"Haa?" Si gadis hanya memasang wajah penuh tanda tanya. Ia belum terlalu fasih dan mengerti bahasa jepang.

"Kau mau kemana?" Tanya si pemuda melangkah mendekati si gadis.

Bulu kuduk merinding, ketakutan. Si gadis pun otomatis melangkah mundur.

"Tolong aku! Tolong, pergi, pergi!" Usir si gadis dengan bahasa jepang pas-pasan.

"He~ minta tolong tapi menyuruh pergi? Haha aku kan berniat baik. Aku hanya bertanya mau kemana dan memberitahu kalau disana hanya ada pembangkit listrik." Jelas si pemuda.

"Jangan mendekat! Pergi! Dasar orang jahat, aku tak butuh bantuanmu!" Tolak si gadis yang kini panik, ia terus mundur dan kini bagian belakang tubuhnya telah mengenai pembatas sungai.

"Ahh shit!" Kesal si gadis.

KRAKKK

Pembatas sungai yang telah berkarat itu perlahan retak dan hancur karna bertumbukan dengan punggung si gadis. "Ah." Sebagian potongan pagar pembatas yang hancur jatuh ke sungai. "Aaaaaa!" si gadis berteriak, ia akan terjatuh ke sungai yang cukup dalam.

PLUNG.... CLUP..

"Tidak!" Sepasang tangan memeluk tubuhnya kemudian menariknya agar menjauhi pinggir jalan dengan pagar pembatas yang rusak tersebut.

"Aku selamat?" Pikir si gadis masih shock.

"Berhati-hatilah, kau hampir saja jatuh untung aku menolongmu." Kata si pemuda.

"Huweeeee~ tapi ponselku jatuh." Ujar si gadis.

"Hmmm sudahlah biarkan lagian pasti udah rusak." Balas si pemuda enteng, kemudian berjalan pergi meninggalkan si gadis. Si gadis hanya menatap gusar ke arah sungai , memikirkan nasib ponselnya. Sial sudah hidupnya di Jepang. Setelah terpisah dari rombongan, kini dia harus kehilangan ponselnya. Menggunakan telepon umum? Tidak, tidak bisa. Si gadis tak mengingat satu pun nomor telepon yang bisa dihubungi kecuali nomor teleponnya sendiri.

Bahasa Jepang yang belum fasih, ponsel hilang jatuh ke sungai,tidak kenal tempat,terpisah dari rombongan, uang yang dimiliki belum dalam mata uang yen, dan tak ada seorangpun yang dikenal. Lambat laun mungkin akan menjadi gelandangan di Jepang karena tidak bertindak, atau.. Ya atau meminta bantuan pemuda yang tadi? Pemuda tadi yang berhasil membuat 2 preman babak belur. Tak ada pilihan lain. Si gadis berlari, menyusul langkah si pemuda. Si pemuda tadi tidak mempedulikannya, karena khawatir membuat si gadis takut. Namun, kemanapun si pemuda melangkah pasti si gadis mengikutinya. Si pemuda menghentikan langkahnya begitupun si gadis. Hingga pada akhirnya, si pemuda angkat bicara.

"Apa yang kau butuhkan? Bukannya tadi kau ingin aku pergi? Dan hey kamu juga bilang kalau aku penjahat, tapi kenapa sekarang malah mengikuti penjahat?" Tanya si pemuda.

"To-tolong aku." Jawab si gadis lesu sambil menunduk. Hening seketika.

"Please help me, I'm getting lost , and I just undertand Japanese a liitle bit. Please help me I don't know anything in here ,and I'm.. I'm hungry." Jelas si gadis dengan bahasa inggris. Kini emosi sudah tak bisa dikendalikan sampai-sampai memakai bahasa internasional untuk berkomunikasi. Perut yang kini mulai lapar, membuatnya tidak konsen dalam memilih beberapa untaian kata dalam bahasa keduanya itu. Otak sudah terlalu lelah untuk menterjemahkan beberapa kata ke dalam bahasa jepang.

"Are you tourist?" Tanya si pemuda dengan bahasa inggris. Bagaikan mendapatkan sebercak cahaya, si gadis sedikit punya harapan ketika lawan bicaranya bisa berbahasa inggris.

"No, I'm moved from (favorite city in europe) to Tokyo today, and you know? My Japanese fluent not yet. " Jawabnya.

"Hmmm okay, maybe I can help you. And you know I'm not criminal." Balas si pemuda.

"Oh thank you, and I'm sorry for it." Ucap si gadis.

"No problem, anu-"

"[name],my name is [fullname]."

"Okay [name], nice to meet you."

"Nice to meet you too, mmmm who?"


PROLOG FIN.






Cerita baru dari seidew hoho :3

Keping 1 menyusul.. Bagaimanakan kisahnya? Nantikan di keping 1.

Boleh dong di add ke reading list nya. Untuk yang ingin mengenal seidew lebih lanjut silahkan follow seidew di wattpad.

Ditunggu vomment nya :3

See you~



○ RIVAL (Karma x Reader x Asano)Where stories live. Discover now