River Flows In You

1.4K 106 11
                                    

Kina mengatur napasnya sejenak, mencoba menenangkan dirinya. Perlahan ia memenjamkan matanya dan merapalkan doa dalam hati. Setelah itu dengan gemulai jemarinya menari-nari di atas tuts piano, menghasilkan nada-nada indah yang begitu menyejukkan jiwa dan menggetarkan hati.

Kina seakan begitu terhanyut dengan permainannya sendiri. Ia terlihat begitu santai dan begitu menikmatinya. Aura kompetisi seakan hilang begitu saja. Hanya ada dirinya dan piano. Hanya ada dirinya dan nada-nada indahnya.

Gemuruh tepuk tangan penonton langsung membahana begitu Kina mengakhiri pertunjukkannya. Kina tersenyum puas saat melihat respon para penonton tersebut.

Kina ternyata berhasil membawakan  River Flows In You dengan nyaris sempurna.

Saat Kina mengedarkan pandangannya ke arah kursi penonton, tanpa sengaja matanya menangkap sesosok cowok yang potongannya sangat mirip dengan Ryu. Kina mencoba menyipitkan matanya berusaha untuk menajamkan penglihatannya, namun posisi duduk cowok itu terlalu jauh dari panggung, sehingga sangat sulit untuk memastikan bila cowok tersebut adalah Ryu. Dan mungkin saja itu bukan Ryu. Untuk apa Ryu datang jauh-jauh ke Singapore hanya untuk menyaksikannya bertanding dalam kompetisi ini.

Ryu pasti saat ini tengah berada di Jepang. Menikmati liburnya bersama keluarganya di sana. Seperti yang dikatakan oleh Kenzie beberapa hari yang lalu di acara perpisahannya.

Setelah membungkuk pelan kepada para juri dan penonton, Kina segera berlalu berjalan meninggalkan panggung.

"What a wonderful performance." Sambut Evelyne Walcott saat cucunya muncul di belakang panggung.

"I'm really proud of you sweety." Ujarnya dengan nada bangga.

Dipeluknya tubuh cucunya dengan sayang. Setelah itu Evelyne menghadiahi satu kecupan lembut di dahi Kina.

Kina benar-benar merasa sangat tersanjung. Para kru panitia yang berada di belakang panggung begitu terkejut melihat kedekatan Kina dan Evelyne Walcott.

Nampaknya ada beberapa orang panitia yang mengenali Neneknya itu. Mereka tak mengira bahwa ternyata gadis dengan berperawakan gendut yang baru saja selesai tampil dengan memukau tadi adalah cucu seorang pianis ternama.

Salah seorang panitia yang nampaknya tak bisa menutupi rasa penasarannya segera menghampiri Kina dan Neneknya.

Scott, pemuda bule yang berusia sekitaran 30an dengan sedikit berbasa-basi menyapa keduanya. Awalnya ia memuji-muji penampilan Kina. Kina tahu, dari sorot mata dan ekspresinya, kata-kata pujiannya itu bukan sekedar basa-basi. Ia terlihat bersungguh-sungguh saat mengucapkannya.

"You are amazing. I love this melody played by your celestial angelic fingers. This was.. trully, beautiful." Pujinya tanpa menutupi kekagumannya.

Kina tersipu malu mendengar pujiannya itu. Sementara Neneknya tak henti-hentinya tersenyum bangga terhadap cucunya.

Scott kemudian menjelaskan bahwa selama ini ia selalu mengikuti perkembangan Kina dalam bermusik. Setiap ada even internasional seperti ini, ia selalu menjadi bagian dari even tersebut. Ia bahkan menyarankan kepada Kina untuk melanjutkan ke sekolah musik agar bakat bermusiknya itu semakin terasah.

Setelah melontarkan beberapa pujiannya terhadap penampilan Kina, Scott nampak begitu bersemangat berbicara dengan Evelyne. Scott bertanya dengan ragu kepada Neneknya apakah benar ia adalah Evelyne Walcott, seperti dugaannya. Dan neneknya dengan tersenyum ramah mengakuinya.

Scott nampak begitu bahagia saat mengetahui bahwa dirinya memang benar. Ia semakin terlihat bersemangat berbicara. Nampaknya ia merupakan salah satu penggemar Evelyne. Meski Evelyne telah lama berhenti dari dunia musik yang membesarkan namanya, namun karya-karyanya tetaplah hidup dan masih banyak peminatnya.

Spring With YouWhere stories live. Discover now