Sorry

1.4K 104 11
                                    

Suasana kantin saat itu sangat ramai. Kina dan Keyra hanya duduk berdua saja. Mereka berdua tampak sedang asik mengobrol dan sesekali tertawa.

"Key, gue ketinggalan banyak pelajaran nih. Padahal minggu depan UAS. Gue pinjem catatan lo boleh nggak?" Tanya Kina setelah menyeruput es teh tawarnya.

Sesaat Keyra melirik wajah Kina. Terlihat raut khawatir di wajahnya itu. Bagaimana tidak khawatir, UAS sebentar lagi, tapi Kina masih harus disibukkan dengan persiapan kompetisinya. Namun Keyra yakin, Kina bisa dengan mudah mengejar ketertinggalannya pada pelajaran. Karena Kina adalah gadis yang pintar. Di kelasnya, dalam soal pelajaran, Kina selalu menduduki ranking kedua di bawah Keyra. Perbedaan nilai keduanya sangatlah tipis.

Keyra mengangguk mengiyakan.

"Lo nggak perlu khawatir gitu deh, Na. Kita bisa belajar bareng kalo perlu." Usul Keyra seraya tersenyum.

Nampak raut wajah lega menghiasi wajah Kina saat mendengarnya.

"Wahh thanks banget-banget deh, Key. Iya bagusnya sih kita belajar bareng aja takutnya ada yang nggak gue ngerti." Ujar Kina dengan nada ceria.

"Sippp, beres deh." Sahut Keyra.

"Key, lo masih marahan ma Edgar ya?" Tanya Kina tiba-tiba.

Sesaat raut wajah Keyra berubah datar saat mendengarnya. Semenjak kejadian dua hari yang lalu dimana Keyra jatuh pingsan dan ditemani Edgar di klinik, kejadian itu tidak membuat hubungan Keyra dan Edgar membaik. Keyra masih saja malas bicara dengan Edgar dan Edgar pun nampaknya sama. Edgar tetap dengan sikap cueknya seperti semula.

Saat Keyra hendak membuka mulut untuk bersuara, pandangannya tanpa sengaja mengarah ke arah pintu masuk kantin, di mana Edgar tengah berjalan sendirian dan sesaat mengedarkan pandangannya keseluruh isi kantin--mencari tempat yang kosong. Namun sayangnya semua tempat duduk telah terisi full, kecuali di mejanya Keyra dan Kina sekarang, masih tersisa dua kursi yang kosong.

Keyra langsung membeku saat Edgar berjalan menghampiri meja mereka. Cepat-cepat Keyra langsung membuang wajahnya saat Edgar semakin dekat dengan posisi tempat duduk mereka.

"Sialan, si kunyuk sialan itu malah kesini." Gerutu Keyra pelan.

Kina yang menyadari hal itu langsung tergelak pelan.

"Hai Kina, gue gabung sini ya. Laper nih gue." Sapa Edgar yang terdengar sok manis kepada Kina tanpa melirik Keyra sedikitpun.

Kina hanya menyengir tanpa menjawab. Edgar menganggapnya sebagai jawaban setuju.

Keyra bersikap masa bodoh saat Edgar telah menarik kursi di depan Kina dan menghempaskan tubuhnya disitu.

"Tumben banget lo ke kantin, Gar? Emangnya lo beneran laper?" Tanya Kina seraya melirik sekilas ke arah Keyra yang disampingnya. Edgar sesaat mengikuti lirikan matanya itu dan menatap Keyra.

Keyra yang saat itu sedang pura-pura asyik dengan ponselnya, langsung mendongak saat menyadari tengah di tatap Edgar.

"Apa lo liat-liat?" Ketus Keyra. Wajahnya terlihat begitu jutek dan tak bersahabat.

"Njirr, kepedean banget. Siapa juga yang liatin lo!! Mending gue liatin Kina daripada liatin muka jutek lo itu." Sahut Edgar tak kalah ketusnya.

"Jelek tauk." Susulnya kemudian.

Tawa Kina langsung berderai saat melihat kelakuan Keyra dan Edgar.

Sontak Keyra dan Edgar menatap Kina secara bersamaan. Keduanya nampak bingung melihat Kina yang tiba-tiba tertawa.

"Lo kenapa?" Tanya keduanya hampir bersamaan.

Kina malah semakin terpingkal-pingkal.

"Lo bedua lucu banget." Jelasnya disela-sela tawanya seraya menghapus airmata disudut matanya.

Spring With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang