Antara Maya dan Nyata

5.3K 457 2
                                    

Aku terbangun, entah sekarang jam berapa, mungkin subuh. Zita rupanya juga sudah bangun dan tampak gelagapan saat sadar aku juga sudah terjaga. Ia masih memelukku, hanya saja posisi tubuhnya sekarang lebih tinggi dariku. Setan mana yang tiba-tiba lewat hingga aku langsung membenamkan wajahku di dadanya seraya memeluk tubuhnya, membuatnya sedikit kaget.

“Den…” panggilnya lembut, tangannya membelai kepalaku. Sial sial sial. Masih sepagi ini dan jantungku sudah harus jungkir balik sana sini lagi.

“Hmmm?”

“Tidur lagi kalo masih ngantuk”

“he em”

“Den?”

“Hmm?”

“Ini yang kamu bilang sesuatu yang tidak terucap tapi sama-sama tau yah?” aku membeku di dekapan Zita. Kata-kata itu selalu kupakai untuk kodeku padanya, yang selalu dan hanya dibalas dengan senyuman. Terang saja aku membeku ketika ia mengucapkan kata-kata itu.

“Kita ini apa Ta?” setengah sadar aku bertanya dengan lirih, masih memeluknya.

“Apa aja. Tergantung maumu dan mauku ” katanya pelan, lalu mencium kepalaku pelan.

“Love you Ta”

“Love you more, Den” dan aku kembali terlelap karena tak kuasa membedakan apakah ini mimpi atau bukan.

Cinta Tak Perlu DeskripsiWhere stories live. Discover now