MD 13 -Sekolah di Mulai, Again.

Start from the beginning
                                    

"Tau deh, Yo! Stress gue lama-lama di sini." Jerit Ify tertahan, dia takut membangunkan Rin, tentu saja.

Rio mengangkat kedua alisnya, "mau jerit mah jerit aja, Fy. Rin gak bakal bangun cuma karena jeritan lo."

"Lo gila apa? Kasian dia baru tidur, ntar bangun terus kepalanya pusing gimana?" Sahut Ify dengan sewot.

"Nggak percaya amat. Nih,"

Plak!

Rio menggeplak kaki Rin lumayan keras, untuk ukuran anak kecil. Kemudian mencubiti pipi gembil anak laki-laki itu. Dan mengangkat-angkat lengan Rin, memainkannya. Tapi Rin masih bergeming, tetap dalam posisinya.

"Look! Look! Nggak bangun kan?" Tanya Rio sambil tersenyum miring dan menatap Ify yang melongo tidak percaya. "Little brother gue ini ajaib. Mau lo banting juga kayaknya gak bakal bangun." Lanjutnya lalu berbahak.

Dan ini semua berakhir dengan jeritan Ify yang memekakkan telinga. Telinga Rio tentunya, karena setelah jeritan itu Rin masih tetap bergeming.

** **
"Eh iya, hampir lupa. Besok gue pulangin Rin ke emaknya, lo ikut ya?" Di telinga Ify, itu bukan pertanyaan tapi pernyataan. Dipandanginya Rio yang juga sedang memandangi Rin.

"Lha kenapa dipulangin?" Tanya Ify.

"Kan kita 4 hari lagi berangkat, beg! Jatah gue buat ngurus dia udah habis dong." Jelas Rio tanpa berpikir panjang.

Rencana mama dan papa nya yang menitipkan Rin di sini selama seminggu berubah menjadi selama Rio libur sekolah alias maju satu minggu. Ify yang mengetahui senang bukan main. Rio yang tau bahwa itu hanya akal-akalan mama nya hanya bisa sebal, juga senang karena ada malaikat kecil di sini. Tetapi keputusan Rio untuk memulangkan Rin besok tidak bisa diganggu gugat. Oleh siapapun.

"Ngurus dia kata lo? Selama ini yang ngurus dia, gue ya! Bukan lo." Gerutu Ify merasa tidak terima. "Lagian masih 4 hari lagi." Lanjutnya dengan nada protes.

"Ya lo kan pembantu, ya pantes dong kalo begitu. Dan lagi sini ke sana jauh, Fy. Biar kita punya waktu istirahat habis nganter Rin sekalian beres-beres." Balas Rio dengan sabar.

"Ngapain gue disuruh ikut?" Tanya Ify dengan ketus.

"Ya ikut aja, ngurus dia di jalan. Siapa tau rewel." Jawab Rio sambil menyisir rambutnya ke belakang dengan telapak tangan. Entahlah dia berbuat seperti itu untuk menggoda Ify atau untuk apa, Ify tidak tau dan sama sekali tidak kepo.

"Nggak mau, ntar gue nggak rela. Lagian gue mending di sini aja, daripada ikut nginep di rumah orang tua lo. Kemarin kayaknya Tante nggak terlalu suka sama gue, nggat tau deh kenapa." Tolak Ify.

"Lah siapa yang mau nginep? Gue juga ogah kali. Kita cuma nganter terus pulang, nggak usah lama-lama juga di sana." Kata Rio setelah beberapa saat terdiam.

"Kok gitu?" Tanya Ify dengan heran.

Rio hanya mengangkat bahunya lalu menggendong Rin untuk di bawa nya ke kamar. Meninggalkan Ify di ruang tengah sendirian.

Ify menatap kepergian Rio dengan bingung. Lalu mengalihkan perhatian ke Hp nya yang bergetar. Ternyata ada Line ada grup Cabe Masa Kini, grup Line nya dan ketiga sahabatnya. Jangan tanya siapa yang memberi nama grup itu.

Via : eh fyong, gmn? Si abang udh folin lop blm sm lu?

Ify : brsk.

Ashilla : astgaa. Stlh setahun ngilang dr sini, akhirnya lu nongol.

Agnii : hh

Agnii : lay.

Ify : lay. (1)

Mission Dare [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now