<Park Jimin> Shit! Empty Gift

14K 514 13
                                    

Oc : Park jishin as you

"Ya!  Ini sudah jam pulang.  Kenapa kau tidak keluar-keluar? Aku sudah menunggumu 15 menit. "

Aku hanya menirukan bagaimana ia mengomel saat ia menelponku

"arasseo.  Aku tadi baru ngumpulin tugas di kantor guru,  oppa.  Pengertian dikit napa?" jawabku kesal

.
.
.
Aku sudah keluar dari gerbang dan dapat kulihat ia sedang berfoto dengan Gadis yang berseragam sama denganku.

Chh dasar

Ia melambaikan tangannya
" kemarilah. "
Shit para gadis itu melihat kearahku

Lalu kudengar oppa menyuruh para gadis itu pergi

"Ya,  seharusnya kau keluar dengan cepat,  aku tidak nyaman mereka mengerubungiku.  Arasseo! "

"salah siapa jadi artis. Tanggung aja sendiri resikonya. " kataku sebal

Ia membuka pintu penumpang dan menyuruhku masuk dan menutupnya setelah ku duduk

Lalu berjalan dengan pasti menuju kursi pengemudi.

"lepas kacamatamu oppa saat sedang di mobil. " ku bicara tanpa menatapnya

"silheo.  Aku terlihat keren saat memakai kacamata ini sambil menyetir mobil ini. " ucapnya sombong

Tentu saja apa yang di bilang oppa benar

Dia terlihat keren
Tapi tidak denganku
Aku hanya muak melihatnya seperti itu

"jangan membenci penampilanku Park jishin ku.
Baiklah... " ia melepas kacamatanya

" ....aku sudah melepas kacamataku, sekarang jangan membenci penampilanku. Dan berhenti mengataiku dalam hatimu.  Kau dengar. " ia menengok kearahku

Ku lempar senyum lebarku dengan terpaksa "tentu saja oppa. " 

Shit
Dia mengetahui aku sedang mengatainya dalam hatiku tadi. .
.
.

"hey,  sebaiknya kau ganti baju sana,  aku ingin makan malam dengan adik kesayanganku.  Ppali. "

Hss dia menggangguku saat asik nonton biasku di tv

"jangan menonton biasmu saat aku ada dirumah , jishin. "

Dia memindah channel tv saat berhasil merebut remote controlnya dari ku.

Aku hanya mendecah kesal dan pergi keatas

"dandan yang cantik ya. " teriakannya kudengar saat memasuki kamarku.
.
.
.

setelah 10 menit aku keluar dari kamar dan menghampiri jimin oppa

Ia berdiri "mwoYa!  Kenapa kau tidak memakai gaun? Kenapa kau hanya memakai celana pendek hitam dan kaos  hah? " protesnya

"oppa kan tau aku tidak suka memakai gaun. "

"lagian oppa hanya memakai celana panjang juga kaos di balut jaket jeans itu.  Dan ini sedikit cocok dengan apa yang kau pakai.  Pliss deh. "

Mau tak mau ia harus menyerah padaku

"oppa marah? " tanyaku.

"tidak."

"lalu?  Kenapa mukanya seperti itu?"

"oppa kesal padamu. "

Aku diam

.
.
.

Ch dia mengajakku ke tempat restorant yang sedikit mahal

Tidak terlalu banyak orang dan kini dihadapanku ia makan dengan lahap

"kau tidak lapar? " ia berhenti makan dan melihatku

"aku sudah kenyang. " jawabku dan memutar pandangan saat terdengar dentingan piano yang merdu, indah.

Kulihat pianis itu namun pandanganku terhalang oleh kap piano itu.

Shit.

"ayo makanlah jishin.  Oppa tidak mau kau sakit. " kuputar lagi mataku dan menatap mata jimin oppa yang menatapku cemas

"araseo oppa.  " ku pandangi makanan di depanku dan memasukkannya kedalam mulutku.

setelah selesai makan, jimin oppa pamit kebelakang

Tapi ini sudah dua puluh menit dia tidak kembali.

Lampu restorant yang terang kini menjadi gelap

Aku hanya melihat kanan kiri dan semuanya terlihat gelap

Dan suara pengunjung sedikit bergemuruh di telingaku

dan pandanganku beralih ke sebuah cahaya lilin yang apik

"saengil cukhaehamnida..." sebuah kue tart dihiasi lilin yang menyala yang dibawa jimin oppa berhenti di depanku

"cukhae jishin.  " ia memandangiku sambil tersenyum manis

Ku tiup lilinnya dan lampu restorant ini menyala disertai tiupan terompet yang ditiup anggota boyband yang sedang naik daun. Mereka adalah member bangtan boys. 

Aku bahkan tidak ingat sekarang hari ulang tahunku

Padahal tadi siang teman temanku membawakan kue dan lilin untukku

Ahh
Mungkin gara gara jimin oppa yang selalu membuatku kesal

"saengil chukhae park ji shin.. " ucap member bts bersamaan kecuali jimin oppa yang masih memberiku senyuman manisnya

"ya jishin. Apa kau tidak ingat lagi hari ultahmu Sekarang? "
Celetuk namja yang bernama panggung v itu.

"dasar gadis pelupa. " sambung namja imut tapi kekar bernama jongkook itu.

Jimin oppa memukul lengan jeongkook oppa " Ya.  Dia lupa gara-gara aku.  "

"dia selalu membuatku kesal hingga melupakan hari terpentingku. " sahutku.

Aku senang melihat semuanya tersenyum

"Geundae,  apa yoongi oppa tadi.... ?"

"ne,  aku yang memainkan piano tadi. " jawabnya sebelum ku selesai memberikan dia pertanyaan

"jimin memilih spot yang bagus agar kau tidak bisa melihat yoongi. Keren. " namja bernama panggung jhope mulai memuji jimin oppa.

"tentu saja hyung. " balas ia PD.

Malam ini sangat menyenangkan
Karena aku mendapat kado dari masing masing member bts.
Tapi tidak dengan jimin oppa.
Tapi sesampainya dirumah,  tepatnya di meja makan ada beberapa bungkus kado dengan pita berwarna biru dan putih.

Yap itu warna kesukaanku

Dia menyenangkanku membuat ku bahagia

Tapi dia selalu membuatku kesal

Apa ini
kosong

"JIMIIN OOPPAAAA... "

Dapat ku pastikan suaraku terdengar keseluruh ruangan di apartement ini.

" KADOMU ADA DIKAMAR TUAN PUTRI. " kudengar teriakannya dari dalam kamarnya

Shit.

****




Hhh.  Harus berpikir sedikit keras nih. 
Hanya itu yang ada dipikiranku saat ini.  Aku sulit mendapat inspirasi

Mian kalo kurang bagusDan absurd serta jelek.
Tapi makasih hlo udah mau mampir baca

MY BROTHER BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang