Ritual

6.7K 257 103
                                    

"Tolong kalian bawa Daus ke kamarnya. Tante sama Om ingin berbicara sebentar dengan wanita tua itu.." Ucap Ibunya Daus dengan gusar kepada Imelda, Dandy, Fadel dan Nurman.

Mereka saat ini sedang berada di rumah orangtua Daus.

"Iya tante." Jawab mereka berempat dengan kompak.

Fadel dan Nurman memapah tubuh Daus menaiki tangga menuju kamarnya. Sedangkan Dandy dan Imelda mengikuti dari belakang sambil berjaga-jaga kalau Daus jatuh karena berat badannya.

Begitu sampai di kamar, Imelda langsung mencerca dengan berbagai pertanyaan,
"Lo kenapa sih pake ke sekolah segala malem-malem? Salah lo sendiri berarti kalo ada hantu yang naksir sama lo!"

Daus mencibir, "Halah, kayak lo kagak. Gue tau lo sama Fadel juga ada di sana.."

"Iya gue tau! Sampe lo masukkin ke instagram kan? Dan sekarang lo sukses bikin gue malu gara-gara postingan lo!" Imelda naik pitam.

Karena tak mau disalahkan, Daus membela dirinya sendiri.
"Yee saelah... siapa suruh pelukan di tempat parkir! Jangan salahin gue dong, gue cuma moto! Yang salah tuh kalian berdua, pacaran tapi sembunyi-sembunyi.. Gelap-gelapan lagi."

"Apa lo bilang?!" Imelda hendak menjitak kepala Daus, tapi cowok gendut itu keburu sembunyi di belakang Fadel.

Dandy gemas ingin mencubit pipi Daus,"Iii.. Ih, lu tu cowok tapi mulut comel banget sih bang!" Ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Najis, bencong lu." Sahut Nurman geli.

"Udah udah.." ujar Fadel menengahi. "Yang harus kita bahas sekarang adalah siapa hantu yang naksir sama Daus."

Mereka kembali ingat tujuan awal.
Muka Daus mendadak pucat ketika mengingat kejadian di sekolah kemarin.

"Lo tau siapa hantu yang suka sama lo?" Tanya Dandy penasaran.

Daus mengangguk, "Iya, gue inget.."

"Cakep kagak?" Tanyanya lagi.

Imelda langsung menoyor kepala Dandy.

"Kalo nanya yang masuk akal dong bos.." Ucap Imelda kesal.

"Ye.. Kalo cakep ya alhamdulillah.." Dandy mengelus kepalanya yang habis dijitak.

Daus duduk di atas kasurnya dengan cemas, "Gue ngeri gitu liat dia. Hantu yang gue liat semalem nyeremin abis. Dia pake baju PNS yang compang-camping terus ada noda darahnya. Pokoknya penampilannya kayak Bu Klara tapi dalam versi hantu. Dia pakai baju kayak Bu Klara, rambutnya disanggul kayak Bu Klara. Intinya dia itu kayak guru tapi udah mati!"

Dandy dan Nurman saling bertatapan, mereka memiliki satu pemikiran yang sama dengan Daus.

"Jadi.. Bu Klara itu hantu?" Nurman menggaruk-garuk kepalanya.

"Ya enggalah.. Maksud dia tuh penampilannya ya.. mirip kayak guru-guru cewek di sekolah kita itu. Daus memvisualkannya kayak Bu Klara gitu loh." Jelas Imelda kepada Nurman.

"Ooh gitu.." Nurman manggut manggut baru mengerti.

"Kami juga liat hantu PNS itu." Ungkap Fadel.

"Masa sih? Waktu lo ke sekolah malem-malem itu bareng Imelda?" Daus beringsut dari kasur dan duduk di depan Fadel.

Imelda langsung nyosor menjelaskan.

"Iya! Dan alasan kenapa Fadel meluk gue di parkiran adalah karena tu hantu wanita PNS muncul di samping gue tiba-tiba! Mana pake acara ngikutin gue berdoa lagi." Keluh Imelda berapi-api.

"Ah bohong lu! Waktu gue liat kalian pelukan nggak ada apa-apa!" Kilah Daus.

Imelda mengibaskan tangannya tidak peduli, "terserah deh lo mau percaya apa enggak. Syukur bukan gue yang ditaksir."

Ada Hantu Di SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang