MD 13 -Sekolah di Mulai, Again.

2.5K 116 3
                                    

"Lio, gitalin Lin dong tayak dulu itu. Sampe Lin bobok yaaaa." Kata Rin sembari berbaring di sofa ruang tengah. Saat ini mereka bertiga --Ify, Rio dan Rin berada di ruang tengah atas kehendak Rin yang merengek ingin ditemani bermain di sana. Dan sekarang ia sudah lelah bermain, bosan lebih tepatnya.

"Apa?! Sampe bobok?" Pekik Rio dengan mengangkat sebelah alisnya. Rin mengangguk-angguk.

"Ini jam 10 pagi dan Rin mau bobok?" Tanya Ify keheranan. "Rin aja tadi bangun jam 8 lho,"

Rin nyengir polos, "ya gimana ya katak manis, Lin ngantuk." Katanya dengan bibir dimonyong-monyongkan membuat Ify gemas.

"Yaudah," Ify mengelus rambut lebat Rin dengan lembut, merasa maklum karena tadi malam Rin tidak bisa tidur entah kenapa. "Rio, buruan dong maen gitar sambil nyanyi." Suruh Ify sambil menatap Rio.

Rio sedikit cengo, dia yang pembantu, dia juga yang nyuruh gue?! Serunya dalam hati.

Tapi Rio hanya bisa menghela nafas, "Tuh ambilin." Rio menunjuk ke samping kiri Ify.

Ify memutar kepala ke samping dan baru sadar jika di situ ada sebuah gitar berwarna kuning kecoklatan. Ify mengambilnya lalu melempar gitar itu ke Rio dengan santai. Rio kaget tapi tangannya bergerak dengan gesit menangkap gitar itu.

"Wesss, nyante dong mbak! Barang mahal nih!" Seru Rio dengan sebal. Ify hanya merespon menunjukkan jari berbentuk V nya dengan wajah datar yang membuat Rio tambah kesal.

Rin menatap Rio yang mulai memetik gitar dengan mata bulatnya dan memeluk boneka lumba-lumbanya erat.

Ify ikut menatap Rio, sempat terpesona tapi buru-buru mengalihkan pandangannya ke Rin.

"Hari berlalu.."

Rio mulai bersuara. Ify terkesiap mendengar suara Rio yang amat sangat lembut. Dia sudah biasa dinyanyikan Rio dengan gitar begitu dulu tapi kenapa sekarang rasanya hatinya mau lompat? Tapi memang berbeda rasanya, Rio yang sekarang sudah bukan Rio anak SMP lagi, dia sudah terlihat lebih dewasa.

"Bulan berlalu.."

Ify semakin terbuai dengan nyanyian Rio.

"Tahunpun berlalu~"

Ify memejamkan matanya menikmati suara Rio. Dia akan merekamnya baik-baik. Tapi setelah itu malah Ify tidak mendengar suara Rio lagi, bahkan suara gitar digenjreng juga sudah tidak terdengar. Hening. Perlahan Ify membuka matanya.

Terpampanglah wajah Rio yang sedang memandanginya dengan datar. Tangan Rio pun hanya memegang gitar yang berada dipangkuannya.

"Kenapa merem Fy?" Kali ini Rio menaikkan sebelah alisnya.

"Kok...udah..?" Diakhir kalimat suara Ify menghilang.

"Ya udah, Rin aja udah tidur tuh. Tadi dia bilang sampe bobok kan?" Kali ini Rio menaikkan kedua alisnya. Lalu ia meletakkan gitar tersebut di samping kanannya.

Ify buru-buru melihat Rin yang ternyata benar, sudah tidur. Ify menahan nafasnya melihat hal tersebut.

"Kok...udah..tidur..?" Tanya Ify masih tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya.

"Ya dia kan emang gitu. Baru gue nyanyi 3 baris juga langsung molor." Jawab Rio dengan menggidikkan kedua bahunya. Seolah hal itu memang benar-benar sudah biasa.

Ify menggeram dalam hati, bisa-bisanya dia tadi menikmati suara Rio ketika nyanyi. Dan berakhir dengan menggantung seperti ini. ASTAGA!! Jeritnya dalam hati masih merasa tidak terima.

"Terus ngapain tadi waktu Rin minta lo buat maen gitar, lo nya pake mekik sok kaget?!" Tanya Ify dengan ketus.

"Kenapa ya? Formalitas aja sih sebenernya," Rio kembali menggidikkan kedua bahunya.

Mission Dare [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now