Chapter 38

20.9K 1.3K 44
                                    

Tidak terasa 2 Bulan sudah Ali dan Prilly mengarungi bahtera rumah tangga mereka, meskipun masih menempati rumah Prilly karena Ali sedang sibuk dengan proyek nya, Prilly sangat menikmati peran ibu dan istri untuk Ali dan raka, meskipun selama kurun waktu 2 bulan itu sempat terjadi perselisihan kecil diantara mereka namun dengan bijak Ali membimbing Prilly menyelesaikan masalah mereka, Ali sangat mengerti usia Prilly yang masih sangat muda juga mempengaruhi kestabilan emosinya.

Prilly tidak akan segan marah atau ngambek pada Ali hanya karena masalah keci, Ali mengerti Prilly kesepian ya karena Raka sudah beberapa hari ini dibawa Amanda pada acara sahabatnya diluar kota..Tentu saja itu menjadi salah satu yang membuat Prilly uring-uringan belakangan ini hingga Ali lah yang manjadi pelampiasan kesal Prilly.

Sayang....

Prilly mengirim pesan pada Ali saat ini dia sedang bersantai ditaman rumahnya, rumah terasa sepi tentu saja, hanya dia dan ali yang berada dirumah itu pun kalau Ali tidak lembur, beberapa Proyek besar sungguh menyita waktu Ali hingga Prilly kesepian tanpa Raka, Bunda dan juga tanpa Ali.

Tuan ceo....

Prilly kembali mengirim pesan untuk Ali, emosinya mulai bergejolak karena Ali tak kunjung membalas pesannya.

Urus saja kertas-kertas mu yang berharga itu, aku keluar.

Prilly akhirnya meledak, Prilly melempar asal iphonenya kembali sibuk menatap bunga-bunga ditamannya, rasa sesak karena kesalnya sedikit berkurang hingga.....

Drrtt...drttt...drrrt...

Iphone Prilly berdering dengan malas Prilly kembali memungut iphone yang dilemparnya tadi,

My Husband calling.....

Prilly kembali melempar iphone nya itu, moodnya benar-benar rusak bahkan rasa kesalnya bertambah berkali-kali lipat saat melihat foto Ali yang menjadi walpaper hape nya itu.

Tringg...

Prilly tidak memperdulikan hapenya yang berdering menandakan pesan masuk,

Tringgg....

Prilly masih acuh,

Tringgg......

Akhirnya Prilly mengambil iphonenya, membuka pesan yang tentu saja dari suami nya,

Sayang maafkan aku, tadi sedang meeting.

Sayang, angkat telfonnya aku tidak mengizinkan kamu kemana-mana.

Tunggu aku, sebentar lagi aku sampai.

Prilly sedikit menarik ujung bibirnya, Ali memang manis bahkan sekarang sikap posesifnya berkali-kali lipat namun Ali-nya tetap manis, tidak hanya kata bahkan sikap Ali tidak berubah pada nya.

Tin..tin....

Mobil sport Ali sudah terparkir di halaman rumah Prilly, sedangkan Prilly masih merengut tidak berniat menghampiri suaminya itu, Ali yang baru keluar dari mobil tersenyum geli melihat istri cantiknya mendekap tangan didada dengan bibir manyun dibangku taman depan rumahnya.

"Sayang kau tidak ingin memberikan pelukan pada suami tampan mu ini." Goda Ali sambil mendudukkan diri disamping Prilly.

Prilly masih acuh bahkan tidak mau menatap Ali, Ali manautkan alisnya, Prilly memang sering ngambek tapi akhir-akhir ini sifat ambekan nya sangat berbeda, Prilly bisa saja menangis hanya karena Ali membelakanginya saat tidur bahkan Prilly sempat marah karena Ali memakan masakan bunda Manda. Sungguh aneh..ck.ck..

The Handsome Devil LoveWhere stories live. Discover now