Misunderstand

623 68 0
                                    

Gladys keluar kamar inap Key dan duduk di kursi depan kamar Key. Ariz ikut menghampiri dan duduk di samping Gladys.

"Lo kenapa Dis?" tanya Ariz.

"Kayaknya Key salah paham deh. Tadi dia liat gue sinis banget." Gladys mengusap wajahnya kasar.

"Salah paham gimana?"

"Ya gue gatau." Gladys menutup mulutnya agar tangisannya tak terdengar.

Ariz dengan spontan memeluk Gladys yang menerima dekapan itu. "Gausah nangis Dis.. Mungkin lo salah liat kali."

"Engga Riz engga.. Serius gue liat Key natep gue sinis."

"Udah lo posthink aja dulu ya, semoga lo salah liat." Ariz mengusap bahu Gladys dan menenangkannya.

Hingga suara isakan tangis ganda pun terdengar. Ariz langsung menjauhkan Gladys dan melihat tepat didepan pintu, Key terisak.

"Bener kan dugaan gue. Seharusnya hati gue emang cuma buat Hariz. Bukan lo Z. Gue aja yang udah bodoh banget masuk perangkap lo." ucap Key sambil menatap Ariz sinis.

"Dan lo Glad. Gue pikir lo sahabat yang baik. Ternyata lo nikung gue. Lo penyebab Hariz mati dan sekarang lo mau bikin gue mati juga hah? Biar lo bisa deket sama Z kan?" teriak Key sambil menunjuk Gladys yang juga terisak. "Key dengerin dulu.. Yang lo liat itu--"

"Gaada yang perlu dijelasin lagi. Udah muak gue idup kalo begini terus." Key melepas infusnya lalu berlari melewati lorong rumah sakit.

Bang Kev dan Vero yang baru keluar langsung panik. Bang Kev langsung mengejar Key.

Vero menatap Gladys. "Gue gak nyangka bisa suka sama cewe yang doyan nikung sahabat gue." ia langsung berlari dan juga mengejar Key.

Ariz langsung bangkit dan ingin mengejar Key. Namun Gladys menahan tangannya. "Please disini aja. Biarin Key tenang dulu. Lo ngejar juga dia pasti tambah pergi."

Ariz mengusap wajahnya frustasi. Ia bingung dengan perasaannya. Antara mengejar Key, atau bersama Gladys. Hatinya ingin sekali mengejar gadis itu dan merengkuhnya. Nanun otaknya tak mau bekerja sama.

Ariz menatap Gladys sesaat dengan tatapan yang tak terbaca. Lalu bangkit dan pergi kearah yang berlawanan dari lorong Key berlari.

Semburat senyum terukir dibibir gadis yang tengah mengusap air matanya itu.

Ini yang gue mau.

×××

Key berlari menjauhi rumah sakit. Hatinya menuntunnya untuk pergi ke suatu tempat. Tempat yang membuatnya tenang.

Gundukan gundukan tanah yang terlapisi rumput hijau pun menyambut Key.

Ia berjalan menusuri jalan setapak lalu terdiam di sebuah gundukan tanah yang di hiasi dengan kelopak bunga yang sudah layu.

Key berjongkok dan menyentuh nisan bertuliskan 'Ahmad Hariz' itu.

"Hai Hariz ku yang asli. Apa kabar? Maaf aku gak pernah kesini. Kamu tau alesannya kan? Aku tau kamu liat aku. Pasti kamu kecewa sama aku karena aku nangis lagi." Key mengusap air matanya juga darah ditangannya.

"Maaf aku gabawain bunga buat kamu. Aku gak sempet beli. Aku kecewa sama temen kamu, dia yang bikin aku salah paham sama kamu sampe kamu gaada. Dia juga yang udah ngerusak kebahagiaan aku sekarang. Aku jadi mau nyusul kamu." isakkan Key makin menjadi.

"Andai kamu disini. Kamu pasti udah peluk aku, ngajak aku ketoko coklat kamu. Aku kangen itu. Aku boleh nyusul kamu ya?"

"Gak." seseorang membalas perkataan Key. Key terdiam dan menatap gundukan itu. "Riz?"

"Sya.."

Key terdiam seakan waktu berhenti beberapa detik. Ia tak kuasa menahan air matanya yang kini semakin deras mengalir.

Cowok itu adalah Ariz (Z).

"Lo ngapain disini hah?"

"Mau ngejelasin semuanya dari awal sampe akhir--"

"Gaperlu ngejelasin apapun. Semua udah jelas kok. Lagipula gue relain lo kalo lo cinta nya sama Gladys." potong Key.

Ariz berjongkok di samping Key. "Yakin lo gamau denger penjelasan gue? Lo gapengen kan kejadian 2 tahun lalu itu terulang karena lo gamau dengerin penjelasan gue?"

Kata kata Ariz membuat Key terhenyak lalu menatap Ariz. "Lo kok tau?"

Ariz tersenyum lalu menghapus air mata Key. "Makanya dengerin penjelasan orang dulu. Jangan main ambil keputusan sendiri. Untung tadi lo gapapa."

"Yaudah langsung aja lo cerita." balas Key cepat karena ia terlalu penasaran dengan penjelasan Ariz.

"Sebelumnya gue mau jujur kalo sebenernya nama gue bukan Z, tapi Ariz."

Key menatap Ariz dengan tatapan aneh.

Ariz menghela nafasnya lalu mulai berbicara lagi.

"Hariz itu abang gue."

×××

Update was Posted!!

Yey udah mau ending. Cepet ya? Hehe

Maaf digantung dulu. Entah ampe kapan. Tapi aku usahain secepatnya di lanjut.

Jangan lupa Vote ya❤

Semoga puasanya lancar buat yang menjalankan❤!

Love ya^^



When? (#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang