Bab 31

2.8K 207 29
                                    

Orion Gila is calling.

Ariana mengernyit heran saat mendapati nama Justin di ponselnya. Justin menghubunginya? Untuk apa?

"Hallo," sapa Ariana. Hening, tidak ada jawaban.

"Justin?" kata Ariana lagi. Lagi-lagi hening, Justin sama sekali tidak menjawabnya.

"Kau kenapa? Aku matikan sajalah," kesal Ariana. Namun saat ia akan mematiakn sambungan itu, Justin tiba-tiba menyela.

"Ari, jangan matikan," sela Justin terburu-buru.

"Salahmu. Kenapa kau diam saja?"

"Aku..."

"Berbicaralah yang jelas, Orion," kesal Ariana. Sudah dua minggu mereka lost contact. Justin tiba-tiba datang lagi dan berhasil membuatnya kesal.

"Kau sibuk?"

"Kau ini kenapa? Kenapa jadi aneh seperti ini?" kesal Ariana tidak mengerti.

"Temui aku di restoran di dekat apartemenku. Ada hal penting yang harus ku katakan."

"Tapi Just..."

Tut..tut...

Sambungan terputus. Ariana mengernyit heran. Ada apa dengan lelaki itu? Dia baru saja muncul kembali dan malah mengajaknya bertemu. Orion gila!

***

Ariana memasuki restoran dengan langkah pasti. Ia mengedarkan pandangannya, berusaha mencari lelaki Kanada yang mengajaknya bertemu disana. Ariana mendapati Justin duduk di sudut ruangan yang menghadap langsung ke jendela. Tatapan lelaki itu kosong ke arah jalanan.

"Justin," sapa Ariana hati-hati. Justin menoleh dengan wajah terkejut, namun hanya sebentar. Wajah lelaki itu kembali normal seraya mengulas senyum.

"Duduklah." Ariana duduk dihadapan Justin. Kebingungan melandanya melihat Justin yang berbeda dari terakhir kali mereka saling berbicara. Justin tampak lebih berantakan dan sinar luka tergores di mata indahnya.

"Ada apa, Just? Kau tampak... kacau," lirih Ariana. Lagi-lagi, Justin hanya tersenyum. Senyuman lelaki itu membuatnya semakin bingung.

"Kau ingin memesan sesuatu dulu, Ana?" Justin bukannya menjawab pertanyaannya, malah memberikan pertanyaan baru.

"Minuman saja. Vanilla latte," jawab Ariana. Justin memanggil pelayan dan memesan vanilla latte untuk Ariana.

Mereka berdua sama-sama terdiam setelah Justin memesankan minuman untuk Ariana. Justin bingung harus memulai dari mana pembicaraan ini.

"Ini Tuan." Pelayan itu kembali lagi dan menyerahkan pesanan mereka. Justin menggumamkan terima kasih.

"Justin, ada apa?" desak Ariana tidak tahan akan diamnya Jutsin. Justin yang mengajaknya untuk bertemu, tetapi lelaki itulah yang diam.

"Ari, aku..."

"Apa Just?"

"Aku menyukaimu."

Dunia Ariana berhenti berputar seketika saat mendengar pengakuan itu keluar dari mulut Justin. Ia merasa pusing menderanya seketika. Justin menyukainya? Yang benar saja!

"Justin, ini tidak lucu. Hentikan leluconmu, Just." Ariana mengibas-ngibaskan tangannya, menganggap apa yang dikatakan Justin hanyalah sebuah lelucon. Gadis itu tertawa yang kentara sekali dipaksakan.

"Aku serius Ariana William." Justin menatap Ariana dalam, berusaha meyakinkan gadis dihadapannya itu.

Ariana menatap Justin dengan mata terbuka lebar. Ia meneguk air liurnya susah payah. Ini bohong bukan? Tidak mungkin Justin menyukainya.

(Fake) GirlfriendWhere stories live. Discover now