Pt. 4

6.1K 788 4
                                    

Yeojin POV

"HyooRa, please. Aku tidak mau pergi!" kataku memelas karena dia selalu memaksaku setiap saat.

"No until you say yes, honey!" katanya.

"Oh come on... Aku tidak punya gaun." Kutampilkkan aegyo terbaikku padanya, mungkin saja dengan melakukan hal itu dia akan berubah pikiran.

"Tidak tidak dan tidak. Dan untuk gaunmu, aku sudah menyiapkannya jadi tidak ada alasan lagi. Itu sudah cukup!"

Oh great! Aku menyerah!!

"Ini gaunmu, Yeojin." HyooRa menunjukkan gaunnya.

Oh My Goodness!
Itu luar biasa, gaun terindah yang pernah kulihat seumur hidupku.

Gaun biru panjang polos dengan beberapa ukiran di atasnya juga tanpa bahan pada punggung.
Elegan dan tidak terlalu terbuka.

"So what do you think? Aku juga sudah menyiapkan sebuah wig berwarna hitam. Pergilah mandi dan bersiap."

Aku pergi membersihkan diriku dan bersiap.

HyooRa selalu mengatakan bahwa aku memiliki tubuh yang sempurna.

Katanya, tubuhku sama seperti Uee afterschool karena berat badanku sama dengannya.

Aku keluar dari kamar mandi dan HyooRa langsung menyuruhku duduk di kursi. Ia menyuruhku menutup mata karena ia akan melakukan 'magic' padaku. Ia bahkan memakaikan wig padaku. Typical HyooRa.

"Done."

Aku membuka mataku perlahan.
Dia membuat rambut pendekku tertupi dengan wig hitam panjang di kepalaku. Ia melukis alis mataku, menorehkan lipgloss pada bibirku, dan menaruh sedikit blush-on pada pipiku. Damn! HyooRa adalah seorang pemake-up yang handal.

"Woww.." kataku menatap diriku tidak percaya.

"Bagus, bukan?" Ia bangga akan hasilnya.

"Geureom.. HyooRa, apakah kau punya topeng?" Kecemasan kembali menyelimutiku.

"Yes, honey... Aku punya. Dan topeng itu sangat cocok pada gaunmu!" HyooRa memberikan padaku topeng.

Topeng itu berwarna biru langit, sangat senada dengan warna gaunku.

Aku tersenyum, "Kau memang sudah mempersiapkan ini semua."

"Yeah.. Dan kau harus berterima kasih padaku," gerutunya yang langsung kubalas dengan tawa. "Ya ya.. Thank's HyooRa. You are my best friend ever."

HyooRa memakai gaun hitam dengan sedikit bagian terbuka pada sekitar pinggangnya, serta banyak motif yang mendukung penampilannya. Dia terlihat seksi dan mewah, but not too sluty and bitchy. HyooRa meng-ikal kan rambutnya dan memakai lipstick merah pada bibirnya. She looks so hot.

HyooRa adalah seorang yang fashionable tetapi ia tidak pernah mau menunjukkannya di sekolah. Khusus pada acara seperti ini, ia akan menjadi dirinya sendiri. Seorang fashionista yang sangat ku kenali.

"Ayo."

***

Bersama dengan HyooRa, kami berangkat ke sekolah. HyooRa memarkirkan mobilnya di lapangan parkir sekolah.

Kupakai topengku setelah aku keluar dari mobil, begitu juga dengan HyooRa. Kami masuk ke dalam gedung sekolah bersama-sama.

Woww... Sekolah melakukan kerja yang sangat baik dalam mendekorasi aula sekolah.

Kami masuk ke dalam aula. Mereka memberikanku pita bewarna biru dan HyooRa bewarna hijau muda. Aku tidak tau apa tujuan mereka memberikan pita ini.

Semua orang terlihat menarik dan menakjubkan. Aku penasaran di mana Jimin? Tak beberapa lama, pengumuman kembali diberikan.

"Okay, students... Selamat datang di acara pesta dansa hari ini. Seperti yang kalian tau, kalian semua telah diberikan pita berbeda warna. Di sini terdapat berbagai jenis warna yang sangat banyak dan kalian harus menemukan seseorang yang memiliki pita bewarna sama dengan kalian. Jika kalian telah menemukannya, orang itu adalah pasangan dansa kalian. Bersenang-senanglah dan Selamat hari Valentine..." Kepala sekolah meninggalkan podium.

Kumohon jangan pria yang tidak kukenal.. Aku sangat khawatir. HyooRa sudah menghilang dan aku rasa, ia sedang mencari pasangannya.

"I believe you're my partner?" Suara familiar berasal dari belakangku.

Kubalikkan tubuhku dan melihat seorang pria tampan dengan tubuh yang kekar dan tinggi. Ia memiliki senyum yang manis, terlihat sangat familiar bagiku.

Ia menunjukkan tangannya dan aku dapat melihat sebuah pita bewarna sama denganku terikat pada pergelangan tangannya.
Aku mengangguk dan tersenyum.

"So can I have this dance?" katanya. - HSM 3 -

"Yeah!"

Ia menaruh tangan kirinya melingkar pada pinggangku. Sementara tangan kananya menggenggam tangan kiriku.

Oh, God! Aku tidak pernah sedekat ini pada pria manapun.

"Relax!" Ia tersenyum.

"Sorry, aku hanya gugup." Aku menunjukkan senyuman tipis padanya.

"So, you're a senior?" Ia memulai pembicaraan.

"Yeah.. Apa kau mengharapkan yang lain? Aku rasa kau kecewa saat ini!" kataku.

"Tidak selama pasanganku adalah wanita cantik dan menawan seperti dirimu." Ia menunjukkan senyuman nakalnya.

Aku tertawa, "Kau tau? Kau tidak akan pernah mau melihat apa yang ada di balik topeng ini. Kau tidak akan menyukainya!"

"Mengapa? Kau terlihat sangat cantik dan manis malam ini." katanya.

"Tolong, jangan menyamakanku dengan gadis lain. Aku bukanlah mereka." gerutuku.
Kami berbicara sambil menari. Aku tidak terlalu buruk dalam hal ini.

"Well, that was so not my pick up line..." tampaknya ia kecewa.

"Poor you... Pernahkah kau jatuh cinta?"

Dia menggelengkan kepalanya, "Nope.." katanya.

"Realy? Tidak ada satu gadispun?" Aku tersenyum.

"Ada seseorang... Tapi, untuk saat ini aku tidak ingin terlalu serius karena aku tidak pernah menemukannya.. Hey, aku tidak pernah melihatmu di sekitar sini... Bagaimana jika kita memperkenalkan diri masing-masing?" Sarannya.

"Kau pasti tidak akan pernah mau tau tentangku." kutundukkan kepalaku, Hey.. Ini bukanlah ide yang bagus.

"Kenapa?" tanyanya.

"No.. Just don't.. Apa yang terjadi malam ini tetaplah seperti ini, okay?" Aku mulai menaikkan volume suaraku.

Dia menaikkan alis matanya, "Kenapa?"

"Karena malam ini adalah cerita yang hanya pernah terjadi dalam buku dongeng, besok aku akan kembali menjadi diriku kembali." Jelasku.

"Aku tidak perduli."

"Tidak.. Kau tidak akan mau mengenalku." Kuulangi kata-kataku.

Setelah itu, Ia terdiam. Ia menarik nafasnya dan membuka topengnya.

TIDAK MUNGKIN!

--------------------

Mysterious Girl || PJMWhere stories live. Discover now