Chapter 4

25.6K 1.9K 7
                                    

Author POV

Prilly buru-buru berjalan, prilly terlalu asik ditaman dengan Raka, hingga lupa hari sudah sore..

"Ya ampun,,, bunda pasti khawatir nih, tapi bunda udah pulang belum ya.." bathin prilly sambil terus berjalan dengan cepat.

Setengah jam prilly sudah sampai dirumah, prilly tidak sadar sangking asik melihat pemandangan kota prilly tidak menyadari dia berjalan lumayan jauh..

"Anak itu sudah sampai rumah belum ya, anak yang menggemaskan, pipinya yang cubby,, Rakaa..raka.."bathkn prilly. Prilly tersenyum mengingat Raka yang baru mengenalnya tapi bisa langsung memanggilnya mommy..

Prilly menghempaskan pantatnya di tempat tidurnya, kamarnya masih belum dibereskan, barang-barangnya masih dikoper..

Tiba-tiba drtt...drrttt.. hape prilly bergetar tanda panggilan masuk..

"Halo, assalamualaikum bun.."prilly mengangkat telfon dari bundanya..

"........."

"Iya ngak papa kok bun, bie bisa beli di supermarket depan rumah kok," ucap prilly..

"........"

"Iya bunda sayang, tenang aja bie bisa kok jaga diri bunda juga jgn terlalu capek bun ya, bie sayang bunda" ujar prilly di akhir telfonnya..

Prilly, bergegas mandi hampir 1 jam Prilly mandi, itu hal biasa buat prilly, prilly tidak pernah bisa mandi dengan waktu pendek, bahkan prilly pernah mandi sampai dua jam, prilly senang dengan busa-busa sabun yang menempel di kulit mulus nya..
Setelah mandi, prilly memakai pakaian casualnya, jeans panjang dengan baju kaos lengan pendek.. rambut panjang coklatnya digerai begitu saja, prilly tetap terlihat cantik dan menawan tak heran banyak dari cowok-cowok anggota basket dan osis pas sekolah dulu mengejar cintanya, Namun prilly hanya menjadikan mereka sebagai temannya, bahkan Ryan Alexander ketua Osisnya anak seorang pejabat daerah masih sering menelfon nya sampai sekarang, selain anak dari seorang pejabat sekarang Ryan juga menjadi pengusaha muda dibidang otomotif kegemaranya.

Prilly memperhatikan penampilannya di kaca, sebentar Prilly memerhatikan telinga nya, prilly kaget melihat antingnya tinggal satu ditelinga kirinya..

"Ya Allah, kemana anting aku, itu peninggalan almarhum Ayah.. ya Allah... ayah pasti bakal kecewa.." ucap prilly dengan mata berkaca-kaca, prilly kaget melihat anting yang sudah ada di telinganya tepat pada saat ulang tahunnya yang ke 10 ,ayahnya memberikan antigg itu sebagai hadiah ulang tahun nya..

Prilly, kembali mengingat dimana kira-kira dia menjatuhkan anting itu, prilly kembali menerawang kejadian pagi tadi di bandara..

Flashback On :

"Jalan pakek mata dong lo..".suara lantang itu membuat prilly mendongakkan kepalanya..

"Dimana-mana jalan pakek kaki, mata buat ngelihat bukan buat jalan.."ucap ku sekenanya sambil berusaha berdiri, Tuhan pinggang ku terasa remuk, bagaimana ceritanya tubuhnya yang mungil menabrak cowok berbadan tegap seperti didepannya..

"Nyolot ya loe, dasar cewek aneh.." balas cowok itu meninggalkan prilly begitu saja..

"Kamu yang aneh, udah nabrak bukannya minta maaf juga.." balas Prilly dengan suara setengah berteriak pada cowok yang menabraknya tadi.

Tanpa melihat cowok itu meninggalkan nya begitu saja,
"dasar cowok nyebelin..." bathin prilly, kemudian kembali mencari bundanya..

Flashback Off:.

"Ya Allah, jangan-jangan anting aku nyangkut di baju cowk nyebelin itu lagi.." prilly mendesah pelan..

Prilly kebingungan sendiri didalam kamar prilly modar-mandir memikirkan cara bagaimana agar bisa berjumpa lagi dengan cowok nyebelin itu..

Prilly merebahkan dirinya ditempat tidur, memejamkan matanya, perasaan bersalahnya semakin besar hingga dia menangis segukan didalam kamarnya.

Ditempat lain.. Ali menggensong Raka kedalam rumah mewahnya, Raka tertidur pulas mungkin karena kecapekan bermain di taman tadi..

Ali meletakkan Raka ditempat tidur doraemonnya, Ali heran kenapa Raka sangat menyukai kucing tanpa kuku itu, Raka selalu merengek minta dibelikan boneka doraemon, alhasil kamarnya dipenuhi dengan pernak-pernik doraemon, tapi Ali tidak mempermasalahkan dengan itu semua yang penting baginya Raka bahagia.

Ali masih menatap Raka yang tertidur dengan pulas, pipi chubby nya sangat menggemaskan, ali mengelus pipi raka, tiba-tiba Ali teringat kejadian tadi pagi dibandara bagaimana bisa pipi chubby raka sangat mirip dengan pipi chubby cewek yang menabraknya tadi..

"Kok gue mikir cewek resek itu sih.."bathin Ali mulai sadar..

Ali baru sampai tadi pagi dari jogja karena ulah papanya yang terus memaksanya menikah, bagaimana tidak Ali semakin stres melihat sikap papanya, dengan tanpa bersalah papa hanya tersenyum senang melihat Ali frustasi dengan wanita-wanita pilihan papanya..

"Mimpi indah anak daddy ai.." ucap Ali sambil mencium kening Raka.

Ali beranjak dari kamar raka, hari mulai sore sebentar lagi magrib, Ali beranjak kekamar nya Ali mandi dan siap-siap untuk menunaikan kewajibannya.. setelah sholat Ali beranjak membongkar kopernya, Ali mencari oleh-olehnya untuk Raka ya sebuah jam tangan doraemon.

Ali tersenyum sendiri, Ali membayangkan bagaimana reaksi Raka mendapat hadiah yang berbau doraemon..
Ali membongkar semua isi kopernya, tapi Ali tidak menemukan benda itu..

"Kemana ya, jangan sampai hilang.."bathin Ali.

Ali beranjak mengambil jaket yang tadi dipakainya, ali meraba-raba saku jaketnya,

"Yea,, dapet juga akhirnya.." ali tersenyum bahagia menemukan jam itu..

Tiba-tiba Ali memperhatikan benda yang berkilau di jaketnya,

"Anting, sejak kapan gue beli anting, kenapa juga anting ini nemplok di baju gue.."bathin Ali.

Ali meletakkan anting itu dinakasnya, Ali menatap bingung kenapa anting itu ada di bajunya.
Ali kembali mengambil anting itu, Ali memandang lekat anting berbentuk boneka, seperti barbie..
Ali tersenyum....

"Lucu... anting ini di desain se begini rupa persis seperti barbie.. tunggu dulu..." bathin Ali.. Ali kembali menerawang kembali kejadian di bandara..

"Yups... pasti punya si cewek rese itu, cuma dia yang nubruk tubuh gue tadi.."bathin Ali..

Ali kembali tersenyum melihat anting itu, Ali mengambil satu kotak dalam nakas nya, Ali menyimpan anting itu..

Ali merebahkan badannya di tempat tidurnya.. Ali kembali tersenyum kemudian memejamkan matanya.

"Kenapa harus cewek itu..."gumam Ali kemudian terlelap membawanya ke alam mimpi.

******************************
Jeng..jeng....
Gimana niii,, makin ngawuurr ya...

Komen dong,, hehehehe

The Handsome Devil LoveWhere stories live. Discover now