Rahasia terbongkar!

827 32 1
                                    

Author pov

"A.. apa itu nak? Sudah cukup!" Tanzu, ayah angel, membentak angel yang sedang menatapnya sinis.

"Cukup? Ini belum seberapa tuan. Oh iya, apakah setrika ini sudah panas? Aku coba ke wajahmu yaah" 

Angel langsung menempelkan setrikanya ke pipi tanzu. Tanzu berteriak kencang. Setrika itu menarik kulit-kulit pipinya. Pipi yang awalnya berwarna putih, berubah menjadi merah muda dan mengeluarkan banyak darah. Angel yang belum puas kembali menempelkan setrika ke wajah yang sudah berubah warna itu.

Setelah di tempelkan, tercium bau daging yang terbakar. Kulit tanzu melepuh, warna nya berubah ke hitam-hitaman.

"HENTIKAN IBLIS! KAU BUKAN ANAKKU!" teriak tanzu. Urat-urat lehernya mencuat keluar. Ia sangat kesakitan

"Oh ya?? Kau tidak mungkin lupa ayah. Aku ini anak mu." Ucap angel dengan seringai devilnya

"Tidak! Kau bukan anak kandungku. Aku benar-benar membencimu bahkan saat kau masih dalam kandungan. Kau tahu kenapa? Karna ibumu yang aku cintai ternyata telah selingkuh dengan lelaki lain! Kau tau siapa dia? Dia Tanzil, kakak kandungku sendiri! Apa kau fikir aku akan menerimamu begitu saja! TIDAK AKAN!"

Angel terkejut. Lututnya lemas seketika mendengar kenyataan pahit yang ia terima. Ia terduduk dalam diam. Air matanya menetes mengingat perkataan ayahnya yang terus terputar ulang seperti kaset rusak.

"Mengapa? Untuk kesalahan ibu dan ayahku, aku yang harus menanggung semuanya?" Kilatan api kembali muncul di mata angel. Ia menggosokkan setrikaan ke kemaluan ayahnya yang dalam keadaan tidak berpakaian.

"AKHHHHH!!!! TIDAK!! Berhenti Kau jalang!"

"Jalang? Apa barusan kata-kata itu untukku?"

"Aku sudah tidak tahan lagi!! Berhenti menyiksaku.." tanzu menangis. Ya! Ia benar-benar menangis. Angel yang melihatnya langsung tertawa terbahak-bahak.

"Aku di sini hanya korban angel! Karna perasaan ku pada ibumu, aku tak dapat berbuat apa-apa! Karna itulah aku melampiaskannya padamu!"

"Kau pengecut! Kau bajingan!" Angel menggosokkan setrika itu kembali. Namun kali ini di punggung ayahnya.

"Akkkhhh!! Seharusnya kau membunuh ayahmu! Dia bersenang-senang setelah menghamili ibumu! Ampuni aku kali ini angel"

"Tidak akan pernah!!" Angel kembali menggosokkan setrika panas itu ke dada ayahnya.

Tanzu kembali berteriak. Ia benar-benar tidak sanggup menahan segala siksaan. Ia berfikir cepat. Mengapa angel tak membunuhnya langsung? Kenapa harus menyia-nyiakan waktu seperti ini?

"Ooo jadi begitu" tanzu berdecak kagum.

"Apa?!" Tanya angel ketus

"Kau tidak langsung membunuhku karna kau ingin menyiksaku lebih dulu?? Kalau begitu maafkan aku nak. Aku akan menyimpan rahasia kematian ibumu ini dan SELAMAT TINGGAL!" Tanzu langsung mendorong kepalanya kebelakang. Angel yang lupa bahwa ia menaruh pisau disekeliling tanzu tak dapat berbuat banyak. Saking tajamnya pisau itu, kepala tanzu putus dari badannya.

"Ahhh. Tua bangka tidak berguna! Seenaknya saja bunuh diri! Aku masih penasaran".

Angel berdecak kesal. Ia membereskan kamarnya yang sudah menjadi lautan darah.

"Menu malam ini adalah sup manusia. Hahaha" angel berkata sambil memungut kepala tanzu yang tergeletak di lantai. Ia benar-benar senang!

Snow White PsikopatWhere stories live. Discover now