Dia hanya diam. Aku bingung mau bertanya soal apa, hanya itu yang ada dikepalaku. "Maaf juga soal ciuman waktu itu", ucapku lagi.

"Untuk pertanyaan tadi, tidak apa-apa oppa. Aku tidak tersinggung atau marah. Dan soal ciuman waktu itu, nggak apa-apa oppa", katanya sambil terus tersenyum.

Oh pingin rasanya waktu berhenti. Aku ingin sekali melihatnya tersenyum seperti itu. "Maaf aku tidak tau kalau kamu adalah anak presiden. Maaf jika aku tidak sopan", kataku sambil menunduk, mengingat kejadian tempo hari.

"Nggak apa-apa oppa. Aku lebih senang jika kau mengenalku sebagai fansmu daripada anak seorang presiden", ucapnya sambil memegang bahuku dan tersenyum.

Akupun tersenyum melihatnya. Baguslah. Berarti dia tidak ingin dikenal sebagai anak presiden. Aku seneng mendengar jawabannya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Andien POV

Saat dalam perjalan pulang, aku mendapat sms dari Heechul. Dia ingin bertemu denganku. Aku menyuruh supir untuk ke tempat yang Heechul beritahukan padaku. Lima belas menit sampai dan aku menyuruh supir beserta pengawal untuk pergi. Tempat yang ku datangi seperti cafe. Apa ini cafe Yesung? Iya benar ini cafe Yesung. Cafe yang selalu ramai. Kenapa Heechul ingin bertemu denganku ditempat ini? Nggak takut ketahuan fansnya?

Aku berjalan memasuki cafe dan mengedarkan pandanganku untuk mencari Heechul. Aku mendapatkannya. Dia melihatku dan melambaikan tangan. "Oppa kenapa bertemu disini? Nggak takut sama fans oppa?", tanyaku tanpa basa basi.

"Duduklah dulu. Baru datang sudah bertanya panjang lebar begitu. Dasar kau ini", ucap Heechul sambail mengacak-ngacak rambutku.

"Yaa oppa, jangan mengacak rambutku", ucapku sambil memanyunkan bibirku.

"Kau mau pesan apa?", tanya Heechul.

"Terserah oppa saja", kataku cepat.

Setelah memesan pesanan, kami mengobrol-ngobrol. "Oppa, jawab pertanyaanku", kataku.

"Yang mana?", tanyanya santai.

"Soal kenapa oppa mengajakku ke tempat ini?", kataku mengulang pertanyaan tadi.

"Hhm soal itu. Aku bosan di dorm sendirian. Jadi aku ajak kau menemaniku. Kau tidak ada acara kan?", tanyanya padaku.

"Tidak ada sih oppa. Untung saja aku udah selesai mengisi acara di radio star", kataku enteng.

"Jadi kamu tadi ke acara Kyuhyun?", tanya Heechul.

Aku hanya mengangguk mengiyakan. "Tipe laki-laki seperti apa yang kamu inginkan untuk menjadi namjachingumu?", kata Heechul.

"Hhm biasa aja oppa. Yang jelas baik, tidak sombong dan suka buang sampah pada tempatnya haha", kataku becanda.

"Yaa. Apa-apaan jawaban seperti itu", ucap Heechul kesal.

"Haha kau lucu oppa. Itu tipeku", kataku masih tertawa.

"Ya ya ya. Berhentilah tertawa begitu", ucapnya semakin kesal.

"Ya oppa. Aku berhenti tertawa kok", kataku menahan tawa.

"Kalau aku. Apa aku termasuk dalam tipe itu?", tanya Heechul tiba-tiba dengan wajah serius.

Aku menatap terkejut pada Heechul. "Apa yang oppa bicarakan? Oppa ingin menggodaku?", kataku sambil menyipitkan mataku melihat ke arahnya.

"Oppa hanya ingin tahu saja", ucap Heechul.

Antara Indonesia dan KoreaWhere stories live. Discover now