5. first meet as Syara

1.6K 138 5
                                    

Cerita ini bakalan aku tulis sampe selesai, kalo kalian suka tetep dibaca yaa. Kalo engga juga gapapa, makasih banget udah mampir sampe part ini. Big love dari Ara di mulmed;)

****

Papa sudah pulang, sesuai dengan janjinya waktu itu Papa membelikanku pie susu. Walaupun Papa membeli banyak sekali, tidak hanya 5 bungkus. "Gapapa, buat dibagi-bagiin ke temen-temen kamu," kata Papa tadi.

Kini aku sedang menatap diriku di cermin dengan berbalut dress berwarna hijau tosca selutut. Papa menyuruhku untuk menggunakan dress karena kami akan malam malam bersama ayah Zedd. Entah mengapa Papa selalu menyuruhku mengenakan dress, apa aku tidak terlihat feminim dengan jeans?

Tepat pukul 7 malam aku dan Papa berangkat. Zedd memilih untuk berangkat sendiri menggunakan motor sport-nya.

Sesampainya di restaurant aku mendapati Sam dengan jaket army-nya duduk bersama seorang lelaki yang seumuran dengan Papaku. Sikapnya acuh tak acuh sampai matanya bertemu dengan mataku. Ia menatapku dengan tajam, walaupun risih pada Sam aku tetap tersenyum ketika ayahnya tersenyum padaku.

"Eh nak Syara sudah besar lagi ya, makin cantik aja, pasti sudah lupa dengan Om," sapa ayah Sam ramah.

Aku hanya tersenyum mendengar pujiannya.

"Kenalkan ini anak Om namanya Samael, kalo yang satu lagi pasti kamu sudah kenal," katanya lagi.

Sam mengulurkan tangannya sambil mengeluarkan smirk menyebalkan miliknya. "Sam," katanya.

Aku yang tidak enak dilihat oleh Papa dan ayahnya, menyambut uluran tangannya dengan terpaksa.

"Ara," jawabku.

Walaupun sudah cukup lama aku datang, Sam masih tetap menatapku tajam. What the hell is going here! Apa aku melakukan kesalahan? Apa ada sesuatu di wajahku? Mengapa dia tidak berhenti menatapku!

"Zedd!" panggil ayah Sam yang juga merupakan ayah dari Zedd.

Aku menoleh untuk melihat Zedd, dia mendatangi meja kami lalu salam ke ayahnya. Dia duduk di sebelahku. Aku mengalihkan pandanganku dari Zedd dan kulihat raut wajah Sam berubah. Dia seperti tidak suka Zedd ada disini.

"Kalian pesan duluan ya, kami mau pergi dulu. Tidak perlu menunggu, ada kemungkinan besar kami tidak akan kembali kesini," kata ayah Zedd, yang membuatku bingung.

"Tentunya kalian bebas pesan apa saja, saya sudah berbicara pada manajer disini," kata papaku.

"Yeah!" jawabku semangat tapi langsung diam ketika sadar yang senang hanya aku saja,

"Syara kamu pulang dengan Zedd saja ya! Om pinjem Papa kamu dulu hehehe," kata ayah Zedd.

Aku hanya tersenyum canggung.

***

(Sam P.O.V)

Sekarang aku sedang berada di restaurant, duduk berdua bersama ayah. Tak ada percakapan diantara kami, disini maupun di mobil tadi. Sebenarnya aku malas untuk menjemput ayah di stasiun, tapi karena Zedd mengancamku mau tak mau aku harus menjemputnya. Dan sialnya kini aku tengah duduk dengan malas, kami seperti orang asing saja.

Tidak lama kami duduk dalam keheningan, ayah tiba-tiba saja berbicara tapi bukan kepadaku.

" Eh nak Syara sudah besar lagi ya, makin cantik aja, pasti sudah lupa dengan Om."

Aku menolehkan kepalaku pada seorang gadis yang ayah maksud. Betapa kagetnya aku melihat gadis yang ada di depanku ini adalah gadis yang selalu marah-marah padaku.

Between The TwinWhere stories live. Discover now