Pt. 14

5.8K 622 15
                                    

Jimin POV

Dia mengatakan ya untuk pertanyaan yang kuajukan padanya. Saat ini, kami sedang dalam perjalanan untuk menemui kedua orangtuanya. Ya, aku harus menemui mereka, dan masalahnya, aku gugup.

"It's okay.. Jangan gugup." Ia menggenggam tanganku.

Aku tersenyum tapi gugup pada waktu yang bersamaan. Tak beberapa lama kemudian, kami tiba di rumahnya.

"Hai, putri kesayanganku." Ayahnya menghampiri kami.

"Hai, Appa." Yeojin memeluk Ayahnya.
"Hello, sir." Kutundukkan badanku, menyapanya dengan hormat.

"You must be the boy who make my daughter crazy.." kata Ayahnya membuatku tertawa.

"Hai, my little princess.." Ibunya menghampiri kami.
"Hello, mommy.." Yeojin memeluknya.
"Hello, mam." Kembali kutundukkan badanku.

Mereka mengajak kami masuk dan kami semua duduk di ruang makan untuk menikmati jamuan makan malam. Kami membicarakan banyak hal. Kurasa, mereka menyukaiku.

"Sir, aku ingin memberitahu kalian sesuatu."

"Kau bisa memberitahu kami segalanya. Jangan sungkan untuk memberitahukannya." kata Ayahnya tersenyum.

Aku menarik nafasku dan membuangnya perlahan, menyingkirkan kegugupanku. "Sir, Aku sangat mencintai putrimu dan aku ingin ia untuk menjadi pasangan hidupku. Semalam, aku telah melamarnya dan aku ingin meminta restu dari kalian, Sir and Mam.." Apapun yang kulakukan, aku masih saja tetap gugup.

"Will you make her happy?" tanya Ayahnya.
"Yes, Sir.. I will." Jawabku tersenyum.

"Bisakah kau menjaganya karena dia adalah gadis yang ceroboh?" tanya Ibunya.

"Yes, Mam.. Aku mengetahui kecerobohannya dengan sangat baik." kukedipkan mataku ke arah Yeojin dan ia memukul tanganku pelan.

"Kalau begitu, aku ingin cucu secepatnya." kata Ayahnya.

"Itu berarti, kalian merestui kami?" tanyaku memastikan pada mereka berdua.

"Ya, Jimin.. Dan jika kau mematahkan hati putri kecilku, aku akan menendang bokongmu dan melemparmu ke dalam penjara." Ayahnya memperingatkanku.

Aku tersenyum, lalu memandang Yeojin. Ia sedang menikmati makanannya. Oh, this girl!!

"Yaa!! Mereka merestui kita!" Aku bersandar di bahu Yeojin tapi ia mengelak.

"I know.." jawabnya tanpa melihatku.

"Aren't you happy?" tanyaku.

"Aku senang, bodoh. Sekarang, biarkan aku makan karena aku belum sarapan." Ia pun meneruskan makanannya. Aku mengacak rambutnya karena kesal.

"Hey, rambutku." Ia menatapku tajam. Kedua orangtuanya tertawa. Kami memiliki malam yang indah.

Setelah makan malam, ia menyuruhku untuk tinggal sebentar sebelum aku kembali ke apartemenku. Yeojin menarikku masuk ke dalam kamarnya karena ia ingin menunjukkan padaku sesuatu.

"Come here.." Dia menyuruhku duduk di sofa pada ruang tidurnya. Lalu, ia membuka laci mejanya, mengambil 2 album foto berukuran besar dan memberikannya padaku.

Kubuka album itu dan tersenyum karena telah melihat apa yang ada di dalamnya.

"Aku selalu bertanya pada HyooRa tentang keadaanmu sejak aku pergi 4 tahun yang lalu. HyooRa mulai mengambil fotomu secara diam-diam dan mengirimnya padaku. Aku mencetaknya dan menyimpannya dalam albumku. Pada tahun pertama aku meninggalkanmu, HyooRa selalu mengirimkan fotomu padaku. Tapi, saat tahun kedua dimulai, Aku menyuruhnya berhenti because I need to move on. Aku tidak bisa terjebak dalam masa laluku. Lalu, aku bekerja keras dan menjadikanku seperti diriku saat ini." Dia duduk di sebelahku. Aku tetap membuka satu per satu halaman album itu.

Mysterious Girl || PJMWhere stories live. Discover now