Trouble Maker

4.1K 235 16
                                    

Jakarta, 2016...

Perhatian Keyra begitu terfokus dengan penjelasan Ibu Rena saat berada dalam kelas. Saat itu Ibu Rena, guru matematikanya tengah menjabarkan sebuah rumus di papan tulis.

Saat sedang asyik memperhatikan penjelasan Ibu Rena, tiba-tiba kepala Keyra tertarik kearah belakang. Seseorang yang duduk tepat di belakangnya, menarik kunciran rambutnya.

Sontak Keyra segera memegang pangkal rambutnya dan berbalik serta mendelik dengan kesal kearah seorang cowok yang sekarang tengah balas menatapnya sambil tersenyum jahil.

"Anjirr.. sakit bego." Dengus Keyra sambil mengusap-usap kepalanya.

"Bete nih gue, lo nggak seru ah kalo lagi serius gitu." Ucap cowok itu tanpa meminta maaf.

"EDGAR PUTRA SANJAYA DAN KAMU KEYRA ANANDITA.. MAJU SINI KE DEPAN!!" Dengan volume suara yang meninggi, Ibu Rena memanggil nama keduanya. Guru matematika mereka tampaknya begitu murka.

Keyra dengan wajah pucat pasi bergerak bangkit dari tempat duduknya, berjalan menuju ke depan kelas. Diikuti oleh Edgar yang kelihatannya cuek bebek.

"Saya paling nggak suka ada murid saya yang bercerita disaat saya sedang menjelaskan. Tak perduli kamu Keyra Anandita. Nilai kamu memang selalu bagus, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya." Ibu Rena tampak begitu emosi saat berbicara.

"Dan kamu Edgar, dari dulu kamu selalu bikin onar di dalam kelas. Ibu tak habis pikir gimana caranya biar kamu bisa ngerubah sikap kamu itu." Katanya kemudian sambil gantian menatap Edgar dengan penuh emosi.

"Silahkan kalian keluar dari kelas saya sekarang juga. Kalian sudah mengganggu jalannya mata pelajaran saya hari ini." Ujar Ibu Rina tanpa belas kasih.

Keyra tampak begitu ketakutan, seumur-umur baru kali ini ia di keluarkan dari kelas. Semua ini gara-gara si kunyuk Edgar sialan itu. Keyra begitu kesal jadinya.

Akhirnya tanpa melakukan pembelaan karena memang merasa telah melakukan kesalahan, Keyra melangkah keluar kelas dengan gontai, diikuti oleh Edgar.

Saat tengah berjalan menyusuri koridor yang sepi, Edgar segera menghampiri Keyra dan mengalungkan tangannya dengan mesra di pundak Keyra.

"Ibu Rena kayaknya habis putus sama pacarnya deh, tumben-tumbenan sok galak ngalahin pak Arman." Ucap Edgar sok tau.

Keyra diam tak menggubrisnya.

"Nggak usah ngambek deh Key. Lo jelek kalo lagi ngambek." Edgar berusaha melucu.

"Sumpah gue benci banget ma lo, Gar." Gumam Keyra tanpa ekspresi.

"Nilai lo nggak bakalan jelek hanya karena dikeluarin dari kelas." Bisik Edgar, mencoba memberikan semangat.

"Taik lo. Males gue ma lo." Ujar Keyra kesal. Kali ini dia benar-benar kesal. Setelah membuatnya sampai di usir keluar dari kelas, Edgar sama sekali tak merasa bersalah dan meminta maaf padanya.

"Ya ampun Key, sekali-kali lo perlu coba gimana rasanya bolos, hidup lo terlalu monoton dan ngebosenin kalo jadi murid yang kelewat patuh."

Keyra menghentikan langkahnya dan mendongak kearah Edgar yang postur tubuhnya jauh lebih tinggi dari Keyra, sehingga untuk bisa menatapnya, Keyra harus mendongakkan wajahnya.

"Gue nggak mau ikut-ikutan kayak lo, yang di benci oleh hampir semua guru."

Edgar tertawa mendengarnya.

"Gue nggak minta lo buat ngikutin jejak gue. Yaa seenggaknya sekali aja lo ngerasainnya, ayo sini ikut gue!" Edgar segera menarik tangan Keyra dan dengan sedikit berlari ia berbelok dan menuju kearah tangga.

Spring With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang