chapter 15

21.7K 1.4K 3
                                    

Authro pov

Ali dan menutup acara perkemahannya, acara perkemahan yang dijadwalkan 3 hari, harus ditutup hari ini, selain keadaan Prilly yang tidak memungkinkan untuk mengikuti berbagai acara yang dijadwalkan, Dan jadwal perkuliahan Maba juga dipercepat, Ali tidak tahu menahu bagaimana Akademik bertindak seperti ini, tapi yang pasti Ali tetap bersyukur karena Ali juga tidak ingin kejadian prilly terjadi lagi pada peserta lain, karena itu merupakan tanggung jawab PANITIA terutama Ali sebagai Ketua Panitia.

"Baik, semuanya sudah siap kita akan berangkat sekarang, terima kasih atas partisipasi kalian dalam mengikuti acara perkemahan ini dan juga semangat dalam mengikuti perkuliahan kalian nanti, salam Mahasiswa" tutup Ali diikuti sorak gembira dan tepuk tangan para Maba dan panitia.

"Aliiii,, saayanngg" pekik seorang cewek yang mengikuti Ali.

"Apaan sih lo" ketus Ali.

"Iiii sayang kok kamu gitu" rengek Denia cewek yang selalu mengejar Ali, Denia termasuk cewek yang cantik, kulitnya yang putih dan juga postur tubuhnya yang tinggi bak seorang model.

Ali memutar bola matanya, Ali selalu menolak Denia kecantikan Denia tidak membuat Ali tertarik padanya, Namun Denia tidak pernah berhenti mengejar Ali.

"Dadddyyyyyy" pekik Raka dan berlari kearah Ali menyeret prilly dibelakangnya.

Raka memang sudah tak terpisahkan dengan Prilly bahkan Ali dan daddynya yang lain tak dihiraukan,

"Heii jagoan, kok lari-lari gini sih anak daddy" ali menggendong Raka, Prilly hanya berdiri didepan Ali.

"Aka au pulang daddy aii, mommy akit" Raka terlihat sedih, sejak Prilly pingsan Raka memang sudah merengek pulang pada Kevin dan Galang, untung saja semalam Prilly balik ketenda, Raka terus menangis menanyakan prilly.

"Iya sayang, bentar lagi kita pulang ya.." ucap ali, Raka langsung memeluk leher Ali.

"Sayang, mommy udah nggak papa kok, mommy enggak sakit" prilly menghibur Raka, sambil mengelus kepala Raka dalam gendongan Ali. Ali hanya menatap prilly yang berdiri didepannya.

"Benel mommy, aka ndak au mommy pelgi, aka au ama mommy telus, aka ndak au mommy bobo di kolam belenang lagi," prilly tersenyum mendengar celotehan Raka. Prilly tahu pasti Raka ketakutan karena kejadian kemaren disaksikan langsung oleh Raka.

"Enggak sayang, mommy enggak bobok dikolam lagi" ucap prilly meyakinkan Raka.

"Au endong momm" Raka mengangkat tangannya kearah Prilly, prilly langsung mengambil Raka dalam gendongan Ali. ALI hanya menatap prilly lekat dari tadi, Denia memutar bola matanya malas,

"Sok imut lo, mommy sejak kapan Lo jadi mommy Raka " dengus Denia, Prilly hanya melirik dan tersenyum tak menghiraukan ucapan Denia.

"Raka sama tante Nia aja yok" denia berusaha mengambil Raka dari gendongan prilly.

Raka yang memeluk Prilly menoleh kearah denia,

"Ndak au aka au ama mommy bukan ama tante enit" Raka kembali memeluk prilly dan membenamkan wajahnya di ceruk leher prilly.

Denia menghentakkan kakinya kesal dan berlalu kearah mobil yang ditumpangi nya, Ali hanya menatap Denia ,Ali mengakui kegigihan Denia mengejarnya, bahkan Ali sudah tidak dapat menghitung lagi berapa kali Denia menghampirinya kerumah untuk mendekati Raka, sejak awal mereka kuliah hingga sekarang, namun Ali tidak pernah tertarik pada Denia, Clara cinta pertama Ali masih menggenggam penuh hati Ali.

Ali dan rombongan melajukan mobil meninggalkan wilayah puncak, selama perjalanan Raka hanya berceloteh dengan prilly, sesekali Ali ikut tersenyum mendengar celotehan Raka, Raka tidak mau beranjak dari pangkuan prilly, selama perjalanan rombongan berhenti beberapa kali, hanya sekedar berfoto bersama dan beristirahat sebentar.

The Handsome Devil LoveWhere stories live. Discover now