14 - avi lolot

3.9K 670 190
                                    

baca a/n dibawah ya tenks a lot

"ah, bodo amatlah!" ucapku kesal sambil membuang kertas yang tadi aku remas-remas karena kesal dengan calum kearah depan kelas.

Bukan salahku dong? kan aku disuruh Bu Rini untuk menemani gege. Aku tidak mengerti kenapa calum seperti itu, aku kan sudah menjelaskan alasannya, dia tidak seperti ini biasanya. Bahkan ia tak mau berbicara denganku sampai sekarang sudah pulang sekolah.

"bodo amat, gapeduli." ucapku pada akhirnya, lalu berjalan kearah gege yang sudah menunggu di depan pintu kelas.

"ge, maaf nunggu lama, ayo. kita naik apa?" ucapku lalu tersenyum manis.

"gapapa kok, mobil gua vi." ucap gege lalu membalas senyumku.

• • •

"vi?" tanya gege sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku, membuatku tersadar kembali.

"ah, iya ge?" ucapku malu-malu karena ini sudah kesekian kalinya gege menyadarkanku dari lamunanku terhadap calum.

"gua nanya, bukunya yang ini bukan?" ucap gege sabar menghadapiku lalu tersenyum di akhiran.

"i-iya, itu bener kok." balasku terbata.

"vi, are you okay?" tanya gege sambil memberikan tatapan simpatinya. Aku menghela nafas panjang, lalu menggelengkan kepalaku pelan. Gege tersenyum tipis lalu menaruh buku itu kembali ke tempatnya.

"yaudah, jalan-jalan aja yuk!" ucap gege lalu menarik tanganku keluar dari toko buku ini.

"loh, ge? kan lu belum selesai beli buku! ayo, balik lagi ah!" ucapku sambil menarik tangan gege masuk lagi ke dalam toko buku, tapi sayang tenaga gege lebih kencang dariku, jadi percuma saja. Saat aku sudah berhenti mencoba menarik gege, gege terkekeh kecil lalu berkata

"yuk, vi."

• • •

Sekarang aku dan gege sudah berada di timezone, aku juga tidak tau kenapa dia mengajakku kesini.

"ge, kita ngapain kesini?" tanyaku kebingungan.

"main lah, ayok!" ia menarik tanganku menuju kearah tempat pump lalu menggesekkan kartunya dua kali disitu, ia memilih lagu sik asik-ayu ting ting.

"oh my god, ge. what are you doing?" ucapku lalu tertawa puas atas pilihan lagunya.

"you? we." ucapnya lalu tersenyum licik, ia menarikku untuk naik ke atas dan lagu pun dimulai. Aku yang pertamanya malu karena lagu yang dipilih oleh gege lama-lama menikmati dan asik bermain sambil tertawa dengan gege.

"yang akan menjadi-i-i-i-i-i-i-i jadi pacarku!" nyanyiku senang dan lagu pun selesai, aku melihat ke arah gege seraya gege juga menengok ke arahku, kami berdua tertawa puas.

"i can do it ge, i can do it!" ucapku kegirangan lalu memeluk gege, sambil melompat-lompat kecil di pelukannya. Aku yang sadar karena aku main memeluk gege pun akhirnya melepasnya sambil menunduk malu.

"ge, gu-gua--"

"gapapa, vi. yang penting lu seneng, gua juga seneng." balas gege lalu tersenyum manis.

gege menarikku kearah tempat drum-druman (maap gatau namanya) lalu ia duduk disitu mengambil stick yang sudah disediakan.

"watch and learn." ucap gege sombong sambil menepuk dadanya yang membuatku terkekeh.

ia menggesekkan kartunya lalu mulai bermain dengan serius. Aku tidak tau kalau gege hebat dalam hal ini?

"jago banget gege! #gegelovers" ucapku menggoda gege membuat kedua pipi gege memerah.

Aku melihat kearah jam, menunjukkan sudah pukul jam 5 sore.

"gege, pulang yuk. udah jam 5!" ajakku kepada gege, gege pun mengiyakan ajakanku lalu kami berdua berjalan ke arah parkiran mobil.

• • •

"makasih gege buat hari ini." ucapku senang saat kami berdua sudah berada di depan rumahku

"sama-sama, avi." ucapnya lalu tersenyum, aku pun membuka pintu mobil lalu keluar dari mobil.

"daah gege!" ucapku lalu memberikan lambaian tangan, ia mengklakson sekali sebelum benar-benar pergi.

aku berjalan kearah pintu rumahku, dan betapa kagetnya aku ketika melihat seseorang yang sudah terduduk lemas disamping pintu rumah sambil memegang se-bucket bunga di tangannya , calum.

"princess is home, yeay." ucap calum lemas sambil menghapus sesuatu dari pipinya yang aku rasa adalah air matanya, karena aku bisa melihat matanya yang memerah. ia tersenyum memaksa kearahku.

"yaampun, calum! kamu udah dari kapan disini?!" ucapku sambil membantu calum berdiri.

"dari jam 3." ucap calum lalu tersenyum lagi, air mata jatuh dipipinya. aku merasa bersalah atas perbuatanku.

saat aku bersenang-senang dengan gege, calum dengan setia menungguku untuk pulang. it sucks.

aku memang pulang jam 12, dan mungkin calum mengira aku hanya menemani gege untuk membeli buku dan tidak akan membutuhkan waktu yang lama.

"why don't you tell me?" ucapku sambil menghapus air mata di pipinya, mataku berkaca-kaca melihatnya yang sudah lama sekali menungguku pulang.

"it's supposed to be a surprise. aku mau minta maaf atas sikap bocah aku ke kamu." ucapnya lalu menyengir selagi air mata terus mengalir di pipinya.

"cal--" ucapku lalu memeluknya tapi ia tidak membalas pelukanku melainkan melanjutkan perkataannya.

"tapi abis itu, aku di line luke yang lagi di timezone sama sepupunya, dia ngirimin foto kamu sama gege lagi pelukan, vi. sakit banget ya?" ucap calum dengan nada yang kecewa, lalu menangis dengan sesunggukan.

aku ikut menangis di dada bidang calum. aku tidak berniat untuk membela diriku, hatiku rasanya seperti diremas melihat calum menangis karena ulahku, aku mengeratkan pelukanku kepada calum yang terus menangis, tangisku menjadi semakin kencang.

calum melepas pelukanku padanya, lalu menangkup kedua pipiku.

"kamu kenapa ikutan nangis? kan aku yang sakit hati." ucap calum lalu tersenyum di sela-sela tangisnya yang menjadi tamparan keras bagiku.

"ma-maaf calum, a-aku sayang kamu." ucapku lalu memeluk erat calum lagi, tangisku tidak dapat berhenti semenjak menyadari ini pertama kalinya aku melihat calum menangis dan akulah penyebabnya.

"aku juga sayang kamu, vi." ucap calum dan kali ini ia membalas pelukanku sambil membelai rambutku pelan.

setelah merasa tangisku mereda, aku melepaskan pelukanku kepada calum lalu mengelap sisa-sisa air mata di pipiku.

"ka-kamu kenapa enggak marah?" tanyaku.

"aku gabisa marah sama orang yang aku sayang." balasnya lalu tersenyum, tersirat kesakitan yang mendalam di matanya.

"vi, tapi kalo kamu suka ge--" ucapannya kupotong.

"enggak, calum. aku cuman sayang kamu!" ucap menolak ucapannya mentah-mentah. calum tersenyum sebelum akhirnya membawaku kedalam pelukannya. ia mengecup keningku berkali-kali.

"maafin aku, cal. aku janji ga ngulangin lagi." ucapku lemas sambil menatap matanya lekat-lekat.

"ada syaratnya." ucap calum lalu tersenyum sambil mengelus pipiku.

"apa?"

"cuddle with me."




buat yang nanya tadi gua udah update apa belom, iya udah. cuman tadi gua unpublish lagi. maap abg suka labil.

tapi ini gua publish lagi hehe

btw, mz calum in pain :(
maaf kalo feelnya gadapet y
vomments ya

sekelas [cth]Where stories live. Discover now