11. Rumah Jack

1.1K 84 9
                                    

Ara sudah sampai di depan rumah yang sangat besar, dari luar ia bisa menghitung banyaknya lantai di rumah itu.

"Inget, lo lagi jadi pacar gue sekarang!" kata Sam menyadarkan Ara yang sedang mengagumi rumah di depan matanya itu.

Ara tidak sempat menjawab karena sekarang ia sedang ditarik Sam menuju pintu. Setelah memencet bel beberapa kali, seorang lelaki bertato membukakan pintu untuk mereka berdua. Jika dilihat dari penampilannya, orang itu adalah seorang bodyguard.

Ara kaget ketika ia masuk ke rumah itu, suara ingar-bingar musik khas club langsung masuk ke dalam telinganya.

Walaupun ruangan di depannya remang-remang, ia masih dapat melihat dengan jelas orang-orang yang sedang mengobrol ria, tertawa-tawa, dan sesuatu yang Ara lihat di club malam saat bersama Raffa, orang yang sedang berciuman. Ara merasa jijik melihatnya.

Untungnya Sam membawa Ara meninggalkan ruangan itu. Sam masih menggenggam tangan Ara erat, ia takut jika Ara tiba-tiba ditarik orang tidak berkelas yang berada di ruangan tadi.

Sam tau kalau ruangan tadi khusus untuk teman Jack yang baru pertama kali berpesta di tempatnya. Golongan paling rendah yang bisa menjadi teman Jack, seorang pewaris tunggal dari pembisnis yang paling berpengaruh se-Asia Tenggara.

Mereka berdua kembali bertemu dengan lelaki bertato, lelaki itu nampak akrab dengan Sam lalu membukakan pintunya.

Ruangan ini lebih sepi dari pada ruangan sebelumnya dan hal itulah yang membuat ruangan ini begitu terasa sangat berkelas. Dilihat dari orang-orangnya pun Ara sudah tau kalau mereka bukan orang biasa.

Sam membawa Ara menuju dua orang lelaki dan satu orang perempuan yang bergelayut manja di lengan salah satu lelaki itu.

Sam melepaskan genggamannya dan berpindah melingkari pinggang Ara. Sam tidak memedulikan tatapan Ara yang menatapnya tajam.

"Akhirnya lo dateng juga!" ujar lelaki yang memiliki mata berwarna abu-abu di depan mereka.

"Jadi dia cewek yang Angel maksud?" tanya lelaki yang satunya.

Sam menjawabnya dengan sebuah anggukan.

"Hey honey!" lelaki itu menyapa Ara dan menariknya kearahnya untuk mencium pipinya, namun Ara mengenggam lengan Sam makin erat karena takut.

Dengan cepat Sam menepis tangan Jack dari tubuh Ara, "Dia cewek gue, inget?" kata Sam mengingatkan dengan nada tegas.

"Sorry bro, She looks very beautiful and of course, sexy. Btw enjoy the party!" kata Jack seraya pergi meninggalkan Sam dan Ara, sebelumnya ia memberikan kode pada Sam untuk menemuinya nanti.

Sam menyuruh Ara duduk di sebuah sofa berwarna merah yang kosong.

"Sam, kapan kita pulang?" tanya Ara.

"Kita baru sampe, Ra." Sam menjawabnya dengan malas, ia sudah lama tidak datang ke tempat ini untuk bersenang-senang mengingat selama ini ia tinggal di Jakarta dan datang kesini hanya beberapa hari dalam dua bulan.

Ara merasa tidak nyaman berada di rumah ini, melihat orang-orang yang menari dengan gila karena mabuk, melihat wanita-wanita yang meliuk-liukkan tubuhnya di sebuah tiang dengan pandangan menjijikkan kepada para lelaki yang memandangi mereka seperti kelaparan dibawah kakinya, dan musik keras yang lama-lama membuat Ara pusing.

"Lo mau kemana?" tanya Ara setelah melihat Sam yang mau pergi ke suatu tempat.

"Gue ada perlu bentar sama Jack, lo tunggu dulu disini," jawab Sam.

Sam melihat pandangan Ara yang menatapnya seperti bicara "Jangan tinggalin gue.".

"Sebentar doang Ra!" kata Sam meyakinkan Ara.

Between The TwinWhere stories live. Discover now