawab dengan mantap, walau jauh di dalam lubuk hatinya, ia ingin selalu bersama kembarannya itu.

"Are you serious! Don't be stupid!" teriak Sam penuh amarah tapi Zedd tidak menjawab perkataan Sam.

"Kenapa kamu ga ikut dengan mereka, Son of bitch? Pergi kamu dari rumah ini!" teriak Richard.

Zedd tidak mendengarkan teriakan Richard, ia membalikkan badannya dan berjalan ke kamarnya dengan wajah basah dipenuhi air mata.

Sebelum Zedd menutup pintu kamarnya, ia mendengar perkataan Mamanya, "Asal kamu tau Mas, aku benar-benar mencintaimu, aku tidak pernah selingkuh, dan aku tidak membutuhkan hartamu. Apa kamu lupa kalau aku adalah putri dari seorang pewaris hotel dengan cabang terbanyak di Asia Tenggara? Aku harap kamu tidak menyesali perbuatanmu ini!" #

Between The TwinWhere stories live. Discover now