10 - calum cemburu

4.6K 717 230
                                    

KRING!

Bel pulang sekolah berbunyi, aku memasukkan buku-bukuku kedalam tas. Aku sudah janjian dengan Calum, Calum akan menungguku di parkiran motor ketika aku tour keliling sekolah bersama Gege.

"vi, inget jangan eye contact terlalu lama, jangan mau dirayu, jangan mau dipegang, jangan mau di--"

"iya, calum sayang. belom pacaran aja udah begini, gimana nanti?" ucapku menggoda Calum.

"gua serius, vi. tampang-tampang kayak dia tuh diam-diam menghanyutkan. kalo lu diapa-apain sama dia gimana?" balas Calum kesal karena aku menganggap remeh omongannya.

"i will be okay, calum thomas hood." ucapku sambil menangkup kedua pipi calum. Calum menatapku lesu, seperti tidak rela melepaskanku berdua dengan Gege.

Calum melepaskan tangkupanku dari kedua pipinya, lalu menaruh kedua tanganku di pinggangnya, lalu ia memelukku erat.

"i don't wanna lose you now, avi. ngerti kan?" ucap Calum lemah di telingaku.

"iya, calum. jangan lebay gitu ah, drama." balasku lalu terkekeh pelan. Calum melepaskan pelukan antara kami lalu mengecup keningku.

"udah ya, kasian tu liat gege kayak orang bego nungguin." ucapku sambil menunjuk Gege, kami berdua pun mengalihkan pandangan kami ke arah Gege.

Gege yang sadar kami tatap, akhirnya menatap ke belakang, siapatau kami berdua bukan menatap kearahnya. Tapi nyatanya, dibelakang Gege tidak ada siapa-siapa.

"sok lucu anjing. bener ni orang abis gua kerjain kalo macem-macem." ucap Calum emosi melihat tingkah Gege.

"ih, jahat banget si. lu kan belum tau dia, cal. udah ya!" balasku. Aku melangkahkan kaki berjalan ke arah gege, tapi Calum menarik tanganku kencang, membuatku masuk kedalam pelukannya lalu ia mencium keningku lagi, baru benar-benar melepasku.

"bye, love."

Setelah itu Calum berjalan keluar kelas dan aku berjalan ke arah Gege yang menungguku di pojok kelas.

"halo, gege! nama gua avila, tapi biasa dipanggil avi, salam kenal ya!" ucapku sambil mengulurkan tanganku.

"ha-halo juga, i-iya, salam kenal." balasnya sambil menjabat uluran tanganku.

"maaf ya nunggu lama hehe." balasku lalu tersenyum gigi.

"i-iya." balasnya lagi. Aku dan Gege-pun berjalan keluar kelas, aku membawa dia mengelilingi lantai ini dulu.

"u-um, yang tadi itu pacar lo ya?" tanya Gege.

"hah? bukan kok. emang kenapa?" tanyaku.

"e-engga, lu berdua kayak orang pacaran aja. cara dia natep lu beda gitu." balas Gege.

"aduh gege, kebanyakan nonton sinetron ya." balasku lalu terkekeh kecil. Gege tertunduk malu atas kata-kataku lalu menggaruk tengkuknya yang menurutku tidak gatal.

"ma-maaf." balas Gege.

"yaampun, lucu banget sih. enggak kok, gua bercanda." ucapku yang membuat kedua pipi gege memerah.

Setelah itu, aku dan Gege melanjutkan tour keliling sekolah, aku menunjukkan dimana toilet, ruang guru, ruang bk, sekretariat, ruang kesenian, ruang band, lab fisika, dan lainnya.

Setelah 30 menit, sesi tour keliling sekolah selesai, aku menyarankan untuk aku dan Gege beristirahat sebentar di bangku di depan ruang kesenian. Aku mengambil minumku, lalu meneguknya. Selesai itu, aku memasukkan kembali botolku.

"lo mirip banget ya sama calum." ucapku lalu menatap ke arah matanya.

"calum siapa?" tanyanya bingung sambil menatap kedua mataku.

jangan eye contact terlalu lama.

"itu yang tadi lo bilang pacar gua." balasku lalu menengokkan kepalaku menuju ke arah depan.

"o-oh, engga ah, masih gantengan dia." balas Gege lalu aku terkekeh kecil.

"yaudah deh, ge. gua balik duluan ya!" ucapku lalu berdiri, lalu pergi melangkahkan kaki keluar sekolah.

"vi, tunggu!" ucap Gege sambil menarik tanganku.

jangan mau dipegang.

Aku langsung melepaskan pegangan tangannya, lalu menengokkan kepalaku kearahnya.

"kenapa, ge?"

"bo-boleh minta id line?"

• • •

Aku berjalan ke arah parkiran motor dengan santai, sesampainya disana, aku melihat Calum yang sedang duduk di kursi di depan parkiran motor sambil memainkan handphonenya.

"calum!" panggilku seraya berlari kecil kearahnya. Calum langsung melihat kearahku, senyum terukir di bibirnya.

"lama banget sih, vi? tadi gege ngapain lu aja? dia megang-megang lu ya? apa dia berani-berani gombalin lu gitu? apa dia--" ucap calum overprotective membuatku menyela ucapannya.

"iya, cal. tadi tangan gua dipegang lama banget, di gombalin gitu ih, manis banget deh gege! dia bilang 'sayang' lagi ke gua cal! malah besok kita jalan bareng ke mall!" ucapku memanasi calum.

Calum memukul sandaran kursi ini kencang, mungkin emosi dengan kata-kataku.

"anjing, emang anak bangsat. ngentit anjing tolol, gapunya otak, gatau diri, abis tu anak liatin aja, itunya gua potong anjing. bener tae, goblok." ucap Calum emosi sambil menghentakkan kakinya kesal.

oke, salah banget manas-manasin Calum.

"enggak lah, calum sayang. aku gabakal mau dipegang sama yang lain selain sama kamu. aku cuman mau kamu. i'm yours, calum." balasku pada Calum sambil memeluk lengan kekarnya.

Calum menatapku bete, sedangkan aku tersenyum gigi ke arahnya. Tak lama setelah itu, Calum memelukku yang jelas aku balas peluk. Sekarang giliran aku yang mengelus-ngelus punggungnya, menenangkannya.

"aku beneran sayang sama kamu, vi. aku gamain-main. aku janji bakal ngejelasin hubungan ini nanti, jangan pernah mikir buat berpaling dari aku ya." ucap Calum lalu mencium puncak kepalaku bertubi-tubi.

"iya calum, iya." balasku. Aku merenggangkan pelukan antara kami berdua, lalu mencium pipi Calum.

"i really fell in love with you, vi."

"me too, cal."










yaakk saya balik lagi
dedicated to reginaellyta my other sister ihiy♡♡
kakak q bukan jembhood doang, bosen ah dia mulu.
btw, q anak terakhir #berjuang
vomments ya!!

sekelas [cth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang