3. Gila Gila Gila!

1.8K 157 37
                                    

(Author P.O.V)

Baru saja Ara menghela napas lega karena terbebas dari Veno, Ara sadar kalau ia sedang duduk di belakang Zedd dan jalanan yang mereka lewati bukanlah jalan menuju rumahnya.

"Kita mau kemana? Rumah gue kan bukan kesini?" kata Ara yang membuat Zedd menghentikan laju motornya.

"Kenapa berhenti?" tanya Ara kebingungan.

"Turun!" kata Zedd dingin.

"Jangan bercanda! Gue gatau jalan daerah sini bego! Hahahaha lo galucu tau," jawab Ara. Zedd melajukan lagi motornya tanpa menjawab perkataan Ara.

"Kita mau kemana sih?" tanya Ara penasaran.

"Bengkel," jawab Zedd singkat.

Setelah hampir setengah jam Ara duduk di bangku yang sengaja Zedd pinjam, Ara merasa bosan dan lapar.

"Zedd gue laper!" kata Ara sambil berteriak agar Zedd yang sedang asik mengotak-atik motornya mendengar.

"Tinggal makan," balas Zedd. Ih dasar cowok! Susah banget pekanya!

"Beli dimana?" tanya Ara sedikit kesal.

Zedd membalas dengan decakannya, lalu beranjak dari pekerjaannya.

Ara yang melihat Zedd hendak pergi meninggalkannya, keheranan. "Mau kemana?"

"Katanya lo laper!" jawab Zedd sebal.

Mendengar jawaban Zedd membuat Ara senang, Ara langsung beranjak dari duduknya dan berjalan mengikuti Zedd dengan semangat.

Zedd berhenti di sebuah warung kopi, Ara bingung melihatnya. "Kita makan disini?" tanya Ara tak percaya.

"Ga usah ngeluh!" jawab Zedd.

"Bang indomie telornya dua," kata Zedd kepada abang-abang sangar bertato.

Ara yang sebal cuman bisa manyun gajelas. Baginya ini pertamakalinya makan di sebuah warung kopi kecil di pinggiran kota dan tak pernah terbesit bayangan kalau ia akan makan bersama Zedd, si manusia tembok.

***

Ara sudah duduk di bengkel lagi. Bedanya, Zedd kini duduk di sebelahnya dan tidak kembali mengutak-atik motor sport nya.

Ara melihat Zedd sekilas dan langsung teringat Sam. "Kenapa cuman lo doang yang tinggal di rumah gue?" tanya Ara langsung pada Zedd.

"Gue gamau bahas itu," jawab Zedd datar.

"Idih pelit banget sih lo!" kata Ara sebal. Zedd hanya melihat Ara tanpa ekspresi.

Ara yang sadar langsung membenarkan ucapannya. "Lo jangan salah paham ya! Gue bukannya pengen dia tinggal rumah gue ya! Males banget gue kalo cowok super nyebelin pake banget kaya dia ada di rumah gue!"

Zedd cuman diam dengan muka tanpa ekspresinya dan itu membuat Ara tambah kesal.

"Ngomong sama lo berasa ngomong sama tembok tau gak!" kata Ara kesal. Dasar manusia tembok!

***

Karena bengkel tadi berada di pinggiran kota, Ara dan Zedd butuh memakan waktu banyak untuk sampai dirumah. Kini hari sudah gelap dan Ara yang merasa lelah langsung masuk ke kamarnya.

Setelah siap untuk tidur, lampu tiba-tiba mati. Gelap. Ara sangat takut dengan yang namanya gelap.

"Papa! Papa! Hiks papa! Ara takut, Papa!" Ara berteriak memanggil-manggil Papanya. Dadanya terasa sesak. Ia seperti akan mati saja rasanya.

Zedd yang mendengar Ara teriak-teriak langsung berlari menuju kamar Ara, walaupun gelap Zedd tetap berlari. Tidak susah baginya untuk menemukan pintu kamar Ara, dengan cepat ia masuk ke dalam kamar.

Between The TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang