Pt. 11

5.2K 677 19
                                    

HyooRa POV

Aku harus mengambil buku catatan di lokerku karena aku lupa membawanya. Kemudian, aku berjalan menelusuri lorong menuju lokerku. Tapi, tiba-tiba aku mendengar teriakan dari seseorang.

Karena hal itu, aku sangat penasaran. Suara itu tidak asing bagiku dan suara itu berasal dari ruangan kelas yang kosong, tak jauh dari tempatku berdiri.

Aku memasuki ruangan kelas itu. Dan, astaga! Aku melihat Yeojin telah dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Wajahnya biru, babak belur seperti telah habis dipukuli.

Dia menangis, terdengar seperti isakan. Ia menunduk, tangannya memegang kayu dan memukul-mukul dinding yang ada di belakangnya, mencoba untuk memanggil orang lain lewat suara pukulan kayu itu.

Kaki dan tangannya terikat dan mulutnya tertutup oleh lakban hitam. Sepertinya, keadaannya sangat lemah saat ini.

"Oh, ya Tuhan! Yeojin!!!" Aku berteriak dan berlari ke arahnya. Aku langsung membuka ikatan pada tangan dan kakinya, membuka penutup mulutnya.

Sangat banyak luka lebam pada wajah, tangan, dan kakinya. Oh, Yeojin, apa yang terjadi?

Aku langsung membantunya berdiri dan membawanya menuju mobilku. Lalu, segera membawanya pulang.

Yeojin POV

Aku merasa seluruh tubuhku seperti tersengat listrik beribu-ribu volt. Kubuka mataku perlahan dan melihat segalanya bewarna putih. Apakah aku sekarang berada di surga?

Kulihat HyooRa sedang duduk di samping ranjangku. "Hey!" katanya tersenyum.

Kuukir senyum pada bibirku, "Dimana kita?" tanyaku.

"Kita berada di rumah sakit. Kau harus menjelaskan kejadian ini padaku, Yeojin." katanya.

"Kejadian apa?" tanyaku, tapi kemudian aku mulai ingat tentang apa yang terjadi padaku.

"Orang tuamu sedang berbicara pada dokter yang menanganimu." Aku menganguk mendengar penjelasannya.

"Yeojin?" Ia memegang tanganku.
"Hmm.." jawabku bergumam.
"Aku sudah siap untuk melaporkan tentang kejadian ini pada kepala sekolah, dan Orang tuamu akan mengurus segalanya yang berkaitan dengan kejadian ini."

"Ini semua salahku." Aku menunduk.

"Beritahu aku sekarang, Yeojin.. Kau bisa selalu mempercayaiku, bukan?"

"Aku tidak-"

"Beritahu aku sekarang, Yeojin!" Ia memegang tanganku semakin erat.

"Baiklah.."

- 15 menit kemudian -

Aku memberitahukan segalanya pada HyooRa, tanpa ada satupun yang terlewat. Segalanya terasa semakin ringan saat aku memberitahukan kejadian yang terjadi padaku kepada HyooRa, sahabatku itu.

"Astaga, Yeojin. Mengapa kau tidak mengatakannya padaku? Aku bisa saja membantumu."

"Aku tidak mau kehidupan sekolahmu menjadi sulit karena aku, Aku hanya ingin kau bahagia, terutama saat ini kau sedang jatuh cinta pada Taehyung." kataku menunduk.

Dia berdiri dan memelukku,

"Maafkan aku, Yeojin. Aku pikir kau membenciku karena aku sering meninggalkanmu sendirian." Ia menangis.

"Tidak mungkin. Maafkan aku juga, HyooRa." kataku ikut menangis.

"Jadi, bisakah aku memberitahu Jimin kebenarannya?"

"Tidak, HyooRa. Tolong, berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan memberitahukan hal ini pada Jimin dan tetap menyimpan semua rahasia ini. Aku lelah, HyooRa, dan jangan memberitahukan hal ini pada siapapun."

Mysterious Girl || PJMWhere stories live. Discover now