False

13.6K 998 4
                                    

"Key..." aku terdiam saat kulihat Isabel berdiri tegak tak percaya menatapku dan Keynan bergantian yang berdiri didepanku hanya berjarak beberapa centi.

"La..."

Mati dah! Gue harus bilang apa?

"sorry La, gebetan lo gue embat!"

Ishhh....ga ga...

"Ka..kalian berdua...." Isabel tak bisa melanjutkan apa yang ingin ditanyakannya. Wajahnya memucat.

"Lo jangan salah faham La... gue dan Key...."

"gue cuma benerin laptopnya yang rusak... semua udah beres kok..." sahut Keynan dingin.

Aku menatap Keynan heran.

Apakah semua laki-laki memang begitu??

Brad dan dia sama saja.

Ada perasaan kesal mendengar ucapannya yang begitu dingin.

Terluka?

Well, aku terluka lagi.

Jadi aku tidak ada artinya kan??

Jadi, kenapa tadi dia datang dengan manis dan argggghhh.... ok lah!

Fine!

Ini alasan terbaik untuk menjauh!

"Thanks udah benerin laptopnya..." kataku dingin.

Aku berjalan melewati Keynan tanpa menoleh padanya dan ganti menatap Isabel.

"Gue ga jadi ikut La! Gue baru ingat kalau gue ada janji sama Aldi..." ucapku dengan senyum lebar.

Isabel menaikkan kedua alisnya heran. Tatapan curiganya berangsur berganti tanda tanya.

"Lo CLBK sama Aldi??!!" protes Isabel tak percaya.

Aku hanya mengangkat bahu dan kubiarkan Isabel percaya.

"Dia nemenin gue di Bandung selama tiga hari... well... dia sedikit berubah sih. Tapi.... ga tahu ah.... Liat aja ntar. Yoga bisa ngamuk kalau tahu soal Aldi... So.. Ini secret'! " kataku seraya melahap spagety ku.

"Ok...ntar malam lo dah dirumah??" tanya Isabel.

"Gue lom tahu..."

"Ok deh...gue keluar dulu..." dia menoleh kearah Keynan dengan ragu. Teman kerjanya itu pasti merahasiakan sesuatu.

'Apa dia tertarik dengan Ines?'

"ok deh... Key... Gue duluan ya..."
Isabel pun hanya melambai pada Keynan yang dijawab hanya dengan anggukan karena Keynan masih sibuk memakai sepatunya dan dia segera pergi.

Kini tinggal aku dan Keynan berdua diapartement ini.

Suasana hening dan mencekam.

"ini lagi syuting film horor ya?" tanyaku dalam hati saat melihat wajah Keynan yang suram.

Horor...

Merinding jadinya.

Dipandanganku tampak dia kesal, dia tak bicara dan memakai sepatunya dengan buru-buru tanpa peduli padaku. Diapun segera keluar dengan membanting pintu dengan kesal tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Great!!" dengusku seraya melempar garpu dengan kesal yang menyebabkan bunyi denting yang berisik antara garpu dan piring.

"Kenapa sih gue harus peduli dengannya?! arrrhhhhh..."

kini selera makanku benar-benar sudah hilang dan menguap entah kemana.

Sorry guys updatenya dikit bingit...

Author janji besok update banyak...

Vomentnya jangan lupa ya guys...😘

Mr. And Mrs. (Sudah Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang