3 - cintaku bersemi di kantin

5.9K 949 242
                                    

Saat aku memasuki kantin, aku sudah melihat Calum yang berada di meja dengan memakan mie ayamnya. Calum sempat menatapku sekilas, lalu ia kembali fokus kepada makanannya. Aku bingung mau duduk dimana, aku tidak berani 1 meja dengan Calum, aku takut dibilang sksd.

Dengan awkward-nya, aku duduk berselisih 1 meja dari yang Calum tempati. Aku tidak membeli makanan, uangku berada di dalam tas. Jadi aku pura-pura melihat kesana kemari supaya tidak terlihat terlalu aneh di depan Calum. Apa aku malah membuat diriku semakin aneh ya?

"Eh cungi." ucap Calum. Aku melihat kebelakangku, melihat siapatau Calum berbicara dengan yang lain, jadi aku tidak ke-geeran kalau dia tidak berbicara denganku. Tapi di belakangku tidak ada siapa-siapa.

"Avi, di kantin cuman ada kita berdua doang." ucap Calum lalu terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepala kepadaku.

"O-oh, iya-ya?" ucapku canggung.

Gua napa si anjing.

Calum menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa kearahku. Membuat aku tambah merasa malu dengan perbuatanku.

"Lu ngapain si jauh-jauh amat disitu? Sini aja kali, santai gua ga gigit." ucap Calum sambil menawarkanku untuk duduk 1 meja dengannya.

"Oh, u-um, i-iya." ucapku gugup tapi aku belum sama sekali bergerak dari tempatku berada.

"Lah? si-- oh, gausah deh. Gua aja yang kesitu." ucap Calum lalu tersenyum, berdiri dari tempatnya, berjalan kearahku sambil membawa mangkuk mie ayamnya.

Aw mw jg dong mz digituin.

Calum duduk di kursi yang ada di depanku, jadi sekarang posisi kita berhadap-hadapan.

"Maunya disamperin ya, hmm." ucap Calum sambil tersenyum lalu membuatku salah tingkah.

"Lu gapesen makanan ato apa gitu? Ga laper apa lu?" tanya Calum.

"E-enggak." ucapku bohong, padahal aku sebenarnya sangat lapar. Tapi apa daya uangku ada di dalam tas.

"Cewek emang ajaib ya, suka bisa ga laper gitu. Gua mana kuat ga makan. Bisa ayan gua." ucap Calum lalu tertawa atas ucapannya sendiri, membuat dirinya 5x lipat lebih tampan.

kruk..kruk

Perutku berbunyi. Serentak Calum langsung melihat kearahku, menertawaiku. Sedangkan aku mencoba menutupi wajahku, aku sangat malu sekarang. Padahal tadi aku bilang kalau aku tidak lapar.

"Malu-maluin asu." gumamku pelan.

"Ga kok, gamalu-maluin." balasnya sambil tersenyum. Sial, padahal aku bergumam sangat pelan tadi, kenapa ia masi bisa mendengarnya.

"Kalo laper mah bilang aja, Vi. Sana beli makan, entar lo mati malah jadi urusan." ucap Calum.

"U-uang gua di tas." ucapku jujur pada akhirnya.

Udahlah gapunya muka lagi gua depan Calum.

"Oalah, anakku sayang. Jadi karena uangnya ada di tas makanya bilang ga laper? Astaga, Vi. Pake uang gua aja dulu nih." ucap Calum sembari memberi selembaran uang 20rb.

Ena y dipanggil sayang sm calum, q juga mw.

"Ga-gausah, lum." ucapku menolak tawarannya halus.

Padahal si mau, mau banget malah.

"Ah sok-sok gamau lu, ketek. Udah ambil aja, jajan sono." ucap Calum lalu menaruh uang tersebut di tanganku.

Modus ni si ayank.

"Ya-yaudah deh." ucapku lalu mengambil uang pemberian Calum. Aku berjalan kearah stan mie ayam, lalu membelinya. Setelah mendapat makananku, aku segera kembali kearah mejaku dan Calum.

Sesampainya di meja, aku menaruh makananku lalu mulai memakannya dengan lahap, jelas lah, laper.

"Dasar cewek, bilangnya ga laper, tapi makannya kayak babi." ejek Calum lalu terkekeh melihatku.

Aku hanya membalas ucapan Calum dengan cengiran lalu kembali melanjutkan makan. Tiba-tiba saja, Calum berdiri dari tempatnya lalu berjalan entah kemana. Aku yang tak peduli, melanjutkan aktivitas makanku.

Saat Calum kembali ke meja, aku melihat 1 teh botol yang ditaruh olehnya di meja, dan satu lagi sedang diminum olehnya.

"Nih minum dulu, tar kalo lu kesedek, lu mati, males gua ngelayatnya." ucapnya.

antara lucu sm ngeselin gt y.

Aku melihat ke arah Calum, tidak percaya kalau Calum bisa sebaik ini. Calum meresponku dengan memainkan kedua alisnya sambil tak berhenti meminum teh botolnya.

"Ma-makasih ya, Cal." ucapku. Calum meresponku dengan mengedipkan satu matanya.

gakuat dd mz

ingin berkata kasar.

"Gu-gua kira lu nyebelin banget tau, Cal. Ter-ternyata enggak juga ya." ucapku jujur tapi sangat pelan.

"Wah, salah apa gua jing. Gua anak baek-baek kok." balas Calum yang membuatku terkekeh kecil.

KRING!

Bunyi bel jam pergantian pelajaran sudah berbunyi. Berarti sekarang adalah jam pelajaran Bu Rini, jam ke-5 dan ke-6. Syukurlah, jadi tidak ada guru yang menanyaiku darimana saja tadi.

"Eh, abis ini pelajaran siapa?" tanya Calum sembari menaruh teh botolnya di meja yang sudah kosong.

"Bu Rini, Cal." balasku.

Seketika Calum membelakakan matanya yang membuatku bingung, apa aku salah bicara?

"Ke-kenapa Cal?"

"Gaada pelajaran kan berarti?"

"I-iya?"

"YES! Rollercoaster 2 jam pelajaran! Mantab jiwa!"

Mendengar jawabannya, aku tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.

"Balik yok, Vi. Gatahan gua mau ngerjain si Luke." ajak Calum lalu aku mengiyakan ajakannya.

Sejauh ini, kurasa Calum tidak seburuk pikiranku.













double update sebelum un:(

btw mulmed calumnya rada serem gt y.
vomments jangan lupa ya♡
see u guys abis un!
jangan kangen ya sayank.


sekelas [cth]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin