Chapter 53

20.9K 1.3K 35
                                    

Prilly sudah berkali-kali mengerang frustasi,akhir-akhir ini bukan hanya Ali yang bersikap aneh kini anaknya Raka juga mulai bersikap sedikit membuat Prilly frustasi,

"Abang sayang, pakai ini aja nak ya kekantor daddy eumm." Prilly masih membujuk Raka dengan menyodorkan kaus bertuliskan namanya dengan jeans selutut seperti pakaian Raka biasanya namun lagi-lagi Raka menolak.

"Mommy abang au baju sepelti daddy." Pekik Raka yang terlihat mulai sebal itu.

"Sayang, baju seperti daddy kan baju kekantor sayang abang kan masih kecil belum kekantor seperti daddy jadi pakai ini dulu nak ya." Prilly masih membujuk Raka.

Dengan usia kandungan yang mulai memasuki 4 Bulan itu perut Prilly terlihat semakin membuncit, bahkan ada yang mengira usia kandungan Prilly sudah memasuki 6 atau 7 Bulan. Dengan perut besar Prilly semakin sering merasa lelah bahkan tubuhnya seperti remuk apalagi menghadapi tingkah dua pria tampan yang dicintainya ini.

"Abang sayang mommy nak."tanya Prilly lembut sambil membelai kepala Raka.

Raka menatap Prilly sambil mengangguk pelan, Prilly tersenyum lembut Raka memang menyayanginya tapi entah kenapa belakangan ini baik Raka maupun Ali seperti berlomba-lomba mencari perhatian darinya.

Dimulai dari Ali yang merajuk karena Prilly tidak menyisir rambutnya, beberapa hari ini Ali memang menginginkan Prilly uang menyisir rambutnya bahkan sampai bercukur pun Ali meminta Prilly begitupun Raka dimulai dari dibangunkan pagi,mandi bahkan sampai makan pun harus disuapi Prilly jelas ini aneh Raka memang manja tapi Raka sangat mandiri bahkan memakai baju Raka sudah mulai mengerjakan sendiri apalagi makan.

Entahlah, entah apa yang terjadi pada pria-pria tampan beda generasi ini, meskipun lelah dengan sikap Ali dan Raka namun Prilly sangat menikmati perannya sebagai Istri dan ibu yang disangat dibutuhkan oleh pria tampan itu.

"Yaudah abang pakai baju ini dulu sayang ya, mommy janji nanti saat dijemput oma Ambal kita mall mommy belikan baju seperti daddy." Ucap Prilly yang langsung diangguki Raka wajah Raka kini kembali sumringah dengan cepat Raka mengecup lama pipi Prilly hingga prilly terkekeh geli.

Ditempat lain Ali sedang bergelut dengan kertas-kertas yang berserakan dimejanya, entah apa yang salah sampai beberapa klien mengajukan komplen padanya dengan alasan bawahan Ali tidak becus atau lalai bahkan banyak rentetan keluhan lainnya.

Ali memijit pelan pelipisnya, ini memang bukan masalah besar walaupun komplen tetap saja beberapa perusahaan yang mengeluh itu tidak berani memutuskan kerjasama, perusahan besar dan berkembang seperti Winata Group sungguh tidak akan bangkrut hanya karena pembatalan beberapa proyek yang terbilang kecil untuk perusahaan yang memiliki cabang di beberapa Negara Asia itu.

"Curut sibuk banget lo." Ucap Kevin tanpa permisi langsung merebahkan tubuhnya diatas sofa Ali.

"Pusing gua." Ucap Ali yang kini ikut merebahkan tubuhnya disamping Kevin.

"Minggir lo apaan coba dekat-dekat gua begini." Sungut Kevin saat Ali merebahkan kepalanya dibahu Kevin.

"Sebentar doang,gua nyaman sama bau lo." Balas Ali santai sambil memejamkan matanya.

Kevin menatap cengo sahabatnya ini sejak kapan Ali semanis ini?

"Lo sehat?" Tanya Kevin was-was sambil menempelkan punggung tangannya didahi Ali.

"Enggak." Balas Ali santai tanpa merubah posisinya.

"Hah? Lo gila?" Pekik Kevin dengan nada lebay nya.

"Iya gua gila, gua tergila-gila akan cintanya Bidadari mungil gua."ucap Ali sambil terkekeh.

"Ohh Tuhan.. kenapa baru sekarang kau sadarkan aku betapa ruginya pria tampan seperti ku memiliki sahabat setengah waras begini." Ucap Kevin dengan nada dibuat-buat sambil mengadahkan tangannya.

The Handsome Devil LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang